" Annyeonghaseyo... Sajangnim " Sambil membungkuk sopan kepada bossnya.
" Doyoung~ah bisakah kau menyebutku Hyung saja aku sedikit merasa tidak enak, mengingat kau lebih tua dariku. "
" Tapi kau bossku, sepatutnya aku berbicara seperti itu kepada bossku " Ucap Sang sekretaris bernama Kim Doyoung.
" Baiklah, kau boleh memanggilku sajangnim hanya saat keadaan formal saja, dan saat keadaan nonformal bisakah kau memanggilku Hyung saja"
"Baiklah Hyung, jika Hyung ingin seperti itu"
" Bagus, Apa jadwalku hari ini? " Tanya Renjun ke sekretarisnya.Doyoung membuka map yang ada ditangannya
" Nanti pukul 06.00 PM kau ada Rapat "Renjun menghela nafas panjang apakah dia harus lembur? Pikirnya. Lantas bagaimana dengan adik²nya.
" Baiklah, Doyoung~ah aku ada tugas skripsi dan persiapan kelulusan selama seminggu bisa kau meng-handle perusahaan selama aku tidak ada? "
Renjun sebentar lagi lulus ia tak mungkin mengerjakan skripsi dan pekerjaan kantor nya secara bersamaan.
Akhirnya ia meminta tolong kepada Doyoung untuk meng-handle perusahaan." Bisa Hyung, terimakasih sudah mempercayakan perusahaan padaku " Ucap Doyoung sambil membungkuk sopan.
" Baiklah akan memeriksa data perusahaan sebentar "
Ia lantas masuk ke ruangannya.Belum ada 10 menit Renjun disana, ada tamu yang ingin bertemu dengannya.
" Sajangnim.. Ada yang mencari anda"
" Suruh dia masuk " Lantas karyawati itu membungkuk dan mempersilahkan tamu Renjun untuk masuk ke ruangannya." Annyeong Lee Renjun " Ucap seseorang
Renjun menatapnya tidak suka " Mau apa kau "
" Heii, kenapa kau marah-marah jangan marah padaku lee Renjun"Renjun menatap pria yang ada didepannya dengan malas.
"Jika kau tidak ada keperluan silahkan pergi pintu keluar ada disebelah sana" Sambil menunjuk ke arah pintu, Renjun lantas kembali duduk di kursi nya.
"Jangan marah-marah, Lee Renjun. Kau akan cepat tua, HAHAHA?!.... " lantas pria itu pergi dari ruangan Renjun.
"Dasar pria aneh" Batin Renjun.
"Awas saja kau nanti, ku akusisi perusahaanmu baru tau" Sambil smirk Renjun kembali fokus ke komputer yang berisi grafik.
____
Pukul 21.15 KST
"HAHAHA.... KAU KALAH LAGI DARI JISUNG HYUNG...... HAHHAHA" Satu rumah bisa mendengarkan suara tawa lumba-lumba chenle ini.
Ia menertawakan haechan yang kalah duel dengan Jisung di permainan game.
"Ck, kalah lagi kalah lagi" Sambil membanting stick game ke arah meja dan mendengus sebal, Haechan kesal ia kalah trus dengan adik bungsunya.
"Ya ampun kalian ini, ini sudah malam bukannya belajar malah main game" Jaemin memarahi adik adiknya itu.
Bagaiamana tidak mereka malah asik main game sedangkan ujian sekolah sudah mulai dekat.
"Sebentar Hyung.. Ini baru mau belajar" Si Jisung nyengir lantas berlari menaiki tangga untuk ke kamarnya.
"YAKK.... Hati hati jangan sampai jatuh" Omel Jaemin ke Jisung yang berlari menaiki tangga.
"Kalian berdua tidak belajar hhmmm?" Haechan maupun Chenle bergidik ngeri pasalnya Jaemin mengatakan itu sambil memberikan tatapan Elang nya."B-baik Hyung" Haechan Chenle lantas pergi ke kamar mereka untuk belajar, walapun sebenernya Jaemin tak yakin mereka belajar.
Terkadang Jaemin memeriksa kamar adik adiknya apakah benar mereka belajar, nyata mereka ada yang malah ngegame atau tertidur.
"Mereka ada ada saja, udah tau ujian udah deket sempet sempetnya ngegame" Jaemin lantas pergi ke kamarnya untuk belajar juga.
Jeno bingung dengan kembarannya yang seperti abis memarahi seseorang.
"Kau kenapa na? "
"Aku hanya menyuruh mereka belajar, biasa kau tau mereka sangat bandel" Jeno yang mendengar itu terkekeh memang adiknya sangatlah bandel terutama haechan."Sudahlah lebih baik kau belajar, jangan sampai kau menyuruh mereka belajar tapi kau sendiri tak belajar" Jeno kembali membaca materi untuk ujian besok.
"Nee~" Jaemin lantas duduk di kursi meja belajarnya dan membuka buku untuk belajar.
"Lo kenapa ngga di kamar lo sendiri?"
"Malah kekamar gue"
"Ntaran aja"Jaemin melanjutkan acara membaca bukunya.
Pukul 23.10 KST
Ceklekk..
"Huft.. Lelah sekali"
"Jam berapa sekarang" Pria tersebut memeriksa arloji yang ada ditangannya, arloji itu menunjukkan pukul 23.10 KST."Aku pulang terlambat lagi" Renjun menaiki satu per-satu anak tangga dan sebisa mungkin untuk tidak menimbulkan suara.
Renjun merebahkan tubuh lelahnya ke kasur.
Sungguh ini sangat lelah bagi Renjun.Ia lantas mengambil handuk dan pergi mandi.
15 menit kemudian
Renjun sedang berbaring dikasurnya menatap langit langit kamarnya.
Renjun seketika ingat apakah adik adiknya sudah tidur?Renjun bangit dan pergi ke kamar Chenle yang memang dekat dengan kamarnya.
Ceklekk..
Renjun melihat bahwa Chenle sudah tidur dengan nyenyak lantas ia menuju kamar Jisung.
Sama seperti Chenle adik bungsunya itu sudah tertidur.
Sekarang ia kekamar haechan.
Tampak pemuda itu tidur dengar nyaman.Renjun menghela nafas lega.
Sekarang kamar Jaemin.
Tampaknya pemuda itu tidur sambil membaca buku.
Jaemin ketiduran dimeja belajarnya.Renjun menata buku buku milk Jaemin berusaha tak mengeluarkan suara sedikit pun. Ia mematikan lampu belajar milik Jaemin.
"Sepertinya tidur dengan posisi seperti itu kurang nyaman" Renjun lantas membopong tubuh Jaemin ke kasurnya, ia menarik selimut sampai ke dada dan mematikan lampu kamar Jaemin.
Sekarang yang terakhir ya itu Jeno.
Cekklek..
Renjun melihat bahwa Jeno masih sibuk membaca buku dimeja belajarnya.
Jeno yang menyadari Renjun disini hanya melirik sebentar."Mau apa kau? Pergi sana" Ucap Jeno ketus tanpa mengalihkan pandangannya dari buku pelajaran.
Bohong jika Renjun tak sakit hati. Namun Renjun sudah terbiasa dengan ucapan sarkas mereka kepada Renjun, hyung mereka sendiri.
"Kenapa kau belum tidur?"
"Bukan urusanmu" Renjun menghela nafas panjang. cukup pekerjaan di kantornya sudah membuatnya stress ditambah dengan kelakuan adik adiknya."Jika urusanmu sudah selesai pergi sana!" Ucap Jeno sedikit menaikkan nada bicaranya.
"Jangan tidur terlalu larut eohh.. " Renjun menutup pintu kamar Jeno dan pergi menuju kamarnya.
"I'm sorry but, gue ngga butuh perhatian lo" Jeno lantas membereskan buku bukunya dan memasukkan kedalam tas dan pergi tidur.
Pukul 00.00 KST .
Renjun belum tidur ia hanya berbaring dikasurnya sambil menatap langit langit kamarnya dengan tatapan sedu.
Wajahnya juga tampak sedikit pucat sekarang.
Seharian dia belum makan sehingga sekarang perutnya bermasalah.Tanpa Renjun sadari setetes air mengalir di pipi gembul nya, yang sekarang sudah menjadi sedikit Tirus.
"Eomma Appa.. Bogo sipeosseoyo"
"Apakah aku harus tetap disini atau menyusul kalian".__________________________________________
TBCHaii guyyss sorry banget up-nya telat.
Gmn chap? Gaje ya? Maap dech╥﹏╥
Kalian masih libur or sekolah?
Author dah sekolah gess:)Oke byee guyyss.. Jan lupa vote+komennya><
Lup you all💚💚💚
KAMU SEDANG MEMBACA
DIARY | Renjun [END]
Fiksi PenggemarMempunyai Banyak adik tentu menyenangkan. Tapi jika mereka membencimu, bagaimana rasanya?. "Kami membencimu Hyung". " Lantas jika aku mati apakah kalian senang? " "Hyung!!!" "Hyung?, kau siapa?" Start : 10 Juli 2022 End : 8 November 2022 Sequel Di...