21. Renjun?

2.6K 218 5
                                    

Pukul 14.00.

"Kami pulang" Ucap mereka berlima.

Hari ini hari yang bagus menurut mereka.

Karena Jeno, Jaemin serta Haechan pulang cepat karna para dosen sedang rapat.

Mereka bertiga memutuskan untuk menjemput Chenji.

Mereka berlima lantas memasuki rumah.

"Aku haus" Ucapnya, ia lantas menuju dapur.

"Renjun Hyung!!" Mendengar teriakan dari Jisung mereka berempat buru-buru menuju dapur.

Sungguh mereka terkejut. Renjun, Hyung mereka telah pulang.

Tampak Jisung sedang, memeluk erat Sang kakak. Ia tak ingin kehilangan kakaknya lagi.

"Hyung, kapan kau pulang?" Tanya Jeno.
"Tadi siang, mungkin sekitar jam dua belas" Jawab Renjun.

Mereka lantas duduk dimeja makan, mereka masih lelah dengan pelajaran disekolah ataupun dikampus.

"Kalian belum makan siang kan? Aku membuat kalian makan siang" Renjun perlahan menata semua makanan yang telah ia masak.

"Wahh kebetulan aku sangat lapar, selamat makan semua" Ucap Haechan girang, lantas ia memakan makanan yang diberikan Renjun.

"Wah ada kimchi? Hyung ingat dengan makanan kesukaanku?" Chenle senang ketika disuguhi sepiring kimchi.

"Benarkah? Aku hanya membuatkan lumba-lumba kecil ini kimchi. Aku tak tahu kalau ini makanan kesukaanmu"

"Tak apa, sekarang Hyung tau kan makanan kesukaanku? Jadi selamat makan semua" Chenle pun memakan lahap piring penuh dengan kimchi itu.

Yang lain juga. Anehnya semua makanan yang Renjun masak adalah makanan kesukaan mereka.

Jeno mendapatkan semangkuk sup iga.
Jaemin mendapatkan semangkuk ramyeon.
Haechan mendapatkan semangkuk sup iga seperti Jeno. Karna memang sup iga adalah kesukaan mereka berdua.

Walaupun Jaemin sebagai kembaran Jeno, justru Jaemin tak menyukai sup iga.

Dan setiap ada makanan itu, tak jarang mereka rebutan.

Chenle yang mendapatkan kimchi.
Sedangkan Jisung, ia mendapat jajangmyeon.

Dan ketika, mereka bertanya kenapa Renjun tau. Renjun hanya menjawab 'entahlah aku sering melihat kalian makan ini, jadi kupikir ini makanan favorit kalian'.

Sebenarnya tak masalah bagi mereka.

Mereka hanya berharap bahwa ingatan Renjun pulih, dan mereka memulai lagi dari awal.

Sore ini mereka hanya menghabiskan waktu dengan bersantai di halaman belakang rumah.

Nomin sedang bermain badminton.
Haechan sedang berenang dikolam renang mereka.

Sedangkan Chenji, mereka hanya duduk sambil bermain game di ponsel.

Renjun? Pemuda itu mungkin lelah. Ia sekarang sedang tidur di dalam kamarnya.

Waktu berlalu dengan cepat.
Tak terasa matahari sudah terbenam, dan digantikan oleh cahaya indah bulan dan bintang.

Sekarang mereka tengah makan malam bersama, seperti biasa. Namun kali ini bersama Renjun.

Canda tawa menjadi backsound makan malam kali ini, meja ini penuh dengan kehangatan.

Aku harap, momen seperti ini ada setiap hari -Jeno.

DIARY | Renjun [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang