Waktu berjalan dengan cepat.
Pemuda ini bak pangeran tidur.
Sudah sebulan lebih ia memejamkan matanya.Pemuda ini menolak untuk bangun dari komanya.
Puji syukur kepada tuhan, itulah yang sendari tadi diucapkan beberapa pria ini.
"Renjun sudah mulai membaik mungkin hari ini atau besok ia akan bangun"
Felix hanya bisa menahan tangisnya, ia tidak boleh terlihat lemah di hadapan para adik Renjun.
Sedangkan Chenle, ia sangat bahagia. Air mata kebahagiaan mengalir di pipinya.
Rasa senang hadir diantara mereka.
Terimakasih Renjun Hyung kau sudah bertahan.
-Doyoung.Terimakasih telah bertahan kami janji akan memulai dari awal. Tolong maafkan kami.
-Lee Family.a' makasih dah mau bertahan.
-Felix."Baik saya permisi, kalau Renjun bangun tekan tombol disana aku akan datang" Ucap Baekhyun.
Mereka hanya mengangguki perkataan Baekhyun.
Baekhyun pun pergi meninggalkan segerombolan lelaki yang sedang mengharap keponakannya bangun.
Terimakasih telah berjuang dan bertahan Renjunnie - Baekhyun.
Doyoung dan Felix hanya duduk di sofa yang memang ada diruangan itu. Ingin sekali Felix menggenggam tangan mungil milik temannya.
Namun para adik Renjun sedang mengitari tempat tidur Renjun.
"Hyung cepatlah bangun, aku merindukanmu" Ucap Jaemin.
Kalo boleh jujur, sebenarnya Doyoung sedikit kesal. Mereka menyakiti Renjun sampai seperti ini dengan mudahnya mereka meminta maaf? Kalau Doyoung menjadi Renjun ia tak akan memaafkannya.
Namun Doyoung tau, sikap pemurah hati Renjun. Bagaimana Renjun dengan sangat mudah memaafkan seseorang.
Dulu, Renjun pernah memaafkan seorang karyawan yang tak sengaja menumpahkan minumannya ke baju Renjun.
Padahal, waktu itu Renjun akan segera rapat.
Akhirnya Renjun mengganti kemejanya dengan kemeja yang baru.Alhasil, ia sedikit terlambat dan mendapatkan amukan dari Sang Paman. Paman Renjun yang dimaksud adalah Suho.
Lihat, betapa baiknya pemuda satu ini? Namun sayangnya ia selalu pendapatkan begitu banyak luka dari kejamnya dunia.
Luka dan luka, mungkin ini adalah kata yang cocok untuk pemuda ini. Entah secara fisik maupun mental, ia terluka.
Sialnya, tak ada yang tau. Wajah penuh luka dan tangis pemuda ini tertutup oleh topeng yang selalu tersenyum.
Renjun, seorang pemuda. Yang menanggung beban hidup sendirian. Tak ada tempatnya untuk berkeluh kesah, menunjukkan kelemahannya.
***
Posisi Felix dan Doyoung sekarang berada ditaman rumah sakit. Mereka meminta ijin untuk mencari udara segar.
Namun sejujurnya, saat ini mereka sedang menatap langit dengan air mata mengalir indah dikedua pipi mereka.
"Doy, gue ngerasa gue gagal jadi sandaran buat aa' " Ucap Felix yang masih setia menatap langit.
"Sama kok, gue juga. Tapi asal lo tau, cuman lo yang berhasil bikin Renjun senyum. Senyum yang menurut gue senyum bahagia seolah olah dia emang bener bener bahagia" Doyoung mengingat betapa senangnya Renjun ketika melihat Felix pertama kali.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIARY | Renjun [END]
FanfictionMempunyai Banyak adik tentu menyenangkan. Tapi jika mereka membencimu, bagaimana rasanya?. "Kami membencimu Hyung". " Lantas jika aku mati apakah kalian senang? " "Hyung!!!" "Hyung?, kau siapa?" Start : 10 Juli 2022 End : 8 November 2022 Sequel Di...