18. please, wake up Renjun.

3.3K 274 0
                                    

Pagi telah tiba.

Namun pemuda ini masih enggan bangun. Biasanya pemuda ini akan bangun ketika wajahnya terkena sinar matahari pagi.

Namun tidak untuk hari ini, ia lebih memilih untuk memejamkan mata indahnya dan enggan bangun.

Pemuda ini sedang berjuang melawan masa kritisnya.

Hari ini Doyoung dan Felix pergi untuk menjenguk Renjun.

Mereka berdua hanya menatap wajah damai milik Renjun.

"a'? Ga bangun nih? Bangun dong, gue kangen ma geplakan lo. Yuk bangun yuk" Felix menyatukan tangannya dengan Renjun.

Dan menciumi punggung tangan Sang Sahabat berharap sahabatnya ini akan bangun.

"Hyung? Lu ngga mau ngerayain atas keberhasilan lo Ngeakuisisi Wonjin? Bangun dong" Doyoung hanya bisa pasrah, ia hanya berdoa semoga saja Renjun dapat melawan masa kritisnya.

Sedangkan di kampus.

Jeno sendari tadi diam, bahkan ia sempat menolak tawaran untuk bermain basket, padahal ia sangat menyukai olahraga ini.

Jaemin pun sama. Mereka berdua hanya diam, berbicara hanya saat salah satu dari mereka bertanya atau ditanyai seseorang.

Jujur, pikiran mereka berdua terisi oleh Renjun.

Kakaknya rela berkorban untuk mereka, namun mereka justru membencinya.

Mengenai kondisi Renjun, hanya Doyoung, Felix dan Nomin yang tahu. Sedangkan adik-adik Renjun yang lain belum tahu.

Mungkin Jeno dan Jaemin akan membawa para adiknya untuk menjenguk Renjun.

"Jen? Mulai dari awal yuk?" Jeno hanya menghela nafas panjang.

Apakah ini saatnya mengakhiri kebencian ini? Kalau boleh jujur, sejujurnya mereka semua. Para adik Renjun, sudah lelah dengan rasa benci ini.

"Kita bahas saat Haechan, Chenle, Jisung. Tau keadaan Renjun Hyung" Jaemin hanya mengangguk paham.

Hyung? Apakah boleh kita memulai dari awal? Kami mulai lelah membencimu. Tapi apakah benar kau bukan pelakunya. -Jeno.

Bel telah berbunyi, dua orang remaja ini pergi untuk menghadiri kelas seperti biasa.

Sedikit tak yakin jika mereka bisa konsentrasi. Kepala mereka berdua saja terisi oleh Renjun.

***

Hari ini hari yang membosankan bagi Felix. Ia sekarang sedang berada di kantor menemani Doyoung.

Tapi, entahlah. Tanpa Renjun sahabatnya kantor ini tampak sepi walaupun penuh dengan karyawan atau karyawati.

Doyoung sekarang sedang memeriksa beberapa file, Renjun koma. Artinya ialah yang Meng-handle perusahaan.

Walaupun tampak diluar Doyoung seperti baik baik saja, namun percayalah isi kepalanya penuh dengan Renjun.

Keempat orang ini hanya bisa memanjatkan doa kepada Tuhan, semoga Renjun dapat melewati masa kritisnya dan kembali beraktivitas seperti biasa.

Waktu terus berjalan, sekarang jam menunjukkan pukul 5 sore.

"Lix? Yok jengukin Renjun Hyung? " Ajak Doyoung, ia sudah selesai dengan file file dan data data perusahaan.

Sendari tadi ia melihat wajah cemas sang rekan. Ia tahu ia sedang dilanda khawatir.

Pukul 05.35 KST.

DIARY | Renjun [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang