DIARY | Renjun [END]

20. amnesia?

Chenle yang mendengar perkataan Renjun lantas berlari keluar.

"Biar aku susul" Jeno lantas berlari menyusul Chenle.

Mereka berdua sekarang duduk di bangku taman rumah sakit.

Chenle hanya bisa menangis.

Kau tak mengingat kami Hyung? -Chenle

"Sudahlah Chenle~ya, jangan sedih" Jeno sedang berusaha menenangkan adik kecilnya ini.

"T-tapi Renjun Hyung tak meng-ing-at kita" Ucap Chenle terbata-bata.

"Sudahlah lumba lumba manis, kita seharusnya membantu Renjun Hyung memulihkan ingatannya" Jeno lantas memeluk tumbuh gembul Chenle.

Hyung aku harap kau akan memaafkan kami, kami akan membantumu mengingat. -Jeno.

Sedangkan di ruangan Renjun.

"Annyeong Hyung, kau mengingat siapa aku?" Tanya Doyoung dengan nada seperti anak kecil.

"Kim Doyoung?tangan kananku?" Ingat Renjun.

"Kau benar" Doyoung bertepuk tangan, ruangan ini seperti banyak anak anak.

Baekhyun menyuruh mereka menanyai Renjun dan bertanya apakah Renjun masih ingat? Dengan catatan mereka harus lemah lembut dan ceria ketika menanyainya.

Alhasil, mereka bak membujuk anak kecil yang sedang marah.

"Kenal gue kan a', gue temen lo" Renjun tampak sedikit mengingat nama pemuda didepannya ini.

"Seo Felix?" Demi apapun Felix senang, setidaknya sahabatnya masih mengingatnya.

Tak berselang lama Jeno dan Chenle sudah kembali.

"Baiklah, aku akan memperkenalkan adik adikmu. Jika kau tiba tiba merasa pusing bilang saja pada kami" Doyoung pun menyuruh Jeno berdiri didekat Renjun.

"Annyeong Hyung, aku Jeno adikmu. Aku harap kau masih mengingatku" Sekarang Renjun tampak menyipitkan matanya.

Menatap setiap inci tubuh Jeno.

"Kau Lee Jeno?" Jeno dan yang lain terkejut.

Apakah ingatanmu mulai pulih Hyung -Lee family + Doyoung +Felix.

"Kau benar, terimakasih karna masih mengingatku" Jeno lantas memeluk tubuh mungil Renjun.

Sekarang giliran Jaemin.

"Annyeong Hyung, apakah kau masih mengingatku?" Tanya Jaemin penuh harap.

Sekarang Renjun tampak perpikir.

"Jika kau tak mengingatnya, kau jangan paksakan" Ucap Doyoung memperingati.

"Nana? Entahlah aku hanya mengingat bahwa kau nana kau adik kembar nono" Jaemin terkejut,begitu juga dengan Jeno.

Renjun mengingat nama panggilan mereka saat kecil.

Tapi, tak apa bagi Jaemin. Jaemin sangat menyukai nama panggilan yang Renjun lah yang membuatnya.