I'm Yours [END]

✈️IY Fourten

"Jika Tuhan tidak mengizinkan gue bahagia bersama lo, pasti Tuhan bisa mewujudkan keinginan gue untuk melihat lo bahagia."

-Ziano Axellio

-
-
-
-
13.Perjodohan

Tok tok tok!!

Zeana membuka pintu, dan tampillah sepasang orangtua baya dan disampingnya seorang cowok yang.. Tunggu sepertinya Zeana kenal dengan cowok dan wanita disampingnya ini. Dia cowok yang ia temui di danau kemarin. Dan wanita itu, seingatnya yang pernah ia bantu memunguti buah buahannya yang terjatuh.

"Ana!" cowok itu terkejut.

"Lho kamu bukannya Zeana yang menolong saya waktu itu ya?" tanya Wanita itu dan Zeana sempat mengingat sampai akhirnya ia mengangguk.

"Dan tante, tante yang waktu itu kan?" ucap Zeana tersenyum.

Lalu wanita itu mengangguk dan memeluk Zeana dan dibalas oleh Zeana.

"Udah tante bilang kan, kalau takdir pasti kita bertemu lagi," ucap wanita itu melepaskan rangkulannya dari Zeana lalu beralih menatap suaminya.
"Jadi, zeana yang akan menjadi menantu kita?"

Pria itu mengangguk.

"Apa maksud ini semua ma? Pa?" tanya cowok itu kepada orangtua baya yang sebagai ayah dan ibunya itu.

Zeana berusaha mencerna satu persatu maksud dari mereka.

"Ada yang ingin kami bicarakan sama kamu nak, Zeana," ucap Altharez, ayah dari Heyven dengan wajah serius.

Zeana yang mengerti pun menyuruh mereka masuk.

Mereka masuk kedalam dan duduk di kursi ruang tamu. "Saya buatin minum dulu ya, om tante."

"Tidak usah nak, kita mau langsung aja," ucap Fara.

"Jadi begini nak, sebelumnya kami mengucapkan turut berduka cita atas meninggalnya sahabat saya, Gina dan pak Naufal," sambung Fara.

"Iya nak, kami salut sama kamu yang ikhlas menerima cobaan ini," sambung Altharez.

"Jadi, om dan tante mengenal Mama dan papa?" tanya Zeana.

"Iya nak, dan jauh sebelum itu kami pernah berjanji akan menjodohkan anak kami, tapi sayangnya Allah lebih sayang kepada sahabat saya, Naufal," jelas Altharez.

"Perjodohan? Perjodohan apa?" ucap Zeana bingung.

Begitu juga dengan Heyven yang sedari tadi cuma diam, sekarang juga ikut bingung dengan percakapan ayahnya.

"Apa jangan-jangan yang mau dijodohkan sama gue itu Zeana??" Batin Heyven menerka-nerka.

"Iya, dulu kami berjanji akan menjodohkan kalian ketika kalian masih kecil," jelas Altharez.