SABAR Bag : 2 (lanjutan)

1 0 0
                                    

....lalu, di saat keadaan yang genting seperti itu.
Ibu & ayahku mencari pinjaman sana-sini, kesana-kemari. Si tengah pandemi, disaat pikiran kacau tak karuan..kita semua tentu hampir menyerah. Kita hamlir putus asa. Semua cara sudah dilakukan.
Hari-hari berlalu tapi uang belum terkumpul sepenuhnya. Kakak ku sudah panik marah-marah dan nyaris ga percaya bahwa akan ada keajaiban datang. Tentu saja... karena tidak masuk akal jika mencari uang jutaan hanya dalam beberapa hari. Kami bukan konglomerat.
Namun...sehari sebelum tanggal pembayaran. Suatu hal tak terduga terjadi. Ibuku menerima jawaban dari bos nya kalau gajinya bisa dimajukan agar bisa membayar biaya kuliah.
Dan walaupun hanya bisa membayar setengahnya. Tak lama datang lagi kabar dari saudara kami yang bersedia meminjamkan uang kepada kami. Dan tak sampai disitu..ayahku mendapatkan uang bonus dari tempat kerjanya.

Seketika kami tak bisa berkata-kata. Ibaratkan sedang naik gunung. Kita sudah diujung jurang. Lalu tiba-tiba seakan ada yang menarik kita dari jurang tersebut.

Entah apa. Keajaiban tuhan kah, atau takdir, atau doa kita kah. Ga ada yang tau. Semua garis tuhan tidak bisa di prediksi.
Itulah betapa dahsyatnya doa orang tua. Pengorbanan orang tua..dan kisah kasih nya kepada anak mereka .. walaupun anak mereka bukanlah anak yang patuh ataupun baik.
Dan tuhan juga ga akan membiarkan hambanya kecewa disaat hambanya sudah mengharap dan bergantung padanya. Ingatlah...bahwa tuhan ga akan pernah mengecewakan, yang ada hanyalah..kamunya yang ga sabaran.

H.E.A.R.TTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang