take me | 4

188 41 1
                                    

Brummmm

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Brummmm... Brummmm... Brummmm

Deru suara motor saling sahut menyahut memekakkan telinga membuat siapa saja yang melewati tempat itu akan refleks menutup kedua telinganya. Tapi akan berbanding terbalik dengan mereka yang ada disana, diarena balapan liar. Mereka seolah tak peduli pada pendengaran mereka yang nantinya akan terasa sakit atau bahkan terkena gangguan jika mereka berlama-lama ditempat bising itu. Tapi kembali lagi, mereka sama sekali tak peduli. Yang mereka pedulikan adalah bagaimanapun caranya salah satu diantara mereka harus menang dan mendapatkan sejumlah uang yang nominalnya lumayan banyak yang telah mereka taruhkan.

"Lo siap kalah lagi untuk yang kesekian kalinya?" Ledek lelaki berpenampilan urakan dengan handband berwarna hitam -bertuliskan logo serta nama sebuah geng motor yang nyaris ditakuti oleh setiap orang dari berbagai kalangan- terpasang di lengan kanannya.

Sedangkan yang diledek hanya mendecih pelan. "Cih, kali ini gue yakin, gue pasti menang dan kalahin lo bangsat"

"Wooooo"

"Hahahahhaha"

semua orang bersorak serta tertawa mendengar penuturan lelaki yang mengenakan jaket kulit berwarna hitam itu.

"Gak usah mimpi lo, Al. Lo selalu kalah dari gue sampe udah gak keitung lo berapa kali kalah dari gue" tawa mereka pun pecah kembali.

"Liat aja nanti, gue atau lo yang kalah?!" Sombong Alain.

"Woooo, gak usah sok ya lo. Sekarang lo udah bukan siapa-siapa lagi, bro. Bahkan semua anak buah lo udah ngehianatin lo. Jadi gak usah berbangga diri, lagipula gak ada yang bisa dibanggain dari diri lo yang gak berguna it-"

Buaghhhh

"Bacot Alby" Alain menonjok wajah lawan yang ia sebut Alby tadi. Kesabarannya sudah habis. Berkali-kali ia dipermalukan oleh bedebah ini.

Suasana semakin ricuh, anak buah Alby sudah menjauhkan Alain dari jangkauan lelaki itu.

"Keep calm, Al. Gue kan cuman bercanda, ya gak bro" teriaknya meminta persetujuan teman-teman a.k.a anak buahnya itu.

"Yoi bro" jawab mereka serempak.

"Kalo lo banyak bacot, kapan mulainya njing"

Alby menaikkannya sebelah alisnya. "Oh, lo udah gak sabar buat nerima kekalahan?"

"Alby!!!!" Alain semakin geram dibuatnya kalau saja ia tak sendirian ditempat itu, ia tak akan segan untuk menghantam bahkan hingga membuat Alby tak berdaya. Tapi sayangnya ia hanya seorang diri, bukannya membuat Alby babak belur, malah dirinya yang kehilangan nyawa dikeroyok habis-habisan nantinya oleh antek-antek Alby. Jadi ia hanya bisa mengeram tanpa bisa berbuat apa-apa.

"Oke, enjoy the game"

Kini semua orang berpindah agak ketepian jalan, mereka memberi celah untuk jalannya balapan antara Alby melawan Alain.

Take Me Home [END] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang