"Usaha kui berbanding lurus karo hasil. Kadang rodok mleyot sitik mergo salah server."🌻🌻🌻
Jakarta, 2022
MEJA dengan panjang sekitar tiga meter itu dilingkari oleh tim pemasaran. Layar presentasi di depan menjadi pusat pandangan. Lelaki bertubuh ramping dengan balutan kemeja abu peralon dan celana kain hitam itu menekan pointer, mengganti slide yang tayang.
"Sejauh ini pendaftar program 30 days with FitZone udah ada 70 orang. Ini baru achieved 50% dari target dan waktu kita sisa seminggu lagi. Rencananya kita mau nge-push lewat Instagram ads dan paid promote ke beberapa selebgram kayak El Richard, Nonna, dan Irwan," papar Rian yang berhenti pada slide yang menayangkan insight akun sosial media masing-masing selegram dan rate card-nya.
Jemari Aluna berhenti menggulir layar ponsel. Ia ikut membuka akun media sosial El Richard. "Nggak ada yang lebih sesuai lagi sama target pasar kita? El Richard juga nggak begitu concern ke kebugaran. Mungkin Kemilau Btari justru lebih cocok, gue perhatiin juga beberapa bulan belakangan ini dia sering share progress diet karbo. Kolaborasi yang bagus kalo dia ikut promosiin program kita karena punya tujuan yang sama; hidup sehat, badan singset."
"Oh ya, tolong konten buat Instagram ads direncanakan lebih matang lagi, Dave. Evaluasi soal Instagram ads kita tiga minggu yang lalu bukannya kurang efektif dibanding paid promote? Kelihatan jelas loh, di interaksi kontennya, padahal harganya nggak jauh beda." Aluna menambahi masukan untuk tim konten kreator yang dipimpin oleh Dave.
Tatapan Aluna beralih pada Arin yang berada di seberang. "Rin, gue perhatiin scrape database dan broadcast program juga nggak ada follow up. Achieved cuma lima orang dari sekian ribu kontak. Biar nggak makin kelihatan kayak robot, bisa tuh di-follow up satu-satu. Toh, kita nggak tau mana yang bakal goal," lanjutnya.
Aluna menarik napas panjang. Ia menyangga dagu dengan tangan sebelah kiri, sedangkan tangan kanannya sibuk menggerakkan mouse, mengarahkan kursor untuk membuka kembali weekly report tim marketing. Di hadapannya tampak grafik yang menurun tajam. Ia memijit tulang hidung, kemudian mengembalikan tatapan pada seisi ruang.
Senyap. Kepala-kepala yang ada di sekeliling Aluna tampak menghindari pandangannya, beberapa pura-pura sibuk dengan ponsel, ada juga yang mencatat untuk sebagai notulen meeting, sisanya termangu.
"Gue bukannya nggak memaklumi, tapi di sini ada tiga leader yang masing-masing punya anggota lima orang, paling sedikit. Dengan waktu delapan jam kerja, masa program buat naikin penjualan malah habis buat biaya promosi doang." Aluna menggeleng pelan, terdengar tawa sarkas.
Dave yang duduk bersebelahan dengan Aluna akhirnya menghentikan aktivitas mengetik. Ujaran panjang dari kepala divisinya tersebut membawa rasa bersalah. Jarang sekali Aluna memaparkan hal-hal seserius itu. Kalimat terakhir juga menyita sebagian pikiran.
"Udah bukan aib lagi kalo anak CRM emang nggak pernah achieved target buat bangun engagement sama pelanggan. Paling bener emang paid promote sama canvasing, jelas tuh impact-nya langsung kelihatan," ujar Dave dengan sudut mata yang melirik sekilas pada Arin, leader CRM.
Arin yang duduk tak jauh dari Dave lantas melempar tatapan menghunjam. "Namanya juga jaga hubungan sama customer, udah pasti efeknya nggak langsung kelihatan. So, sorry banget, tim gue emang udah pada demotivasi buat follow up customers."
KAMU SEDANG MEMBACA
es.o.pe | Standar Orang Perfect
RomantikDiajeng Bellona melarikan diri ke Yogyakarta setelah rencana pernikahannya diputuskan sepihak melalui panggilan telepon. Butuh lebih dari lima tahun untuknya menyembuhkan diri dan pulang, meski berujung dianggap cacat karena belum menikah di usianya...