8

193 27 14
                                    


*

"Sa.. Sana?"

Kulihat dia menahan gadis tinggi yang hendak menampar gadis yang bersama Jeongyeon Eonnie.

*Dahyun POV End

"Hey, selain mulutmu yang seperti sampah ternyata yang lainnya pun sama, ckk untuk apa kalian begitu mendukung gadis tinggi dengan non prestasi ini?! Jika kau orang pintar kau tak akan melakukan hal serendah ini!" Ucapnya dengan jarak dekat, nada sarkas dan mengejek.

Sooyoung diam, pasalnya dia memang merasa dirinya tak memiliki prestasi apapun selama sekolah, kalo bukan karena dirinya anak orang kaya, dia itu bukan siapa-siapa dan bukan apa-apa.

"Sudahlah, ayo Nayeon kita pergi.." ucap Sana sambil menarik lengan Nayeon, diikuti Jeongyeon yang memberikan Nayeon jaketnya untuk dipakai, karena baju yang baru digantinya kembali di siram air jus tadi.

Tanpa mereka sadari ada seseorang yang mengikuti mereka dari belakang.

Beberapa menit kemudian Sooyoung sadar dan tak membiarkan  mereka pergi begitu saja, tangannya hendak melemparkan gelas yang ia pegang bekas menyiram Nayeon tadi, karena merasa semakin kesal diapun melemparkannya sekencang mungkin.

Dahyun yang sedikit melirik ke belakang saat tangan Sooyoung terangkat hendak melemparkan gelas itupun sigap memasang badan, karena tujuan gelas itu ke arah Sana, tentu dia tak mau gadis yang dia suka dilukai orang lain.

Dan..

Prangg

"ARGHH.." Erang Dahyun saat gelas yang dilemparkan hancur di bahu kirinya.

Ketiga gadis yang berjalan didepan pun berbalik dan terkejut saat tahu, Dahyun berusaha melindungi mereka. Termasuk Sana, dia masih terkejut kala melihat Dahyun berusaha melindungi dirinya.

Dahyun yang melihatnya hanya tersenyum kearah Sana..

Dan..

Brukk

"DAHYUNIE!!" Teriak Sana.
"DAHYUN!!" Teriak Jeongyeon berbarengan diikuti teman-temannya yang datang memeriksa saat mendengar suara pecahan gelas.

Sana langsung berlari kearah Dahyun, begitupun Jeongyeon dan Nayeon.

Memangku kepalanya ke pahanya, dan mengusap wajah putih Dahyun yang terdapat goresan juga diwajahnya.

"Hiks hiks.. Dahyunie bertahanlah, PANGGIL PETUGAS KESEHATAN CEPAT!!" Titah Sana dengan panik dan tangis bercampur jadi satu.

Jackson yang panikpun langsung memangku Dahyun bridal style, berlari menuju UKS, diikuti yang lainnya, dan Sana tentu saja, karena entah sejak kapan, Dahyun sudah menggenggam tangan Sana sedaritadi.

Sesampainya disana, Dahyun diletakan menyamping karena punggungnya lah yang terluka.

Petugas kesehatan pun bergegas mengambil obat dan alat untuk memeriksa Dahyun.

"Silahkan yang lainnya bisa menunggu diluar.." titah salah satu suster, disekolahnya memang menyediakan perawat dan dokter pribadi untuk merawat siswa yang sakit, itulah kenapa sekolah itu terkenal sangat elite di Korea.

Saat semuanya sudah keluar..

"Noona, kau bisa menunggu diluar?" Tanya seorang dokter.

"Bolehkah hiks aku disini? Tolong izinkan aku hiks menunggu disini dokter, kumohon" pinta Sana.

Dokter hanya mengangguk, mengiyakan keinginan Sana, tentu dia tau siapa Sana, tetapi dia disuruh bungkam juga oleh kakek Sana dan berpura-pura tak tau siapa Sana.

Virtual GirlfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang