14

134 28 6
                                    

Seminggu berlalu..

Selama itu juga Dahyun tidak keluar kamarnya sama sekali, kecuali Sana yang memaksa masuk hanya untuk memberi makan gadis putih yang keras kepala itu.

Sana juga sudah jarang menginap di rumah Jeongyeon karena yah Dahyun belum memperlakukannya seperti biasa.

"Kim sampai kapan kau akan mendiamiku?" Tanya Sana frustasi.

"Entah" singkatnya.

"Ini seperti aku yang punya salah padamu" lirih Sana.

"Tidak ada" sahutnya.

"Lalu? Sampai kapan kau seperti ini huh?!" Kesalnya sedikit menghentakkan alat makan Dahyun.

"Tidak tau" sahut Dahyun bersikeras bersikap seperti itu terus.

"Aish sudahlah, aku muak, sekarang lakukan sesukamu! Aku tak akan peduli lagi" kesalnya menyimpan alat makan Dahyun sedikit kasar, meninggalkan Dahyun sendirian di kamarnya.

*Sana POV

Brak

Ck dia menyebalkan.. aku pun berjalan turun,saat dibawah, bertemu Jeongyeon dengan Nayeon sedang bermesraan.

Aish apa lagi ini, sungguh memuakan,

"Sana? Kau mau kemana? Bagaimana dengan Dahyun?" Tanya Jeongyeon.

"Tanya saja sendiri padanya, aku sudah muak, sudahlah aku mau pulang" kesalku menghiraukan pertanyaan Jeongyeon.

Aku keluar meninggalkan rumah Jeongyeon dengan mobilku.

*Sana POV End

(Ini Sana POV dikit² y, maklum saja gw baru keluar goa mwhehehe)

*

*

Dirumah Jeongyeon.

Cklekk

"Lo ribut Hyun? Sama Sana?" Tanya Jeongyeon.

"Au deh gua pusing, gausah ganggu" sahut Dahyun.

"Dih nanya doang, sombong amat" kesalnya.

"Sabar sayang, biar aku yang bicara pada Dahyun oke?" Ucap Nayeon.

"Hm jangan macam-macam!" Peringatnya.

"Hahaha tidak, kau sangat menggemaskan" gemasnya mencubit sedikit pipi Jeongyeon yang terlihat kesal karena Dahyun.

Nayeon masuk perlahan meninggalkan gadisnya didepan pintu.

"Dahyun? Aku ingin bicara" ucapnya.

Dahyun menurut bangun dan membiarkan Nayeon duduk disampingnya.

"Kau tak kasihan pada Sana Hyun? Dia setiap hari mengeluh padaku karenamu, dia selalu bilang "padahal aku sudah menurunkan egoku" dia sudah berusaha baik-baik saja dengan perlakuan mu Dahyun, dia tak ingin kehilanganmu, apa kau tak bisa memaafkannya? Aku dan Jeongyeon dulu mengalami hal yang sama, tapi apa perlu kamu melakukan sampai seperti ini?" Tanya Nayeon.

"Aku.. aku juga tak tahan" sahutnya menunduk.

"Lalu? Kenapa kau seperti ini?" Tanyanya lagi.

"Aku hanya tak bisa memaafkan diriku sendiri, aku takut menjadi liar jika didekatnya" lirih Dahyun.

"Huft jika hanya itu alasannya, kau tak seharusnya seperti ini Dahyun, kau berlebihan" nasehat Nayeon.

"Lalu? Aku harus bagaimana sekarang? Dia sudah marah padaku" lesu Dahyun.

"Besok kau masuk sekolah bukan? Meminta maaflah besok, dimaafkan tidaknya itu terserah Sana bukan? Asal kau sudah berusaha" sarannya.

"Hm baiklah, besok aku akan meminta maaf" sahut Dahyun.

Virtual GirlfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang