JAXODY.

272 40 5
                                    

Di hari yang sama dengan hari Beau dan Blythe bertemu Mateo, Brody yang pergi ke kampus ternyata pulang lebih cepat dari biasanya dan merencanakan sesuatu.

Ia mendengar cerita mengenai bagaimana kakak sepupunya diincar para makhluk penghisap darah dan dirinya ingin sekali membantu. Tapi semua kakak sepupunya, terutama Terach, tidak pernah mengizinkannya. Jangankan berburu, ia membantu Terach dalam merakit senjata saja harus dengan rayuan yang panjang.

Pada hari itu, Brody memutuskan untuk menjalankan misi yang sudah lama ia rancang. Yaitu, menyerang vampire termuda di keluarga Loffled. Jaxon Loffled.

Brody sudah merencanakan dengan sangat matang. Ia mengajak kedua temannya untuk mengunjungi galeri lukisan di pusat kota yang merupakan milik Jaxon. Dengan celana jeans dengan warna biru pudar, t-shirt putih bertuliskan 'midnight' di bagian dada dan cardigan cokelat muda yang menutupi lengannya, ia melangkahkan kakinya masuk ke galeri tersebut.

Ia membiarkan kedua temannya berkeliling saat ia memutuskan untuk duduk di sudut galeri yang menyediakan minuman dan terlihat seperti mini bar untuk para pengunjung yang lelah dan ingin beristirahat sambil menikmati minuman.

Ia membiarkan kedua temannya berkeliling saat ia memutuskan untuk duduk di sudut galeri yang menyediakan minuman dan terlihat seperti mini bar untuk para pengunjung yang lelah dan ingin beristirahat sambil menikmati minuman

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

---

Jauh di ujung galeri, di detik Brody membuka pintu kaca, Jaxon sudah mencium aroma mesiu dan bubuk silver.

'Hunter.' ucap Jaxon dalam hati.

Namun ia bingung kenapa hunter yang datang memiliki detak jantung sangat cepat. Para pemburu sangat terlatih dan tidak kenal takut. Tidak biasanya ada pemburu yang datang ke sarang atau tempat tinggal vampire dengan keadaan hati yang gugup seperti ini.

Jaxon berjalan mendatangi arah aroma itu.

"Hai-pertama kali ke sini?" ucap Jaxon menyapa lelaki dengan tas ransel belel itu.

Brody memandang gugup ke arah Jaxon. Lelaki di hadapannya mengenakan setelan jas namun di dalamnya hanya mengenakan kaus. Membuat statement fashion bahwa ia ada di sini dengan gaya resmi untuk menyambut para tamu, namun tetaop casual sesuai dengan gaya dan ciri khas kesehariannya. Begitu yang ada di pikiran Brody.

"Hmm-iya. Nemenin dia-" jawabnya seraya menunjuk salah satu temannya yang sedang memperhatikan salah satu lukisan yang dipajang di sana.

"Your boyfriend?"

"Oh-enggak-bukan. Temen kuliah." jawab Brody.

"Jaxon Loffled. Panggil aku Jax." ucap Jax, mengangkat tangan kanannya mengajak berkenalan.

"Hmm-Br-Brody. Brody Christopher."

"Ngapain hunter ke sini?" tanya Jax dan membuat Brody terkejut karena ia tidak mengira Jaxon akan menyadari siapa dirinya dalam waktu secepat ini.

"Dari kamu datang juga aku udah tau kamu siapa-" ucap Jaxon seakan tau apa yang dipikirkan Brody.

"Kamu adiknya Blythe?" tanya Jaxon memulai percakapan yang lebih dalam.

The Vermilion Blood 🔞 (Bahasa Indonesia) / (BibleBuild)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang