Wanita cantik itu , Park Jimin. Akan menatap siapapun dengan tatapan tajam. apalagi pria, ia seakan memberikan benteng tinggi nan kokoh. kecuali dengan beberapa pria yang ia anggap keluarganya.
Jeon Jungkook. Pemilik perusahaan yang langsung jatuh h...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Maafkan mimi ya, mimi jarang up date. Mimi lagi sibuk buat nilai hasil mid murid-murid mimi.
Yok..lanjut yok..
****
Ting...tong...ting..tong
Cklek..
"Loh, Lisa??? Ada apa???" Lisa terlihat berkaca-kaca saat ditanya oleh wanita cantik yang memiliki wajah yang mirip dengan sahabatnya.
"Eonni, Ji-Jimin eodi???" Tanya Lisa. Air matanya mulai luruh dan Baekhyun sudah menduga ada hal yang tak baik saat kedua adiknya pulang tanpa Lisa.
"Ada, masuklah. Kalian selesaikan dengan kepala dingin nde. Langsung ke kamarnya saja, nanti eonni akan kesana..uljima.." Baekhyun menghaous air mata Lisa menggunakan jari-jari panjangnya.
Lisa memasuki rumah Kim's sibling dan langsung berjalan menuju kamar Jimin.
"Tae..." Lisa melihat taehyung yang baru saja keouar dari kamar Jimin.
"Masuklah, Jimin hanya sedikit kesal tadi...jangan menangis. Jimin tidak suka dengan air mata mu..arra" Lisa mengangguk lalu berjalan memasuki kamar Jimin.
JimLis side
Cklek...
Blam...
Lisa menatap Jimin yang termyata juga menatap dirinya tajam. Lisa ragu untuk melangkah.
"Aku tak suka Lisa yang barbar" Jimin berujar demgan nada rendah.
"Aku tak bisa kalem jika ada yang menyakitimu, Jimin. Aku gagal menjagamu saat itu. Aku tak ingin kejadian itu berulang.." ujar Lisa dengan nada bergetar.
Tes..tes..
"Aku yang memberikan si bajingan itu kepercayaan saat membawamu. Nadai saat itu aku menolak. Kau tidak akan mengalami hal mengerikan itu, Jim. Aku berbuat kasara pada mereka hanya untuk menjagamu. Apa aku salah??? Hiks..hiks..aku tak sanggup hidup kali ini jika hal itu terjadi lagi..aku lebih baik bunuh diri jika kau terluka lagi Jim..ak-"
Grep...
Jimin memeluk Lisa erat. Dan tangis Lisa seketika pecah. Jimin juga menangis namun dirinya be4usaha menahan agar tak bersuaran dan itu sangat menyesakkan. Kedua wanita muda itu bahkan sampai terduduk di lantai dengan masih saling memeluk
"Aku..hiks..aku tak mau terjadi hal buruk..hikss..hiks..lagi pada Jim...hiks..hiks..aku tak mau terjadi lagi..hiks..hiks.."
"Ssshhhh..arrayo..Lisa" Jimin hanya marah pada Lisa karena berbuat sangat kasar. Ia tak terima Lisa yang dulunya lembut dan ceria menjadi kasar baik ucapan juga perbuatan
"Hisk..hiks..mianhae..mianhae Jimin, jangan membenciku...hiks..hiks..aku mohon..." Lisa tak bisa jika Jimin membenci.
"Anniya, aku tak membenci Lisa.." Jimin semakin erat memeluk sahabatnya ini.
