Trauma...

Boghosipo

Anyyeong yeorobeun...mimi datang...

Chukae buat uri BTS n ARMY..7 trofi TFMA berhasil di bawa pulang. Super jjang..mimi sampe gak bisa berujar apapun saking senangnya. Kerja keras BTS n ARMY tidak sia-sia..BORAHAE FAMS💜💜💜💜💜💜💜💜

Oh iya...Komenan kalian di chap lalu, panjang" yak wkwkwkwk

Oke sok di lanjut..

****

Baekhyun masih betah diam sejak kejadian beberapa hari lalu. Bukan karena ia marah pada Jimin karena perihal Jungkook yang terlihat putus asa. Tapi karena ketakutan Jimin yang membuat gadis itu tak ingin membuka hatinya.

Baekhyun bisa melihat kalau Jungkook bukan pria brengsek. Tapi, ia juga tak bisa menyalahkan Jimin yang pastinya akan sulit untuk menghilangkan trauma yang ia alami. Katakan Baekhyun masih gengsi untuk berbicara dengan Jimin.

Sedang wanita cantik bermarga Park juga terlihat diam. Bahkan pada Taehyung dan Lisa, diam yang terlihat sangat berbeda dengan diam yang biasanya.

Jimin saat ini sedang berada di perpustakaan. Ia ingin mencari sebuah buku untuk tugas kuliahnya. Dan sejak ia masuk kedalam perpustakaan itu. Tak hanya sepasang dua pasang mata yang menatapnya. Jimin yang pendiam tak melunturkan pesona yang ia miliki. Banyak pria yang seangkatan juga kakak tingkatnya  yang ingin mendekati Jimin.

Jimin berusaha mengambil sebuah buku di rak yang lumayan tinggi. Ia bahkan terlihat melompat-lompat kecil.

Srek..

"Silahkan" Jimin terkejut bukan main saat buku itu ada yang mengambil dan disodorkan ke arahnya.

Jimin menatap pria itu lekat.

"Gwenchana. Aku tak ada maksud apa-apa. Aku hanya membantu mu juga melindungimu, Jimin. Karena beberapa teman aku yang tidak bagus perangainya sedang menatapmu.. lapar" ucapan pria itu membuat Jimin mulai pucat.

"Duduk dulu..tenangkan dirimu.." Jimin duduk di kursi dan tak berani menatap pria yang ada di hadapannya.

"Oh ya, aku kakak tingkatmu, Moonbyul Yi tingkat 3..kau Park Jimin tingkat 2, bukan???" Jimin mengangguk kan kepala namun masih dengan menunduk.