Chapter 15

1K 111 6
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ketika hendak berangkat menuju bandara, Seoham mencari sosok Jaechan yang sudah lebih dulu terbangun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ketika hendak berangkat menuju bandara, Seoham mencari sosok Jaechan yang sudah lebih dulu terbangun. Namun disaat Seoham berhasil menemukan Jaechan di dapur, Seoham tidak langsung menghampiri kekasihnya. Seoham menyenderkan tubuhnya di balik sebuah dinding untuk mengamati semua hal yang saat ini Jaechan lakukan.

"Akh! Shibal! Kenapa kau harus hadir dan mengacaukan kehidupanku!"

"Kenapa kau tidak hadir sebelum aku bertemu dengan Seoham hyung! Kenapa kau hadir saat aku mulai mengerti betapa bahagianya mencintai dan dicintai!"

Mendengar pekik kesakitan yang coba Jaechan sembunyikan, Seoham sudah tidak sanggup lagi. Air mata mulai mengucur deras membasahi pipi Seoham.

"Apa yang harus aku lakukan, baby.. Aku juga baru pertama kali mencintai seseorang.. Tanpa kusangka aku langsung terjatuh sangat dalam oleh sosokmu.."

"Aku mohon baby.. bertahanlah.. Aku berjanji tidak akan menggantikanmu dengan siapapun.. hanya kau yang selalu mendapat tempat paling spesial dihatiku, baby.."

Jaechan berusaha dengan keras menahan sakit kepalanya. Sambil membawa dua piring masakkan yang akan Jaechan hidangkan untuk Seoham.

Ketika Jaechan berjalan menuju ke meja makan, Jaechan dikagetkan dengan sosok Seoham yang bersandar di balik dinding.

"Hyung.. apa yang kau lakukan ? Kenapa kau berada disini ?" Tanya Jaechan.
"Tentu saja untuk melihat orang yang kucintai.."

Mendengar jawaban Seoham, kedua pipi Jaechan memerah karena malu.

Pranggg..

Saat tengah asik mengobrol dan bersenda gurau, tiba tiba piring yang ada digenggaman Jaechan terjatuh. Hal itu membuat makanan yang Jaechan masak jatuh berserakkan.

"Baby, gwaenchana ?!"

Jaechan tidak mengindahkan pertanyaan Seoham. Jaechan malah terlihat langsung berjongkok sambil memegangi kepalanya.

"Mianhae, hyung.. Mianhae.. aku mengacaukan semuanya!"

Dengan pandangan kabur Jaechan mencoba memunguti pecahan piring dan masakkan yang sudah tak berbentuk.

You are My Destiny ✓{SEOCHAN}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang