rumah bekas pesugihan (part 2)

91 13 4
                                    

Hampir setengah jam mencari Vio Arka yang sedari tadi mencoba menelusuri jalan kearah belakang rumah dibuat kaget kala kaki nya tidak sengaja menyandung sesuatu, karena penerangan yang minim Arka mencoba meraba sesuatu dibawah nya sampai Arka sadar bahwa itu adalah Vio.

"YA TUHAN VIO" teriakan arka membuat semua yang sedang kelimpungan mencari Vio sontak langsung berlari kearah suara Arka.

"Mana Vio?" Tanya Reno panik, arka nunjuk kebawah tepat dimana Vio terbaring.

"Yaampun ini Vio kenapa?" Reno panik melihat keadaan sang kekasih yang tak sadarkan diri.

"Ayo angkat kedalam!" Reno sigap langsung mengangkat Vio masuk kedalam.

Bertepatan ketemu nya Vio lampu rumah yang tadinya mati mendadak nyala kembali, Arka mengambil minyak kayu putih dioleskan sedikit dibawah hidung Vio bermaksud agar Vio cepat sadar.

Kana memandang sekitar rumah mencari sesuatu yang mengakibatkan ini semua terjadi, Kana merasa semakin ganjil dengan rumah ini.

"Dek kamu mau kemana?" Tanya Gala saat kana berjalan kearah dapur tepat nya ke arah pintu yang tadi sempat membuat mereka takut.

Kana memandangi pintu itu intens, mencoba menerobos dan melihat apa yang disembunyikan diruangan itu. Semakin intens hampir Kana bisa melihat apa yang ada didalam tapi belum juga semua jelas Kana dikejutkan oleh Vio yang berteriak nyaring sembari melotot kan matanya ke atas.

Kana yang ada didepan pintu tadi langsung berbalik melihat keadaan Vio yang memburuk. Reno sedari tadi memeluk sang kekasih mencoba untuk menyadarkan tapi bukan nya sadar Vio malah memberontak, dihempas nya pelukan Reno sembari tertawa mengerikan.

"Kalian telah menganggu tempat ku hihihi" suara Vio berubah menjadi suara wanita, Kana yakin Vio kerasukan dengan cepat Kana langsung memegang kepala Vio membacakan beberapa doa yang pernah diajarkan oleh mendiang kakek nya dulu.

Vio berontak sembari masih tertawa tangan nya mencoba mencekik Kana tapi sebelum itu Gala beserta reno langsung menahan tubuh Vio.

Kana memejamkan mata mencoba menyadarkan Vio sembari masuk kedalam dimensi yang berbeda. Vio semakin berontak kala Kana melepaskan kalung nya dan memakainya ke leher Vio.

"Tidakkk lepas kan kalung ini arghhhhh" setelah kalung itu terpakai Vio beserta Kana langsung tak sadarkan diri Gala reflek langsung memeluk tubuh Kana.

"Ya Tuhan dek heh kamu kenapa?" Gala panik ditepuk-tepuk nya pipi Kana pelan sembari mengoleskan sedikit minyak angin dibawah hidung Kana.

















































Tepat nya 20 tahun yang lalu ada sebuah keluarga yang dikategorikan keluarga sangat miskin hidup disebuah gubuk yang berdindingkan dari anyaman bambu. Rumah itu dihuni oleh 4 orang, Pak Ramlan selaku kepala rumah tangga Bu Ajeng selaku istri dari pak Ramlan dan dua anak nya Santi dan Rudi.

Karena perekonomian yang sangat sulit sering kali Santi dan Rudi mendapati ayah dan ibu nya bertengkar, lebih tepat nya sang ibu yang selalu memarahi ayah mereka perihal uang bulanan yang kurang.

"Hari ini jualan cuma dapat segitu Jeng, aku udah keliling dari pagi" ucap Pak Rudi pelan, pak rudi memang selalu seperti ini jika istri nya marah dia akan diam bukan nya melawan, dia tau tabiat istrinya seperti apa jika dilawan akan semakin memperburuk keadaan.

"Makanya cari kerja yang lain, Mas kita ini udah gak ada uang sekarang apa-apa mahal. Uang segini buat beli beras aja gak cukup" Ajeng menggebrak meja kuat, setelah itu dia pergi ninggalin suami nya yang pasrah akan kemarahan sang istri.

TAK KASAT MATATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang