rumah nenek (end)

264 40 10
                                        

Angin berhembus cukup kencang, hujan turun dengan deras nya membasahi desa tempat Gala dan kelima teman nya berkunjung. Jam menujukan hampir tengah malam.

Gala duduk di kursi depan rumah sendirian menatap bagaimana hujan turun sangat deras disaat waktu-waktu santai nya Gala melihat seorang lelaki tua berpakaian adat jawa tengah berdiri dibawah hujan tepat didepan nya tapi sedikit jauh.

Gala memfokuskan penglihatan nya dia menatap dengan intens sampai tiba-tiba dia merasakan tepukan dibahu nya. Gala terkejut dia langsung melihat ke belakang dan ternyata pelaku nya adalah pria manis yang sudah merebut semua isi hati nya. Gala yang tadi nya ingin marah malah tersenyum melihat Kana.

"Kakak ngapain disini?, masuk kak dingin loh!" Ucap Kana lembut Gala tersenyum dia menarik tangan Kana dan menuntun nya untuk duduk tepat disampingnya.

"Masuk yuk! Dingin loh disini nanti kakak masuk angin" Gala mendengar itu bukan nya masuk kedalam rumah malah memeluk Kana erat.

"Kok malah meluk aku sih?"

"Ada kamu jadi gak dingin" ucap Gala dia semakin mengeratkan pelukan nya. Wajah kana memerah mendengar godaan Gala dia melepas pelukan Gala dan setelah itu dengan main-main mencubit perut berbentuk milik Gala.

"Kakak nih ada-ada aja" ucap Kana malu-malu, Gala terkekeh gemas dia mengusap sayang pipi Kana sembari memandang hangat wajah yang sangat terlihat cantik walau penerangan disana sedikit gelap.

"Kakak sayang banget sama kamu, jangan sedih-sedih ya dek kakak disini selalu buat kamu" ucap Gala lembut sangat lembut bahkan Kana bisa merasa ketulusan didalam nya.

"Aku gak bakalan sedih kalau kakak selalu sama aku, maaf ya kalau aku nyusahin kakak selama ini" ucap Kana pelan, dia menunduk kepala nya sendu setiap kali Gala menyatakan rasa cinta dan sayang nya Kana pasti akan merasa bersalah.

Bukan karena Kana tidak sayang dengan Gala, pria manis dengan keistimewaan yang tidak semua orang punya itu sangat mencintai Gala dia menyayangi dan selalu takut akan kehilangan pria tampan yang selalu menjaga nya.  Kana hany a merasa bersalah karena selama ini Gala selalu ikut masuk disetiap urusan nya yang berhubungan dengan sosok-sosok tak kasat mata. Sudah sangat sering Gala dalam bahaya karena dirinya, tapi pria tampan itu selalu dengan tulus tetap berada disampingnya walau nyawa menjadi taruhannya.

"Bagaimana pun kamu kakak terima" ucap Gala lembut, dia mengangkat kepala Kana agar menatap nya mereka saling pandang memandang satu sama lain dengan dalam Gala semakin mendekat kan wajah nya dia menatap dengan intens bibir pink yang selalu membuat nya gemas. Kana menatap dalam bagaimana mata tajam Gala yang semakin intens menatap bibir nya, semakin dekat Gala hampir menggapai bibir tersebut tapi belum juga bibir tipis Gala menempel di bibir tebal Kana suara barang jatuh dari dalam rumah membuat mereka terkejut.

"Suara apa itu kak?" Gala menggeleng dia menarik tangan Kana untuk masuk kedalam dan sampi nya didalam Gala dan Kana melihat Reno terduduk disamping meja sembari ketakutan, disana sudah ada Arka, Gio, dan Vio yang sedang memeluk tubuh bergetar Reno.

"Lo kenapa ren?" Tanya Gala panik melihat sahabatnya berkeringat banyak dan takut seperti itu. Reno menutup matanya sangat rapat sembari memeluk tubuh Vio erat, Vio hanya bisa menenangkan kekasihnya itu.

"Kamu kenapa sayang?" Tanya Vio lembut kepada Reno yang masih ketakutan dipelukan nya.

"I-tu i-tu" Reno menujuk depan kamar nenek Kartiyam dengan mata yang masih tertutup. Mereka semua mengikuti arah telunjuk Reno dan kosong mereka tidak melihat apapun disana.

"Itu apasih ren?" Tanya Gala sekali lagi.

"Gue tadi ngeliat ada badan  pria tanpa kepala disana" ucap Reno sangat pelan hanya merek saja yang mendengar. Sontak mereka semua pun terkejut Gala langsung berdiri dia berjalan kearah depan kamar nenek Kartiyam, tapi Gala tidak menemukan sosok yang dibicarakan Reno. Bahkan Gala juga membuka selambu kamar tersebut tapi nihil tidak ada apa-apa.

TAK KASAT MATATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang