rumah nenek

302 50 21
                                        

Gala dan yang lain masih dalam perjalanan menuju ke rumah nenek Gala, tadi mereka sempat mampir dulu di sebuah rumah makan setelah itu barulah kembali melanjutkan perjalanan mereka, dengan Gio yang mengemudi dia sudah cukup kuat sekarang.

Selama perjalanan mereka habiskan dengan bercanda, mengobrol, dan menyanyi intinya agar tidak begitu hening. Kana yang berada di pelukan Gala sekarang hanya diam badan nya masih sakit gara-gara tadi, jadi dia menanggapi obrolan yang lain sewajarnya saja.

"Gal tadi lo bilang rumah nenek lo cuman 3 jam perjalanan kan?" Tanya Reno, dan diangguki oleh Gala.

"Iya, kenapa emang nya ?"

"Kalian sadar gak sih, kita dari tadi gak sampai-sampai lo, tuh liat udah jam 10" ucap Reno sembari memperlihatkan jam ditangan nya. Mereka pun semua terdiam saking asik nya sampai mereka baru menyadari bahwa mereka hampir 4 jam menempuh perjalanan. Sudah lewat satu jam dari perkiraan.

"Loh iya, tapi kok gak sampai-sampai gal, jangan-jangan kita salah jalan lagi" ucap arka.

"Enggak kok kalau salah jalan, ini benar jalan tempat nenek gue" ucap Gala yakin, pasalnya dia masih hafal jalan rumah nenek nya walau hampir 2 tahun dia tidak berkunjung.

Gio masih terus menjalankan mobil nya sampai mereka pun masuk kedalam sebuh pedesaan yang cukup sepi, gelap bahkan tidak ada penerangan sama sekali. Bahkan jarak setiap rumah penduduk cukup jauh dan terhalang alas yang cukup rimbun.

"Sepi amat nih desa, gak ada penerangan sama sekali" ucap Vio sembari melihat suasana desa yang gelap dari balik kaca jendela mobil.

"Gal ini terus nih ?" Tanya Gio selaku sang sopir.

"Iya terus aja rumah nenek gue deket balai desa" gio mengangguk, dia terus mengemudi mobil, entah kenapa sekarang suasana yang mereka rasakan cukup mencekam, mungkin karena suasana desa yang sepi ikut membuat mereka sedikit takut.

Kana yang sedari tadi terdiam ternyata tidur, dia tidur dengan nyaman nya sembari memeluk Gala. Reno yang tidak sengaja menatap Kana pun terkekeh.

"Anteng banget kana tidur nya" Gala yang mendengar itu langsung menunduk melihat bagaimana wajah imut Kana tertidur.

"Kana lebih capek dari kita ren, kita dibanting cuman beberapa kali sedangkan Kana dia dibanting hampir puluhan kali mana dihempas jauh banget lagi" ucap Gio sembari masih fokus menyetir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Kana lebih capek dari kita ren, kita dibanting cuman beberapa kali sedangkan Kana dia dibanting hampir puluhan kali mana dihempas jauh banget lagi" ucap Gio sembari masih fokus menyetir.

" Gak gampang jadi kana gue kalau jadi kana yakin deh gak bakal bisa tahan" ucap Arka dan diangguki setuju oleh Vio. Mempunyai keistimewaan seperti kana bukan hal yang gampang. Kebanyakan dari mereka selalu merasakan tidak tenang dan selalu was was.

"Itu alasan kenapa gue gak mau jauh dari kana,  selain orang tuanya nitipin ke gue, anak ini juga butuh perlindungan" ucap Gala sembari masih setia menatap wajah Kana yang nyenyak tertidur itu.

Kana dan Gala itu teman semasa sekolah, dulu kana anak baru di SMA Garuda dia masuk awal semester satu kelas 2. Kana anak yang cukup pendiam dulu tapi sebenarnya Kana cukup aktif dia menjadi pendiam seperti itu karena sebelum Kana pindah ke sekolah barunya dia sempat dibully disekolah lamanya, dikarenakan Kana mempunyai kemampuan bisa melihat makhluk tak kasat mata.

TAK KASAT MATATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang