BAB 3 : Mulai Deket

139 22 0
                                    

Hyunjin berdiri di ambang pintu sembari memandangi Felix yang masih menjalankan piketnya. Kelas masih sepi dan ini adalah hal yang langka Hyunjin bisa berangkat sepagi ini.

Ia kemudian berjalan ke arah bangkunya dan meletakan tas nya disana. Ia terduduk sembari memandangi Felix yang masih terus menyapu.

Felix yang sadar di tatap pun mengarahkan pandangannya ke arah Hyunjin, "kenapa?"

Hyunjin menggeleng kemudian membuka ponselnya dan mulai bermain.

Felix menghela nafas, "jangan lupa piketnya, gue gak mau di sangka gak piket karena kelas masih kotor."

Hyunjin mengangkat kepalanya kemudian mengangguk, "santai."

Hyunjin berjalan menghampiri Felix dan mengintip sesuatu dari ponsel Felix, "baca apa tuh?"

Felix tersentak, ia sontak berbalik dan saat itu juga wajahnya tak jauh dari wajah Hyunjin. Felix mengerjap beberapa saat kemudian kembali menghadap depan.

"Kenapa Fe? Kaget?"

"Gak sopan ngintip."

Hyunjin terkekeh, ia mensejajarkan tingginya dengan Felix, "gue gak mau canggung sama temen kelas gue sendiri, Fe. Gue kadang nyaut pas Jisung ngobrol sama lo karena gue juga mau akrab sama lo."

Felix menoleh ke samping, "hem, piket dulu sana."

Hyunjin mendengus kemudian mencubit pipi Felix, "gada habisnya lo nyuruh gue piket, Fe."

Felix menepis tangan Hyunjin di pipinya, "nggak sopan." 

"Gada kalimat lain selain 'nggak sopan?'"

Felix menggeleng dengan wajah datarnya. Akhirnya Hyunjin pasrah dan beranjak untuk mengambil sapu, ia mulai menyapu dari bangku belakang.

Felix kembali menghadap depan, diam-diam senyumnya terbit saat menunduk. Mendengar kata yang di ucapkan Hyunjin entah kenapa membuat hatinya menghangat.

***

Jam pelajaran berlangsung, mereka benar-benar bosan mendengar celotehan guru matematika ini. Guru itu tidak menjelaskan materi melainkan menceritakan soal kisahnya semasa hidup di jaman susah dulu.

Felix yang duduk di paling depan terus menguap, matanya benar-benar berat padahal ini masih pagi. Sebut saja guru di depan itu mendongeng, sempat ia mengeluh karena matanya.

"Ngantuk, ya ampun.."

Karina yang duduk di samping Felix itu menepuk pundak Felix, "lihat belakang."

Felix akhirnya menolehkan kepalanya ke belakang, Felix terkejut saat melihat semua kepala tertunduk di meja, di antaranya ada yang memejamkan mata saah satunya Hyunjin. Wah, benar-benar guru ini mendongeng.

"Mereka semua ngantuk," ucap Karina.

"Untuk gue gak sendiri ngantuknya," ucap Felix kemudian menguap.

Felix kembali menghadap depan, menumpukan kepalanya di atas lipatan kedua tangannya.

"Lohh kok pada lesu gitu? Pada gak semangat dengerin cerita saya ceritanya?"

Hyunjin dalam setengah sadar mengangkat tangannya, "bapak cerita kayak lagi ngedongeng."

"Ya ampun, yasudah waktu istirahat lima menit lagi. Wah saya cerita tiga jam pelajaran ya? Duh rekor." Ucap guru tersebut kemudian membereskan barang-barangnya.

Friendly [Hyunlix]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang