Happy reading!
Jeongin ragu, di hadapannya kini adalah pintu kamar Hyunjin. Bukan karena ucapan Felix, tapi ia ingin memberitahu bahwa ia bersedia ikut pertandingan basket.
Akhirnya malam itu, Jeongin memberanikan diri masuk ke dalam kamar Hyunjin. Saat ia masuk, ia di buat tertegun melihat banyaknya lukisan sang ibu di pajang di kamar Hyunjin.
"Aku kangen mama."
Jeongin mengedarkan pandangannya, ia mencari Hyunjin. Ternyata pria itu tengah duduk di kursi dengan kanvas di depannya, dan pemuda itu menghadap ke jendela. Sepertinya Hyunjin tidak menyadari kehadirannya, Hyunjin hanya fokus pada lukisannya.
Ia menghampiri Hyunjin, ia sedikit melihat apa yang Hyunjin lukis. Lagi-lagi ia tertegun, yang Hyunjin lukis adalah dirinya. Lukisan itu berisi Jeongin dengan wajah datarnya, serta ada lengan terulur. Entahlah, Jeongin tidak memahaminya.
Tangannya kini terulur, semakin dekat, ia menepuk bahu Hyunjin membuat Hyunjin yang sedang melukiskan beground itu terkejut. Kemudian Hyunjin berbalik, dan ia sungguh terkejut melihat adiknya sekarang.
"Gue ikut pertandingan basket," setelah mengucapkan itu, Jeongin berbalik dan segera melangkah.
Hyunjin reflek menahan tangan Jeongin sebelum adiknya itu pergi menjauh, "tunggu dulu!"
Jeongin kembali menoleh, ia menghempaskan tangan Hyunjin. Namun Hyunjin kembali meraihnya dan menarik adiknya ke dalam pelukan hangat.
Jeongin ingin memberontak, namun suara Hyunjin menghentikannya.
"Kaya gini sebentar aja," pinta Hyunjin.
Entah apa yang terbesit dalam pikirannya, ia memilih diam dan membiarkan Hyunjin apa yang akan di lakukan selanjutnya.
Beberapa saat kemudian, Hyunjin melepaskan pelukan itu. Kemudian ia menatap Jeongin dalam, kedua tangannya memegang kedua pundak Jeongin.
"Lo beneran mau ikut?"
Jeongin mengangguk pelan.
Hyunjin tersenyum senang, ia kembali menarik Jeongin ke pelukannya, namun kali ini Jeongin menahannya lebih dulu.
"Gue lakuin ini demi Leonna," ucap Jeongin.
Hyunjin mengangguk, "gak papa, gue seneng lo mau ikut."
Tanpa mengucapkan sepatah kata lagi, Jeongin berbalik dan pergi dari kamar Hyunjin.
..
..
..Felix memicingkan matanya kala melihat sosok wanita tengah duduk di teras rumahnya bersama dengan Minho. Felix semakin melajukan jalannya dan segera menghampiri kedua orang tersebut.
"Leonna?"
Leonna tersenyum menyambut kehadiran Felix, "hai, Fel."
Minho menjawil hidung Felix, "sekarang dah sok jadi guru les, pulang malem terus. Yaudah gue masuk."
Felix tak menghiraukan Minho yang mulai berjalan masuk ke dalam rumah. Felix kini duduk di kursi sebelah Leonna, ia menatap Leonna yang masih tersenyum.
"Dari rumah Hyunjin, ya?"
Felix mengangguk sebagai jawaban.
"Lo kenapa malem-malem begini ke rumah gue? Lo cewek loh, Leonna."
Leonna tertawa pelan, "gue kesepian, Fel."
"Jeongin?"
Senyum Leonna menghilang, kemudian ia menghela nafas dan kembali menatap Felix.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendly [Hyunlix]
Teen Fiction[Hwang Hyunjin × Lee Felix] Hyunjin si friendly yang suka mengganggu kedamaian anak kelas, dan Felix si anak pindahan kelas yang berusaha menyesuaikan diri. warning ! bxb