5. marah√√

29.8K 1.7K 4
                                    

Happy reading

Airenly sekarang berada diruang kepala sekolah. Setelah kejadian kemarin diketahui oleh pihak sekolah, mereka langsung memberi surat peringatan dan menyuruh kedua orang tua airenly datang ke sekolah.

"Pihak sekolah sudah sepakat untuk mengskorsing airenly selama satu Minggu" ujar pak westu kepala sekolah.

Plak

Kepala airenly tertoleh kesamping akibat tamparan ayahnya.

"ANAK GAK TAU DIRI KAMU! BISA-BISANYA KAMU MEMPERMALUKAN AYAH!!" teriak Raffi ayah airenly.

Airenly tetap diam mendengarkan cacian yang ditujukan kepadanya.

"KAMU MEMANG ANAK KURANG AJAR! TIDAK TAU DIUNTUNG! SIA-SIA SAJA SAYA MERAWAT KAMU!"

"LEBIH BAIK KAMU MATI SAJA BERSAMA IBU MU WAKTU ITU!"

Kata-kata Raffi kali ini benar-benar menyulut emosi yang sedari tadi ia tahan.

"Sudah aku bilang kan mas? Dia memang anak gak tau diri, bisa-bisanya kamu dulu membawa anak pembuat onar seperti dia kerumah kita" ucap seorang wanita yang tidak lain ada ibu airenly.

Ouh lebih tepatnya ibu tirinya. Tangan airenly semakin terkepal menahan emosinya. Dia tidak tahan lagi kenapa wanita ular itu selalu ikut campur urusannya.

"Sudah untung kita mau menampung dia tapi dia malah mempermalukan kita" lanjut Saras ibu tiri airenly.

"Memangnya siapa juga yang mau ditampung wanita ular seperti anda?" Ucap airenly dengan dagu terangkat serta tatapan matanya yang tajam.

"AIREN!! JAGA UCAPAN KAMU TERHADAP ORANG YANG LEBIH TUA! DIMANA SOPAN SANTUN MU!" murka Raffi.

"Jangan membicarakan soal sopan santun, ayah. Bahkan anda saja tidak pernah mengajarkan saya akan hal itu!" Tekan airenly.

"AIRENLY!!" teriak Raffi.

"Kenapa? Mau marah? Silakan saja saya juga tidak perduli jika anda marah! Toh itu juga tidak akan membuat saya takut" remeh airenly.

"BEDEBAH TIDAK TAU DIUNTUNG SEKALI KAMU!" tangan Raffi terangkat ingin menampar airenly.

Tetapi pergerakannya ditahan oleh tangan airenly. Tangannya mencengkram Raffi dengan begitu kuat.
Sorot matanya semakin tajam, hawa diruang itu seketika menjadi panas akibat pertengkaran ayah dan anak itu.

"Jangan anggap saya akan diam saja seperti dulu disaat anda melakukan kekerasan fisik terhadap saya!" Ujar airenly dengan seringainya

Sedangkan Cakra,Sarah,kedua orang tua melta dan kepala sekolah hanya melihat pertengkaran keduanya tanpa ada niat memisah.

Airenly menghempas kan tangan Raffi. Jarinya menunjuk Raffi dengan tangan yang terkepal kuat.

"saya bukan airenly yang lemah! Saya yang dulu sudah mati!!! Sekarang tidak ada airenly yang selalu menangis akibat hinaan dan kekerasan yang dilakukan oleh ayahnya. saya tekankan sekali lagi! AIRENLY YANG LEMAH SUDAH MATI!! YANG ADA DIHADAPAN KALIAN BUKAN AIRENLY YANG SELALU MENGEMIS PERHATIAN KALIAN LAGI!! CAM KAN ITU!" setelah mengatakan hal itu airenly pergi dengan nafas yang memburu.

Sedangkan Raffi diam mematung mendengarkan perkataan airenly. Putrinya sudah berubah. Iya! Dia akui itu. Putrinya sudah berubah bukan lagi airenly putrinya yang ia kenal dulu.

Apakah Raffi sudah keterlaluan sampai membuat berubahan kepada airenly?

Sedangkan Cakra menyusul airenly, dia mengikuti airenly yang berjalan didepannya.

Perasaan Cakra kali ini benar-benar tidak bisa diartikan. Rasanya campur aduk menjadi satu.

Disatu sisi ia benci kepada airenly tetapi di sisi lain ia terlihat khawatir terhadap gadis itu.

Matanya menatap airenly yang duduk di bangku taman. Ternyata airenly menenangkan dirinya ditaman belakang sekolah.

Dari kejauhan ia melihat airenly. Dia tidak akan mendekati airenly untuk saat ini, biarkan dia menenangkan diri terlebih dahulu.

-------

Tatapan airenly kosong mengarah ke depan. Tidak! Dirinya tidak sakit hati. Jiwanya tidak tersakiti saat Raffi mengatakan hal itu terhadapnya.

Tetapi tetap saja. Ia merasakan apa yang airenly dulu rasakan. Ia merasakan bagaimana sakitnya tidak dianggap oleh ayah kandungnya.

"Gue bakal bikin Lo menyesal! Gak ada kata maaf sebelum Lo bertekuk lutut dihadapan gue, Raffi!! Gue bener-bener muak ngeliat lo. Apalagi wanita ular itu! Cih menjijikan!" Emosi airenly meluap dia benci terhadap takdirnya.

Tapi tidak apa dia akan bermain sedikit dengan wanita ular itu setelah itu dia akan membuat Raffi menyesal telah menikahi wanita keji itu.

Lihat saja waktunya akan segera tiba bagi mereka.

Bersambung.....

AIRENLY transmigrasion [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang