7. joging √√

27.1K 1.5K 14
                                    

Happy reading



Sinar matahari memasuki kamar airenly dari celah-celah gorden. Bulu mata lentiknya perlahan bergerak.

Matanya perlahan terbuka, yang pertama kali ia lihat adalah langit-langit kamarnya. Setelah kejadian kemarin malam airenly tertidur dengan pikiran yang kacau.

"Hoamm eghh" airenly menguap, perlahan ia bangun dari kasurnya. Ia melihat jam yang tertera dinakas, 07:00 wib.

Artinya masih cukup pagi untuk airenly, dia bergegas pergi kekamar mandi untuk mencuci mukanya.

Mungkin dihari Minggu ini kegiatannya adalah joging, sudah lama sekali airenly tidak pergi olahraga.

Setelah keluar dari kamar mandi ia berjalan kearah lemarinya. Saat pertama kali membuka lemari pandangannya langsung tertuju pada hodie over size dan celana trainingnya.

Dia bergegas memakai pakaian. Setelah selesai dia berjalan kearah kaca riasnya. Untuk saat ini dia hanya memakai bedak bayi dan lip balm saja. Kemudian menguncir kuda rambutnya.

Selesai, sekarang yang perlu dipikirkan adalah bagaimana caranya dia keluar dari kamar ini. Karena dia masih ingat pintu kamarnya dikunci oleh Cakra dari luar.

"Huft gimana ya, lagian si Cakra ada-ada aja pake ngunci kamar gue segala" kesal airenly.

Saat dia sibuk memikirkan cara agar bisa keluar dari ruangan pengap ini, tiba-tiba suara knop pintu yang dibuka terdengar.

Ceklek

Menampilkan sosok Cakra dengan balutan hodienya. Tatapannya datar mengarah pada airenly. Sedangkan airenly hanya memutar bola matanya malas.

Masih pagi sudah disuguhi wajah menjengkelkan Cakra.

"Lo mau kemana?" Tanya Cakra saat memandang pakaian airenly yang rapi.

"Menurut Lo?" Jawab sensi airenly.

"Ya mana gue tau" Cakra hanya mengindikan bahunya.

"Halah" tanpa menunggu perkataan Cakra berikutnya airenly berjalan kearah laki-laki itu dan menerobos keluar.

Setelah berhasil keluar airenly ingin segera berlari. Tetapi tangan Cakra menahannya.

"Mau kemana Lo?" Tanya cakra sekali lagi.

"Ck bukan urusan Lo, lepas. Masih pagi jangan bikin keributan deh. Enek gue" ucap airenly dengan tatapan sinisnya.

Tiba-tiba airenly didorong kearah tembok. Tubuhnya dihimpit oleh kedua tangan besar Cakra. Pandangan mereka bertemu.

"Yang suka bikin keributan itu elo bukan gue" ucap Cakra sambil memandang dengan intes kearah airenly.

"Minggir gak!!" Ngegas airenly.

"Coba aja kalau bisa" ucap Cakra tepat disamping telinga airenly, hembusan nafasnya terasa hangat dileher airenly.

Karena ditantang, airenly menjadi tertantang. dia menginjak kaki Cakra dengan keras.

"Arg aduh" seketika tangan Cakra yang menghimpit airenly terlepas digantikan dengan memegang kakinya yang terasa nyut-nyutan.

AIRENLY transmigrasion [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang