Tersadar

489 33 7
                                    

Ell's POV


Hari ini aku memutuskan untuk menjemput Laura saja, meskipun beda arah tapi tak apalah sesekali. Mengingat dia sangat baik padaku.

Oh iya, sudah beberapa hari ini aku tak bertegur sapa langsung dengan Laura karena dirinya sibuk berlatih untuk ke ikut sertaan nya dalam lomba volly yang akan di adakan seminggu lagi dalam pekan olahraga antar sekolah di kabupaten K*****.

Sementara aku sendiri merupakan salah satu anggota dari ekstra badminton, meskipun belum pernah berlomba antar sekolah tapi aku sudah mengantongi beberapa piala dari perlombaan antar kelas yg selalu aku ikuti semenjak duduk di bangku SMP.

Tidak banyak yang bisa di banggakan memang, tapi setidaknya aku tidak terlalu minder jika berdekatan dengan seorang Laura Senjaya Adinka yang merupakan atlit sungguhan baik di dalam maupun di luar sekolah.

Oke sudah cukup, kembali lagi kali ini aku sudah sampai di depan rumahnya ketika kulihat dia sudah duduk manis di teras menungguku.

Dia bergegas menghampiriku dengan senyuman cantiknya, untuk beberapa saat aku sempat terpaku padanya.

Entahlah kebaikan apa yang dulu ku lakukan di kehidupanku yang dulu sehingga Tuhan selalu memberikan karma baik padaku termasuk berkenalan dengan gadis cantik ini hehe.

"Morning Lau.. " Sapaku padanya sembari mengulurkan helm padanya.

"Morn too gorgeous.. " Jawabnya riang sembari mengenakan helm yang ku berikan.

Shitt.. Suaranya.

Dia membuat jantungku berdetak cepat, bagaimana tidak?

Dia sudah memelukku saat ini padahal motorku saja belum ku jalankan, haha.

"Suka bgt mba peluk peluk.. " Ujarkan menepuk pelan tangannya yang melingkar di perutku.

"Sama kamu doang ini woo.. " Jawabnya balik mencubit lemak di perutku.

Kita berdua tertawa dan segera  melaju ke sekolah ketika jam  menunjukkan pukul 06.20 WIB.

Aku memang tidak suka berangkat siang dan untungnya Laura adalah tipe murid yg sama sepertiku hehe.

Di tengah perjalanan mataku tak sengaja melihat pantulan kaca spion yang mengarah langsung ke wajah Laura.

Gadis itu terus saja tersenyum sembari berbicara apa saja padaku.

Hatiku menghangat ketika sesekali melihatnya tertawa, entahlah aku selalu suka jika melihat seseorang bahagia ketika berada di dekatku.

Dan aku beruntung bertemu dengan gadis ini. Meskipun bukan dengan awal pertemuan yang bisa di bilang berkesan hehe. Tapi aku bersyukur.

Setidaknya dia membuatku merasa sedikit berarti untuk orang lain..

Dia melihat pantulanku pada kaca spion kemudian tersenyum dan mengeratkan pelukannya.

Tuhan, gadis ini..

"Btw kamu tadi udah sarapan?" Tanya nya tiba tiba.

"Aku udah kok, kamu sendiri ?" Aku balik bertanya.

"Aku juga udah kok, nanti sebelum masuk kelas ingetin aku ya. Aku bawain kamu bekel tadi". Ucapnya sambil menepuk isi ranselnya.

"Ih ngga usah Lau, buat kamu aja bekelnya. Kan kamu hari ini katanya ada latihan pulang sekolah" Ucapku menolak karena tidak enak merepotkannya.

"Lah aku bawa 2 ini Ell, pokoknya satunya buat kamu. Harus di makan aku ga nerima penolakan". Ucapnya sok sok an melotot padahal matanya kecil, haha.

"Dih bisa gitu ya maksa.. Tapi yaudah makasih ya Lau dan maaf jadi ngerepotin kamu" Ucapku tulus karena memang dia begitu baik padaku.

"Hehe iya sama sama Ell" Sautnya kemudian membenamkan wajahnya pada pundakku ketika tak sengaja kulihat wajah putihnya sedikit memerah,

"Dih merah pula muka nya.. Hahahahaha" Aku tertawa keras mengetahui dia malu malu.

Plakkk.. Aduh..

Aku mengaduh Mendapati pukulan kencang di atas helm ku.

Haha lucu sekali gadis ini ya Tuhan, ingin sekali rasanya ku makan dengan selai kacang urhhhh..

Tbc.

Jangan lupa vote dan komen ya kawan kawan. Hehe terimakasihhh.

Senior High School (gxg) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang