"maksud Lo apa?"tanya elvaira tanpa berbasa basi pada Galang membuat semua tambah bingung
"Lo bisa bicara nyolot sama lyona karena darah lyona ngalir didarah Lo"ujar Galang menatap elvaira yang tingginya hanya sebahunya
"Oke terimakasih,Ansel terimakasih pertolongan Lo kalau gak karena lo gue gak bakal bisa benci cowo brengsek didepan gue ini"elvaira sedikit berteriak dengan suara yang bergetar
"Anggep semua clear,ini imbalan atas Lo yang gak ngebolehin papah ketemu sama gue atau sama mamah? Impas kan?"imbuh elvaira lagi
"Ya,itu emang tujuan gue El."ansel menarik nafasnya dalam dalam
"Gak sesederhana itu"
"Lo dan mulut Lo gak tau apa apa gal,cukup diem gausah banyak ikut campur"sentak elvaira
Setelah itu ansel pergi dari caffe Regan,caffe yang semulanya sibuk dengan kegiatannya sendiri tiba tiba sibuk melihat pertengkaran berberapa remaja.
"Abang"elvaira berhambur dipelukan Alvaro
"Alka bohongin Abang El"Alvaro menumpahkan tangisnya disel sela bahu elvaira
"Abang bodoh ya El? Abang gak becus"Alvaro menatap manik Elvaira yang mengeluarkan air mata
"Enggak Abang udah jadi Abang terbaik"
Desicha mengelus bahu Alvaro dan elvaira untuk menyalurkan kekuatan,Alvaro menatap wajah tulus desicha dan memeluk erat tubuh desicha. Alvaro menemukan kenyamanan saat mendekap tubuh kecil istrinya ini....
Desicha juga tidak bisa berbohong kalau saat ini jantugnya sedang berpacu tidak karuan,saat tubuhnya didekap erat oleh seseorang berstatus suaminya. Ia merasa nyaman dengan dekapan ini.
"Suami dan calon papa hebat gaboleh nangis ya?"uajr desicha
Galang melihat itu membuang pandangannya ke segala arah ternyata dirinya masih belum terbiasa melihat desicha bersama Alvaro!
***
Tepat pukul 8 malam Galang sudah berdiri didepan gerbang rumah desicha,ia sengaja tidak mengabari desicha. Karena dirinya dan desicha telah berjanji untuk jam 8 malam ini...
"Bang,Cha gue kedepan dulu ya"pamit elvaira
"Ngapain El?"tanya Alvaro
"Cari angin bentaran doang"
"Atiati pake jaket diluar dingin"ucap Alvaro
"Hmm iyaiya"
Elvira berlari kecil dari pintu masuk rumahnya menuju gerbang,sedikit jauh memang dan semoga harapan nya kini tidak zonk,semoga yang ia harapkan bisa terjadi!
"Hai"sapa Galang saat melihat gerbang terbuka dan menampilkan elvaira
Galang duduk dikap depan mobilnya,ekvaira mendekat kearah Galang.
"Mana yang gue minta?"elvaira menagih janji galang padanya
"Nih"Galang menyerahkan selembar kertas yang dilipat menjadi 4bagian
"Apaan sih isinya kok gini"
Elvaira terkejut ketika membuka kertas itu ia bukan mendapat list kesalahan Galang malah mendapat foto dirinya yang diambil diam diam oleh Galang ketika ia menunggu desicha Yang sedang dirumah sakit
"Salah gue sama Lo terlalu banyak El,gue Sampek lupa apa aja. Nah gue bikin salah lagi biar gue bisa inget 2 kesalahan gue"ujar Galang
"Yang pertama kesalahan gue karena mengabaikan Lo dan kasar sama Lo yang kedua kesalahan gue baik dari dulu maupun malam ini"
"Gue minta maaf,kasih tau gue apa yang harus gue lakuin buat Nebus semuanya?"
Elvira terdiam,untuk kedua kalinya ia melihat manik teduh Galang ah ralat maksudnya 3× yang pertama saat melihat hujan yang kedua saat meminta kue dan yang ketiga malam ini!
"Gak ada alasan gue Benci sama Lo gal,jadi buat apa Lo minta maaf sama gue sampai kaya gini?"
"Gue ngerasa gak hidup saat sosok elvaira yang cerewet itu hilang"Galang tertawa kecil saat mengucapkan itu
"Sorry Galang,gue gabisa lagi kalau harus jadi elvaira yang Lo kenal dulu"
"Gue takut bakalan sama kaya dulu lagi,atau gue takut Lo cuma jadiin gue pelarian karena Lo sakit hati liat desicha sama bang Al nikah"
"Gak tau el,maaf ya? Udah ninggalin bekas se menyakitkan itu"
"Iya semua tentang lo membekas gal"Galang memerhatikan elvaira menatap elvaira yang sedang menatap depan sana!
KAMU SEDANG MEMBACA
RUMPANG
Teen FictionElvaira sangat mencintai Galang, tapi entah mengapa Galang enggan menerima cintanya. Banyak penolakan, banyak olokan. Tapi Elvaira tidak menggubris hal hal itu, tapi di lain sisi Galang suka pada desicha. Apapun akan lakukan untuk melindungi desicha...