°°°°°
KIA tersenyum kecil membaca pesan singkat dari Alex. Pria itu sama sekali belum berubah. Biarpun kadang terkesan menyebalkan setengah mati, tapi dia tetep punya sisi peduli biarpun hanya secuil.Jika diingat kembali, setelah kejadian malam itu KIA, tidak pernah berbicara dengan Alex, Bahakan hanya untuk duduk minum secangkir kopi dan membicarakan tentang hubungan mereka. KIA tau betul dia juga salah, karna memutuskan hubungan secara sepihak, tapi mau bagaimana lagi sudah terlanjur terluka.
Bahkan saat Alex datang ke acara resepsi pernikahan nya. KIA menghindari tatapan Alex yang jelas penuh dengan kemarahan didalam nya.
Lamunan KIA seketika menguap mendengar pintu dibuka dari luar. Derap langkah kaki semakin terdengar jelas di Indra pendengaran KIA, membuat tubuh nya membeku. Tidak mungkin Alex, karena belum ada satu menit mereka berbalas pesan.
Kia mencoba berpikir positif mungkin saja ia salah dengar, KIA menyeret tungkai kaki nya untuk memastikan.
Tapi belum sempat ia melangkah jauh, pintu kamar miliknya didorong pelan dan menampil kan seseorang yang sama sekali tidak pernah terpikirkan oleh kita bahwa zie akan menemukan dirinya. Sangkin terkejutnya, KIA refleks melangkah mundur saat zie mencoba mendekat. Tatapan mata hitam pekat itu memancarkan keriduan yang mendalam, sampai KIA tidak dapat mengalihkan padangan.
“Kia”
Dam!
Tungkai KIA menabrak pinggiran ranjang, membuat bokong nya memantul lembut diatas kasur. Zie merendah kan tubuh nya agar posisi nya sejajar, yang membuat KIA semakin gelisah.
Zie mengikis jarak diantara mereka. Sampai satu usapan lembut dipipi KIA membawa mereka dalam penyatuan yang sangat lembut.
KIA dapat merasakan harum nafas zie yang masih terasa membekas di bibir nya ketika pangutan itu terlepas.“maaf, seharusnya aku datang lebih awal.” Ujar zie mengusap bibir bawah KIA dengan ibu jari. “pasti tidak nyaman tinggal dirumah orang asing kan?”
Kening KIA berkerut tipis, dia tidak memahami apa maksud dari ucapan zie yang menurutnya sangat tabu.
Tapi terlepas itu semua, belum juga dia mencerna apa yang terjadi zie sudah lebih dulu mendorong tubuh nya memantul lembut. Pria itu merangkak demi menyamakan posisi mereka.Mengunci tubuh kia, dengan kaki menumpu di antara paha. Dan lengan disisi kanan dan kiri tubuh kia. Demi menyanggah agar berat tubuh. Zie tidak langsung menimpa KIA.
“Aku sangat merindukanmu” ujarnya berbisik
Yang mencipta kan remang aneh ditubuh kia.Mendaratkan kecupan kecupan singkat dibahu polos KIA yang entah sejak kapan piama yang ia gunakan sudah tergeletak tak berdaya di lantai.
“Z-zie__”
“yes baby..”
“A-aku ahhh” satu leguhan lolos, dari bibir ranum KIA saat zie mengusap paha bagian dalam. Mengusap sesuatu yang masih terbungkus rapi. KIA tak dapat berpikir jernih lagi ketika jari panjang zie menyelinap masuk Tampa permisi. Membuat sekujur tubuh KIA mengigil hingga ke ubun-ubun.