After The War [TAMAT]

36. Persiapan Untuk Perjumpaan

Berita kerjasama dua negara, terkait pelatihan Prajurit Angkatan Darat Amerika Serikat (U.S. Army) dan Indonesia (TNI AD) sudah menggaung seantero jagad. Indonesia sebagai tuan rumah, sudah pasti sangat antusias dengan segala persiapannya. Latihan terbesar sepanjang sejarah kerja sama militer Indonesia dan Amerika Serikat ini, diselenggarakan mulai tanggal 1 sampai dengan 14 Agustus mendatang di tiga tempat berbeda.

Ketiganya yaitu Pusat Latihan Tempur di Baturaja, Daerah Latihan Amborawang, Balikpapan dan Makalisung Manado. Latihan yang disponsori oleh U.S. Army Pacific ini, yang melibatkan sekitar 1.000 prajurit U.S. Army dan 850 prajurit TNI AD. Materi latihannya terkait latihan lapangan, menembak, medis, dan penerbangan. Materi tersebut nantinya akan bermanfaat untuk pelaksanaan penugasan di kemudian hari. Termasuk dalam tugas atau latihan bersama dengan tentara negara sahabat.

Semakin dekat jarak antara Ricard dan Farida. Begitu terpangkas jarak antara keduanya. Baturaja dengan Palembang memang tidak terlalu dekat, tapi lebih dekat jaraknya dibanding Indonesia-Afghanistan. Setidaknya begitu alasan dua insan yang akan mengorbankan sebagian waktunya untuk saling berjumpa yang pertama kalinya.

"My heart beat so fast," ujar Ricard sembari memilih baju casual yang akan dibawanya.

Sebenarnya, baju casual yang dimiliki Ricard tidaklah banyak. Sebab, masa mudanya dihabiskan untuk militer, sudah pasti hampir semua baju yang dimilikinya pasti berbau-bau tentara, misalnya kaos dengan motif khas tentara angkatan darat atau kaos polos dengan aksen simbol ARMY di bagian pundak. Berkali-kali dia memilih dan meletakkannya kembali ke lemari bajunya. Apa ini terlihat seperti kencan pertamanya dengan seorang wanita?

Sungguh lucu, seorang yang pernah jatuh cinta dan jatuh cinta untuk yang kedua kali, namun pada orang yang berbeda, membuatnya terlihat seperti ABG yang sedang kasmaran. Meski pada kenyataannya, hubungannya dengan Farida tidak sejauh persiapannya saat ini.

Bagaimanapun dia harus tahu diri tentang hubungannya dengan Farida. Namun, tetap saja, baginya, pertemuan pertama harus berkesan sangat baik. Agar ada pertemuan selanjutnya. Setelah dua jam dia memilih, akhirnya beberapa potong kaos hitam dan putih yang akan dibawanya.

Can't wait to see her.

Dua hati satu tujuan, dalam hitungan jam, mereka akan dipertemukan. Entah apa yang akan mereka ungkapkan dalam pertemuan pertama mereka. Atau hanya saling diam. Mungkin bagi Ricard, ini kencan pertamanya setelah puluhan tahun tidak pernah lagi berhubungan dengan seorang wanita yang begitu spesial.

Ricard berdiri di depan cermin, bukan cermin sebenarnya, hanya sebuah lempengan besi yang berukuran sangat besar yang bisa dengan jelas memantulkan gambar dirinya disana. Sore itu, seorang tentara yang gagah berani terlihat begitu bodoh dan aneh. Berbicara sendiri, seolah sedang ada Farida di hadapannya.

"Hai ... nice to meet you."

"No, It's so bad!"

"Farida, It's great to see you."