20. tanpa dirinya

816 85 39
                                    

Haruto berdiri di balkon hotel yg sudah orang tuanya pesankan, tanganya mengelus pelan cincin pernikahan yg baru ia pakai siang tadi

"Haruto" panggil seseorang dari dalam kamar

"Kau tidur duluan saja kyu" junkyu berjalan menghampiri haruto, ia mengusap pundak tegap itu

"Jangan berlarut-larut dalam kesedihan, pernikahan kita itu bukan suatu bencana, tapi awal kehidupan kita" jelas junkyu

"Aku lebih suka hidup sendiri seperti dulu, aku bebas melakukan apapun_" elak haruto

"Sekarang aku tidak terlalu dibebaskan, bahkan memilih sang pujaan hati mereka yg menentukan" haruto menunduk

"Ya, dan kita hanya harus menjalaninya, takdir tuhan adalah hal yg terbaik untuk kita haruto" junkyu memeluk haruto, memberikan kehangatan untuk suaminya

Mereka sudah resmi menikah, siang tadi di gedung yg sangat mewah, dihadiri tamu dari kalangan pengusaha dan artis

Namun haruto sama sekali tidak bersemangat, sejak seminggu kemarin haruto jarang sekali makan, dan sering bergadang

"Kyu... Aku akan berusaha menerimanya dan melupakan dia" haruto mengelus pelan rambut junkyu

"Tapi, hatiku tak menerima semua ini dan menolak untuk melupakan dia" junkyu terus mendengarkan sembari mengusapi punggung haruto

"Kenapa kita harus bertemu jika akhirnya seperti ini, harusnya Asahi membiarkanku mati saja saat dulu aku akan bunuh diri.."

"Asahi, cinta pertamaku.. seorang istri dari CEO , pria cantik dan baik juga penyabar.. siapa yg akan menjaganya disana?"

Junkyu melepaskan pelukannya,ia menatap haruto lekat

"Kau tidak perlu khawatir to, banyak orang yg menyukai dia, bahkan dirikupun jatuh cinta"

"Justru itu yg tidak aku inginkan kyu, aku tidak ingin Asahi mencintai orang lain, aku ingin dia hanya mencintai ku"

"aku akan membantumu mencari Asahi kemanapun itu"  junkyu mengelus rambut haruto

"Kau berjanji kyu?"

"Hm aku berjanji" junkyu mengangkat jari kelingkingnya, haruto tersenyum tipis dan meraka menautkan kelingking keduanya

"sekarang mari tidur, banyak cerita dan hari yg harus kita lewati" junkyu menarik haruto masuk, mereka berduapun tertidur tanpa adanya malam pertama, karna memang junkyu yg belum siap dan tidak ingin memaksakan haruto

"Maafkan aku membiarkan dia pergi haruto" junkyu menatap langit kamar hotel mengingat-ingat tentang dirinya yg mengantarkan Asahi ke bandara

Flashback

Asahi menyeret kopernya dgn berjalan sedikit tertatih, waktu menunjukan jam 3 dini hari, ia melirik kanan kirinya mencari taxi namun tak kian ditemukan

Tid diddd

Suara klakson mobil mengagetkannya, mobil itu berhenti didepan Asahi dan dia melihat seseorang keluar dari mobil hitam tersebut

"Asahi, mau kemana pagi² seperti ini diluar dan.. kenapa kamu membawa koper?"

"Em.. aku .. aku akan kebandara tapi tidak ada taxi jam segini kyu" junkyu mengambil alih koper yg Asahi bawa

"Ayo aku antar"

"Apa.. tdk merepotkan?" Tanya Asahi

"Tidak merepotkan kok, ayo" junkyu memasukan koper Asahi kedalam bagasi mobilnya, ia menyuruh Asahi duduk dikursi depan, dan junkyu mulai melajukan mobilnya

Love In A Lie [Jaesahi/Harusahi] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang