BAB 6 TIME WITH ZEAN

4 3 0
                                    

Happy READING

.

.

.


Kini matahari mulai tampak diujung Timur. Memancarkan sinar tuk menyinari bumi. Tampak seorang gadis cantik terbangun karena sinar matahari yang merembes dari celah-celah jendelanya. Ia mulai membuka matanya dan segera mendudukan dirinya diatas ranjang kebanggaannya dengan rambut lusuh dan berantakan. Tak lain adalah Cristya. Yaa.. Siapa lagi kalau bukan dia.

Hoaaam...

" jam berapa ini? " gumam Cristya.

" jam 6 pagi, buruan gih bangun." celetus sang pria tampan.

" LO SIAPA DISITU EGE?! DASAR GA SOPAN!! " teriak Cristya reflek. Maklum bangun tidur masih nge lag otaknya.

" Gue Zean kalo lo lupa. " ketus Zean. Nampak cemberut karena Cristya melupakan dirinya.

" Eh.., iya deh maaf reflek, hehe. " cengir Cristya tanpa dosa tanpa memedulikan Zean yang terlihat kusut.

" Tyaa, entar ikut gue ya. Gue butuh bantuan lo. " pinta Zean mencoba melupakan rasa kesalnya.

" Kemana sayanggg?? " ucap Cristya. Mencoba mengusili Zean.

Blushh...

" Cie blushing cieee, salting yaa... " goda Cristya sambil menunjukan jari telunjuknya ke arah Zean.

" Ga. B aja. " jawab Zean singkat dengan raut muka datarnya. Jantung Zean berdetak lebih kencang. Ia sendiri tak tau kenapa.

Cristya segera bangkit dari ranjangnya dan berjalan menuju kamar mandi untuk melaksanakan ritual paginya. Yaitu mandi. Sambil merawat diri.

Kurang lebih setengah jam akhirnya Cristya keluar dengan handuk melilit di tubuhnya. Membuat Zean menatap Cristya dari atas hingga bawah.

Gue kan jiwa, ga mungkin kan gue nafsu ma dia. Batin Zean.

" Apa lo liat-liat ha?" ucao Cristya agak ngegas. lantas ia menatap dirinya sendiri dan baru menyadari akan sesuatu.

" Ooo astagfirullah, gue lupa, TUTUP MATA LO ZEANDRAAA!! AAA ZEAN SIALAN!! KELUAR LOOO!! " teriak Cristya histeris ketika dirinya menyadari bahwa ia hanya mengenakan handuk ditubuhnya.

" Hm. " balas Zean singkat.

Zean segera beranjak dari tempat duduknya dan melangkah keluar.

Kini, Zean berada diruang tamu dan duduk sambil memandangi tembok disana. Tiba-tiba dikepalanya muncul sebuah bayangan. Nampak sejumlah pria berpakaian serba hitam yang berada disebuah gudang tua ditengah hutan pinggir kota.

.

.

"jangan biarkan siapapun tau soal ini, cepat cari tau tentang gadis berinisial C ini dan bunuh dia. " ucap salah seorang bertopeng hitam.

Zeandra tersadar kembali dan mencoba memahami yang tersirat dalam kepalanya. Beberapa detik, akhirnya ia memahaminya.

" arghh!! Sialan, gue harus lebih waspada dalam ngawasin Tya. " sarkas Zean dengan suara pelan.

Between Love And DeathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang