BAB 5 LANGGA

7 4 0
                                    

Cristya sesegera mungkin menyelesaikan kegiatan mencatatnya. Tiba-tiba terdengar langkah kaki dari arah luar ruangan. Nampak seorang pria dengan seragam putih abu abu berdiri diambang pintu. Tak lain dan tak bukan ialah Langga.

Ekhem...

Cristya menoleh pada sumber suara. Cristya agak terkejut namun, ia segera menetralkan ekspesinya.

"apa?" tanya Cristya dengan muka datar.

" lo ga lupakan sama janji lo? Buat nemenin gue. " ungkit Langga.

" ga. " jawab Cristya singkat.

" oke sekarang ikut gue. " ucap Langga terdengar seperti perintah. Ia dengan segera memasukkan buku buku Cristya ke dalam tas dan menarik Cristya bangkit dari kursinya.

" e-eh, ngapain lo?! " kaget Cristya ketika tubuhnya ditarik oleh Langga.

" ayo, Tya lo janji buat nemenin gue. " ucap Langga dengan tekanan.

" oke. Iya. " balas Cristya singkat padat jelas.

Cristya melangkah melewati Langga dan meninggalkannya. Langga segera mempercepat langkahnya mengejar Cristya untuk mengimbangkan langkahnya dengan Cristya.

" pelan pelan Tya, entar lo jatoh. " peringat Langga.

Tiba-tiba tanpa aba-aba kaki Cristya tersandung batu yang lumayan besar hingga membuat tubuhnya terhuyung dan hampir jatuh kalau saja Langga tak sigap menangkap tubuh Cristya.

Deg.. Deg.. Deg..

Detak jantung Cristya berpacu cepat. Seakan waktu berhenti sesaat menyisakan dua insan yang saling menatap dengan jarak muka antara keduanya begitu dekat.

Brukk..!

Langga kehilangan keseimbangan dan terjatuh bersamaan dengan Cristya yang masih dalam lindungannya. Untungnya, Langga dengan sigap memutar posisi keduanya sehingga tubuh Cristya yang menimpa tubuh Langga. Hidung mereka berbentur antara satu sama lain menyisakan rasa keram. Cristya segera tersadar dan bangun dari atas dada bidang Langga. Ia malu sungguh.

Langga pun segera bangun dan berdiri kembali. Ia menepuk nepuk celana belakangnya untuk menghilangkan debu yang menempel.

" Nah kan, dibilangin susah. Kalo jalan tu pelan pelan, kek dikejar sunder ngesot lo. Untung aja gue tangkep. Kalo enggak udh nyium tanah lo. " omel Langga panjang lebar.

" y-ya maaf gue ga hati hati. " sesal Cristya mengingat dirinya ceroboh tak melihat batu segedhe gaban itu. Eh canda guys :v

°

°

°

°

°

Disisi lain, Zean nampak mengawasi setiap kejadian yang terjadi kepada Cristya. Ada hawa panas yang merasuki dadanya. Matanya menatap tak suka ke arah kedua insan yang berboncengan motor.

" Gue kenapa sih, sialan?! " amuk Zean sambil mengacak rambutnya. Ia tak suka sangat tak suka melihat Cristya berdekatan dengan Langga.

" firasat gue ga enak tiap liat cowok itu. " gumam Zean.

Zean berada disebuah ruangan nampak ia duduk di kursi yang terlihat kuno namun elegant.

°

°

°

°

°

Between Love And DeathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang