07 - Trap

43 17 22
                                    

Kekalahan pasukan Kerajaan Lotus terdengar sampai barisan belakang. Bagi mereka yang tak lagi memiliki kesempatan untuk menyerang, memilih lari dari medan pertempuran. Tak terkecuali Olivia yang ikut untuk memantau peperangan di tenda belakang.

"Ratu Olivia, mari ikut dengan hamba," kata Archer, seorang kesatria kerajaan yang ditugaskan Edward untuk melindungi Olivia.

"Bagaimana dengan Edward? Kau tidak akan menolongnya? Kau tidak akan berperang bersama dengan mereka?" Olivia mengajukan serentetan pertanyaan. Dirinya bergerak dengan gelisah, pandangannya tidak tenang menatap ke tengah-tengah Dataran Ochna di mana tempat itu masih terjadi huru-hara perang meskipun berita kemenangan dan kekalahan telah dikumandangkan.

"Prioritas utama hamba adalah Ratu Olivia." Archer dengan cepat menarik pergelangan Olivia dan membawanya pergi dari sana.

"Tunggu! Kita harus pergi bersama dengan Edward!" Olivia menolak, meronta dengan berusaha melepaskan tangannya dari cengkraman Archer.

"Yang Mulia Raja Edward tak akan suka dengan keputusan Ratu." Archer tetap pada keputusannya. Tak mengindahkan setiap permintaan Olivia yang terus menerus menginginkan Edward diselamatkan.

Datang ke medan perang di saat pihak Lotus telah mengalami kemunduran hanya akan berakibat korban jiwa. Tak akan ada jaminan bahwa kehadiran Archer dan pasukannya ke medan perang akan menyelamatkan Edward yang dari kabarnya telah tertangkap oleh pihak musuh.

"Kerajaan Lotus sudah jatuh di tangan Wisteria. Hamba hanya ingin menyelesaikan misi terakhir untuk melindungi Anda, Ratu Olivia. Setelah itu, hamba akan menyerahkan diri ke tiang gantungan." Olivia tertegun dengan pernyataan Archer.

Jiwa kesetiaan seorang kesatria yang mana mereka harus menyerahkan diri tatkala kerajaan telah jatuh dan membiarkan diri mereka mati sebagai hukuman. Suatu bentuk kesetiaan pada Kerajaan Lotus, tempat mereka mengabdi sebelumnya. Lalu ketika Lotus sendiri telah bergeser kepemimpinan pada pemenang perang, seorang kesatria setia enggan untuk mengabdi kembali.

Olivia tertunduk diam, menatap punggung Archer yang menariknya pergi dari tenda bagian belakang. Pria itu ... tak seharusnya mendapat takdir seperti ini.

"Silahkan naik, Ratu Olivia. Hamba dan pasukan akan mengelilingi Ratu dan memberikan perlindungan." Archer memberikan seekor kuda pada Olivia.

Kali ini, Olivia tak lagi meronta atau menolak. Ia melakukan seperti apa yang dikatakan oleh Archer. Naik ke atas punggung kuda dan membiarkan Archer memacu kudanya di depan. Sedangkan dirinya, mengikuti dari belakang. Tujuan mereka adalah sebuah tenda pengasingan. Tempat yang dijadikan sebagai jalur pelarian apabila Lotus mengalami kekalahan.

Pada saat melakukan perundingan tentang peperangan sebelum dilangsungkan, Archer menyarankan untuk mendirikan tenda pengasingan tersebut agar bisa lari ke sana apabila terjadi sesuatu tak diinginkan.

Dan seperti dugaan sebelum perang meletus, hal tak diinginkan itu benar-benar terjadi. Kekalahan.

Setiap kuda yang ditunggangi oleh para prajurit dengan Archer sebagai pemimpin di depan pun berpacu begitu kencang. Di atas punggung kuda, Olivia memacu sekuat tenaga sambil terisak akibat tangisan yang tak lagi bisa ia tahan. Kekalahan Lotus, nasib Edward pun belum terdengar kabar, dan pasukan Lotus yang tak bersalah harus mati di medan perang.

Olivia juga menjerit dengan banyaknya kematian dari pihak Wisteria. Mereka adalah orang-orang, prajurit-prajurit gagah pemberani, yang terpaksa harus berperang dengan keyakinan berbakti pada kerajaan. Padahal sesungguhnya, peperangan ini tak perlu terjadi. Ini adalah buah dari keserakahan Raymond semata.

"Hei, Hesti! Inikah takdir yang kau buat?" Olivia membatin, bersamaan dengan kuda yang telah berhenti.

Manik Olivia menelisik ke sekitar, ada banyak penjaga di tenda pengasingan tersebut. Juga ada beberapa kuda yang diikat pada pepohonan di samping tenda besar.

Dimensional Queen [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang