1

4K 233 27
                                    

Tidurku yang nyenyak mulai terganggu dengan suara alarm yang mengganggu Indra pendengaranku. Perlahan aku pun bangun mematikan alarm tersebut, dan melangkah menuju balkon kamarku.

Ku rentangkan kedua tanganku sembari menghirup dalam-dalam udara segar di pagi hari, dan menghembuskannya lewat hidung mancungku.

"Ahh... segar banget sih pagi-pagi gini, enaknya ngapain ya?"

Untung saja sekarang hari Minggu. Jadi aku tidak perlu siap-siap untuk pergi ke kampus, umurku baru saja menginjak kepala dua. Aku baru mulai kembali masuk kuliah 3 bulan lalu setelah Daddy mendaftarkanku di kampus Elite.

Ah.. Daddyku terlalu menganggap dirinya super kaya. Sampai-sampai ia mendaftarkanku di kampus Elite. Padahal sebenarnya ekonomi keluarga pun pas-pasan dari hasil uang haram.

Tok tok tok

Aku melirik pintu kamar saat tiba-tiba ada yang mengetuknya. Siapa sih yang pagi-pagi begini mengetuk pintu? Atau jangan-jangan mommy tiriku?

Aku pun melangkah untuk membuka pintu kamarku.

Ceklek

Menghela nafas pelan menyilangkan kedua tanganku di dada saat melihat mommy tiriku yang tengah tersenyum padaku.

"Morning sayang... ayo sarapan dulu. Aku sudah siapin makanan kesukaanmu, aku tunggu di meja makan ya"

Cup

Aku membulatkan mataku saat tiba-tiba dia mencium tepat di bibirku. Ku lihat dia mengedipkan matanya sebelah padaku, setelah itu dia pun pergi.

What the fuck! Jalang itu menciumku? Kenapa aku ga menghindar sih?

Ini bukan yang pertama kalinya dia menciumku tiba-tiba, tapi sudah sering sekali dia menciumku tanpa ijin. Bahkan dia berani menciumku di depan Daddy, dan reaksi Daddy? Daddy hanya tersenyum melihatnya.

Dengan langkah malas aku pun melangkah menuju meja makan untuk sarapan bersama mereka berdua.

"Fey, Daddy mau bicara.. apa uang tabunganmu masih ada? Kalau masih ada, apa Daddy boleh pinjam dulu?"

Aku melirik Daddy saat dia tiba-tiba ingin meminjam uang. Tumben sekali Daddy pinjam uang padaku. Apa uang haramnya sudah habis?

"Buat apa dad?"

"Buat bayar pelunasan rumah ini Fey. Kalau ga di bayar, rumah kita ini bakalan di sita"

"Terus uang-uang haram milik Daddy kemana? Kenapa pinjam sama aku?"

"Uang itu sudah Daddy investasikan, membayar kampusmu, dan tentunya Daddy berikan pada mommy mu untuk kebutuhan sehari-hari"

Ku lirik mommy tiriku hanya tersenyum menatapku, apa Daddy bodoh selama ini? Kalau uang yang selama Daddy kasih pada jalang itu pasti di pergunakan hanya untuk keperluan pribadinya.

"Dad.. uangku sudah aku belikan mobil murahku yang terparkir indah di halaman rumah. So, aku ga punya uang lagi"

"Apa bisa kamu jual mobilmu dulu, Fey? Nanti Daddy bakalan ganti sama yang baru kalau Daddy punya uang"

"C'mon dad, aku beli mobil itu pake uangku sendiri, dan aku ga mau ya Daddy beliin aku mobil baru pake uang haram. Sudah cukup uang haram Daddy yang masuk ke dalam perutku"

"Apa kamu mau tinggal di jalanan kalau rumah ini di sita?"

"Aku lebih baik tinggal di jalanan dari pada harus tinggal satu rumah dengan jalang itu" ucapku menunjuk mommy tiriku menggunakan garpu.

Brak

Aku langsung menatap Daddy saat dia tiba-tiba mengebrak meja makan "Fey jangan berbicara seperti itu! Mau bagaimana pun dia mommy mu sekarang. Berikan kuncinya sebelum Daddy melakukan sesuatu"

Don't Touch Me Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang