3

856 61 14
                                    

Aku menggantungkan handukku di balik pintu kamar mandi, dan mulai menyalakan sebuah lagu dari ponselku yang sering sekali aku dengar ketika aku berada di New York. Setelah lagu mulai terdengar aku menaruh ponselku di wadah sabun sembari membawa odol dan sikat gigi dan mulai melepaskan seluruh pakaianku.

Aku pun mulai ikut bernyanyi.

Oh oh, whoa
(Oh oh, wah)

Oh oh, whoa
(Oh oh, wah)

Oh oh, whoa
(Oh oh, wah)

I wake up every day like, "Hello, beautiful"
(Saya bangun setiap hari seperti, "Halo, cantik")

'Cause this world is so crazy and it can bring
you down
(Karena dunia ini sangat gila dan bisa menjatuhkanmu)

You're too short, too fat, too skinny
(Kamu terlalu pendek, terlalu gemuk, terlalu kurus)

Hey
(Hei)

well, excuse me if I think that I'm pretty
(maafkan aku jika menurutku aku cantik)

So I don't care what you say 'cause I'm original
(Jadi saya tidak peduli apa yang Anda katakan karena saya asli)

And I learned how to love me from my head down to my toes
(Dan saya belajar bagaimana mencintai saya dari kepala sampai ke jari kaki saya)

Let 'em know, let 'em know if you with me
(Beri tahu mereka, beri tahu mereka jika Anda bersama saya)

Hey
(Hei)

'Cause I finally found the answer is in me
(karena akhirnya aku menemukan jawabannya ada pada diriku)

Whoa, my mama, she would say..
(Whoa, ibuku, dia akan berkata..)

Tok tok tok

Aku memberhentikan nyanyian ku saat mendengar pintu di ketuk. ck siapa sih yang menggangguku?

Aku pun melilitkan handuk di tubuhku sembari membuka knop pintu kamar mandi.

Deg

Ku lihat mommy tiriku tengah tersenyum mengigit bibirnya melihat tubuhku dari atas hingga bawah. Aku tersentak saat tiba-tiba ia mendorong tubuhku masuk kembali ke dalam kamar mandi.

"Jangan macam-macam!" ucapku tegas menatap tajam mommy tiriku.

"Kalau satu macam bagaimana?"tanyanya tersenyum sembari berjalan pelan mendekat ke arahku.

Aku langsung memegang erat handuk yang melilit di tubuhku. Ck sial! Kenapa aku lupa di rumah ini ada jalang mesum sih.

"Anda mendekat saya teriak!" ancamku.

Ku lihat mommy tiriku menaikkan alisnya sebelah sembari tersenyum, ia melihat ke arah sumber suara ponselku. Ia langsung mengambil ponselku dan mengeraskan volume lagunya.

Ya Tuhan tolong aku dari jalang mesum ini.

"Silahkan teriak"

"Lebih baik anda keluar, nyonya Viona!" tegasku.

"Aku tidak akan keluar sekarang. Apa kamu lupa Fey? Di rumah ini kamar mandinya hanya ada satu, sedari tadi aku menunggumu lama sekali. Bagaimana kalau kita mandi bersama saja?"

Aku langsung menggelengkan kepalaku dan hendak pergi, tetapi tubuhku langsung di dorong hingga menyentuh dinding. Ku lihat ia mulai melepaskan pakaian tidurnya dan menyisakan bra dan CD saja.

Don't Touch Me Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang