2

3K 206 65
                                    

"Makasih ya bang"

"Sama-sama neng, sering-sering aja ya ngojek di saya"

Aku hanya tersenyum mengangguk kepada tukang ojek yang baru saja mengantarkan ku pulang dari kampus. Aku pun berbalik untuk masuk ke halaman rumah, seketika dahiku mengerut saat melihat beberapa koper di luar pintu rumah.

Aku pun melangkah cepat untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi "ada apa ini? Kenapa koper-koper ada di luar rumah?"tanyaku pada mommy tiriku.

Ku lihat mommy tiriku mendekat ke arahku "kita gak bakal tinggal di rumah ini lagi sayang"

Aku mentap mommy tiriku bingung "maksudnya?"

Brugh

Aku tersentak saat melihat beberapa orang bertubuh besar mendorong tubuh Daddy hingga terjatuh. Aku pun langsung membantu Daddy untuk berdiri "ada apa ini?"tanyaku.

"Apa anda putrinya?"tanya pria bertubuh besar itu, dan aku hanya mengangguk.

"Tuan Rey memiliki hutang kepada bos kami, dan sudah dua bulan dia belum melunasinya. Jadi dengan terpaksa saya sita rumah ini sebagai jaminan atas hutang-hutangnya"

Deg

Setelah mengatakan itu beberapa pria bertubuh besar itu pergi meninggalkan kami. Aku menatap Daddy dengan lekat "apa itu benar dad?"

"Maafkan Daddy Fey, Daddy punya utang sama rentenir"

Aku menatap Daddy tak percaya "Daddy punya utang ke rentenir? Bukan kah Daddy mempunyai banyak uang ratusan juta? Kemana semua uang itu?"tanyaku kesal.

"Seperti yang Daddy bilang beberapa hari lalu. Daddy investasikan, dan... ternyata, Daddy di tipu"

"Ya Tuhan.. dad, kalau sudah seperti ini kita mau tinggal di mana? Terus uang penjualan mobilku, apakah tidak cukup untuk membayar separuh utang Daddy?"

"Maafin Daddy Fey...uang penjualan mobil kamu sudah habis tidak tersisa sedikit pun" ucap Daddy, aku mengusap wajahku dengan kasar saat mendengar ucapan Daddy.

"Terus kita tinggal dimana mas?"tanya mommy tiriku tiba-tiba.

"Mungkin untuk saat ini, kita tinggal di rumah yang lebih kecil dulu. Mas janji setelah punya banyak uang, Mas bakal tebus rumah ini lagi. Kamu tetep sama mas kan? Kamu ga bakal ninggalin mas kan, Viona?"tanya Daddyku pada jalang itu.

Ku lihat mommy tiriku menatapku dan menatap Daddy secara bergantian. Kemudian dia tersenyum sembari mengelus lengan Daddy "iya aku bakal tetep sama kamu mas" jawabnya.

Sekarang aku benar-benar pusing dengan keadaan yang baru saja terjadi. Ya Tuhan...aku benar-benar kismin sekarang, padahal aku benar-benar tidak terfikir akan jatuh miskin secepat ini.

"Fey.. gapapakan kita tinggal di rumah yang lebih kecil dari rumah ini?"tanya Daddyku, dan aku hanya mengangguk tak mampu menjawab.

Sejujurnya aku kecewa pada Daddy, tapi tidak mungkin juga aku memilih pergi meninggalkan Daddy di saat seperti ini. Mau bagaimana pun dia orang tuaku, dan sekarang aku hanya punya dia. Walaupun Daddy sering kasar semenjak menikah dengan jalang itu.

"Ayo pergi" ucap Daddy.

Ku lihat Daddy membawa dua koper di ikuti oleh mommy tiriku. Aku menatap rumah yang belum lama ini aku tempati, aku akan merindukan rumah ini.

***

Aku melirik sekitar untuk mencari keberadaan temanku Rayan. Bar miliknya memang benar-benar selalu ramai setiap harinya, apa lagi kalau hari libur pasti banyak sekali yang datang.

Don't Touch Me Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang