45. PENJELASAN ALKA?🕊

444 9 0
                                        

Alvaro, kaget ketika alka datang ke kantornya dan menyodorkan sebuah undagan cantik yang bertuliskan nama Anselda lyona dan temannya tersebut.

"Sorry gue dulu belum bisa cerita sama Lo?" alka menyodorokan undangan itu, pada alvaro yang masih bergeming menatap undangan tersebut.

"Takut kalau gue bakal rebut Ansel?" Alvaro hanya melirik undangan tersebut dengan tidak minat, suara dingin seolah mengintimidasi alka.

"Alasan pertamanya itu, keduanya gue terlalu cinta sama Ansel, soory al"

Alvaro memegang kepalanya, bisa bisanya sahabatnya berbicara seperti itu? Apa saja hal yang sudah ansel lewati bersama sahabatnya? Yang tidak di ketahui alvaro? Mengapa bisa mereka bertemu dan berakhir saling mencintai?

"Sejak kapan?" Tanya alvaro dengan nada mengintimidasi tapi enggan menatap alka yang masih berdiri di depan nya

"Sejak Ansel Dateng berobat ke gue" Jawab alka, setelah itu alka duduk di sofa tamu samping meja kerja alvaro.

"Maksud Lo?" Alvaro di buat bingung dengan jawaban tersebut, pasien? Bukannya alka ini seorang psikolog?

"Setahun lalu Ansel itu klien tetep gue, dia depresi berat karena mantan nya ngelecehin dia dan kasar sama dia" jelas alka dan alvaro mulai menatap alka yang sedang bercerita.

"Sorry Al, gue ngehiantin Lo. Gue pengen kasih tau Lo, kalau ansel ada disini tapi ansel selalu nolak hal itu, ansel belum siap dengan segala konsekuensi nya. Dan lama kelamaan kita makin dekat, alhasil gue ajak ansel nikah, walau sebenarnya ansel belum bisa terima gue sepenuhnya, tapi gue yakin nantinya ansel bakalan cinta sama gue seiring berjalannya waktu"

"Bahkan terakhir saat gue denger Lo ngehamilin desicha, waktu kita ketemu gue pingin ngomong hal itu ke lo Al"

Alvaro menarik nafas panjang setelah itu ia menghembuskankannya. Tidak ada rasa sesal tapi ada rasa tidak enak pada alka, yang menghinggapi diri alvaro.

"Bahagia sama Ansel ka, gue tau Lo orangnya gimana" alvaro menepuk pundak alka menyalurkan kekuatan

"Lo gak marah?" Tanya alka bingung melihat perubahan wajah sahabatnya.

"Buat apa? Gue udah punya desicha dan calon bayi, gue juga gamau tenggelam dalam bayangan masalalu terlalu dalam ka"

"Gue tau gimana seorang Alvaro, makasih bro" mereka berpelukan khas laki laki

***

"El, tuh ada paket katanya buat Lo" ucap desicha yang menyiapkan makan malam untuk suaminya dan adiknya

"Loh gue gak belanja online kok" Elvaira tampak bingung dengan paket itu, pasalnya ia tak merasa belanja online

"Tapi penerimanya atas nama elvaira zaleena Andromeda"

"Gue buka aja kali ya Cha? Biar gak penasaran" Elvaira mengambil paket itu dan menatapnya ragu

"Iyadeh buka"

Elvaira sibuk membuka paket yang katanya penerimanya atas namanya, elvaira tersenyum saat tau isi paket itu bahkan elvaira tau siapa pengirimnya

"Apa isinya?" tanya desicha yang menatap elvaira aneh

"Iya bener ini punya gue, gue ke kamar dulu ya Cha" Elvaira terlihat sangat bahagia setelah membuka paket tersebut.

"Abis itu turun mandi ya" Ucap desicha sedikit berteriak.

"Siap buboss"

Desicha menggeleng dengan senyum simpul, desicha merasa amat sangat bahagia. Hidupnya yang dulu selalu di sia siakan oleh paman dan bibinya, kini sekarang ia bisa merasakan rasanya di sayang, di lindungi, dan di terima dengan begitu baik.

Di kamarnya elvaira membuka buku yang bercover hitam bermotif bunga Daisy itu terlihat sangat menawan.

RUMPANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang