Chapter 6

36 3 1
                                    

Makasi yang masih mengikuti cerita ini :*

Jangan lupa vote setelah membaca. Setiap vote kalian sangat berharga buat aku.

Happy Reading.

*

*

*

*

'Mengapa dia kemari?' batinku

"Ada apa zayn?" Ucapku datar.

" Mencarimu "

" Iya aku tahu. Tapi untuk apa? " 

" Aku.. Aku ingin meminjam catatanmu " ucapnya gugup.

" Catatan yang mana? " ucapku bingung.

" Catatan Mr.Brian. Ingat waktu itu aku, Liam sama Niall datang terlambat masuk kelas. "

Akupun berpikir sejenak. mengingat kejadian itu. aku ingat sekarang.

" Oh yang itu. Sini masuk dulu kita mengobrol di dalam saja"ucapku mempersilahkan zayn masuk.

Zayn masuk mengekoriku dari belakang.

"Kau ingin minum apa? "

" Tidak usah repot-repot. "

" Baiklah. Sebentar aku ambil buku yang mau kau pinjam tadi "

Aku pun meninggalkan Zayn sendirian di ruang tamu sambil mencari siaran tv dan berangsur menuju kamar.

"Mana dia Catatanku?" gumamku.

Ternyata bukunya berada di tumpukan yang ada di atas meja belajarku. Aku pun mengambilnya dan kembali ke ruang tamu.

"Ini Zayn bukunya" ucapku kini sudah duduk disampingnya.

"Iya Miy. Makasi." ucapnya yang serius menatap film yang ditontonnya.

" Kau sangat serius sekali? Kau menonton film apa zayn? "

Zayn menunjuk dengan dagunya itu.

Akupun langsung melihatnya dan ternyata...

" Aaarrrggghhhhhh " reflek langsung menutupi wajahku cepat dengan telapak tangan.

"Kau kenapa? " ucapnya panik.

"A..A..ku Ta..kut Za..yn" ucapku terbata-bata

"Takut ap - " belum zayn menghabisi kalimatnya. Tiba - tiba listrik yang berada di apartemen mendadak mati.

Seketika ruangan menjadi gelap.

"Lah kok mati sih?" ucapnya kesal.

"Mati apanya?" menggeserkan tanganku dan perlahan membuka mata.

"Aarrrgghhhh" ternyata gelap. sial.

"kau kenapa lagi?" tanya nya heran.

Saat itu juga aku langsung memeluk zayn erat.

Zayn pun heran sekaligus terkejut mendapati reaksiku yang mendadak ini.

Setetes air mata berhasil membasahi salah satu pipiku dengan mata terpejam dan masih memeluk zayn. Aku merasakan tangan zayn

perlahan memelukku begitu hangat dan nyaman. Dia semakin mempererat pelukannya terhadapku. Kami berada di posisi ini selama beberapa menit.

KLIK

Membuka mataku perlahan , mengerjapkan beberapa kali mendapati diriku yang kini beradaptasi oleh penglihatanku yang silau akibat lampu mati dan seketika menjadi terang. Aku sekarang bisa melihat dengan jelas kini posisiku yang masih memeluk zayn. Ingin terlepas dari pelukan ternyata dia lebih memelukku erat. Tidak bisa terlepas. Keheningan pun terjadi selama beberapa menit. Masih dengan posisi seperti ini.

"Zayn?" orang yang dipanggil tidak menjawab.

"Zayn?"

Akhirnya zayn pun melepaskan pelukan nya dariku.

"Ma..maafkan aku" menundukkan kepala ucapnya gugup dan malu. Matanya mengarah kemana mana seperti sedang mencari sesuatu.

"Tidak, seharusnya yang meminta maaf itu aku" ucapku seraya mengusap sisa air mataku di pipi.

" Maafkan aku yang sudah lancang memelukmu zayn" lanjutku menundukkan kepalaku malu.

ada apa denganku? mengapa aku merasa aneh begini.

"it's okay Miy " ucapnya yang kini tersenyum kearahku.

kenapa dengannya?  terlihat senang begitu dan kenapa denganku? aku jadi gugup dan merasa canggung begini.

******

Sorry.. baru update..
Aku akhir akhir ini selalu sibuk..

Slow update.
x Pr.

Change My MindTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang