Bab 8

413 55 10
                                    

Untuk urusan pelajaran, sekalipun ada Arion di sampingnya. Keisha berusaha fokus, bukan karena dia cari perhatian kepada Arion untuk dianggap jika dirinya rajin, bukan seperti itu. Tapi, dirinya tidak mau kembali diomeli oleh Keanu. Kakaknya itu jika mengomelinya soal pelajaran, bisa membuat telinganya sakit. Keanu memperbolehkan berbuat apa saja yang dia mau, tapi untuk urusan pelajaran Keanu lebih ketat. Maka dari itu, sekalipun Arion disampingnya Keisha tahu diri. Dia akan membiarkan Arion kali ini, tapi tidak besok saat di sekolah.

"Hasilnya segini bener nggak?" Keisha menyodorkan buku catatannya pada Arion.

Arion memeriksa dengan teliti, dan dia mengangguk.

"Oke, lo bisa lanjut ke soal berikutnya." Ujar Arion sambil menyerahkan buku Keisha kembali.

"Bener, nggak ada yang salah kan?"

Arion hanya berdehem sebagai jawaban dan dia kembali dalam pekerjaannya, cowok itu tengah membaca buku pelajaran milik Keisha. Mereka berdua berbeda jurusan, Keisha Ipa sedangkan Arion Ips. Jika boleh memilih pindah jurusan, Keisa ingin pindah mengambil Ips agar bisa satu kelas dengan Arion. Tapi, ucapan Keanu saat itu menamparnya. Kakaknya itu mengatakan jika dirinya bodoh mengorbankan pelajaran hanya demi seorang cowok. Belum lagi mengatakan jika Arion akan semakin tidak menyukainya jika mengetahui hal itu, Arion juga tidak menyukai cewek bodoh. Maka dari itu, Keisha menerimanya saja sekalipun harus satu kelas dengan cewek menyebalkan macam Ajeng. Keisha yang sudah mengerjakan tugasnya memalingkah wajahnya ke samping, melihat Arion yang masih sibuk membaca buku Biologi miliknya. Seolah mendapatkan ide, diam-diam Keisha mengambil ponselnya yang berada disampingnya. Dengan pelan, Keisha memotret Arion yang sedang membaca buku disampingnya. Dengan senyum miring, dia mempostingnya dilaman Instagram miliknya dengan caption "Quality time" tak lupa ia juga menandai akun Arion. Seolah mengatakan jika cowok yang difoto itu memang Arion, yang tanpa menandai akun Arion pun jelas cowok itu memang Arion. Karena wajah Arion tampak jelas di foto sana, setelah dia berhasil memposting foto Arion. Keisha buru-buru menyimpan ponselnya, takut jika Arion mencurigai dirinya.

"Aku sudah selesai," Keisha menyodorkan buku tugasnya pada Arion untum cowok itu periksa.

Arion mengambil buku yang disodorkan Keisha dan kembali ia periksa.

"Lo tuh sebebernya bisa kan? Apa jangan-jangan lo sengaja pura-pura nggak bisa biar gue bisa diam lama di sini?" Tuduh Arion dengan mata yang menyipit tajam.

Keisha jelas tak terima dengan tuduhan Arion padanya, dia tidak sepicik itu. Dengan kesal, Keisha menarik buku tugasnya yang masih dipegang Arion.

"Aku nggak nyangka kamu nuduh aku kayak gitu, kamu pinter tapi kamu picik juga yah. Kalau aku kayak gitu, udah dari dulu aku deketin kamu pake cara itu, tapi nggak kan? Mendingan kamu pulang aja deh, makasih udah mau bantuin aku ngerjain tugas. Meskipun kamu kepaksa, yang penting aku tulus makasihnya." Setelah mengatakan hal itu, Keisha segera membereskan barang-barangnya kemudian berlalu dari ruang tamu.

Keisha tak peduli jika dianggap tak sopan oleh Arion atau bahkan cowok itu semakin ilfiel kepadanya, dia tidak peduli. Harga dirinya terluka dituduh seperti itu, untuk urusan perasaan bisa nanti-nanti tapi untuk urusan harga dirinya yang dituduh seperti itu oleh cowok yang disukainya jelas dia marah.

Arion yang melihat Keisha yang malah marah kepadanya hanya bisa diam dan merasa aneh. Sampai Keanu datang menghampirinya dengan wajah yang tak terbaca.

"Gue nggak sengaja denger omongan lo soal adek gue, Keisha emang nggak bisa sama beberapa mata pelajaran, gue yang selalu cek tugas-tugas dia buat mastiin. Dan kayaknya tuduhan lo tadi, bikin gue ragu kalau lo nggak suka Keisha."

Alis Arion tertarik ke atas mendengar ucapan terakhir Keanu yang menurutnya aneh.

Keanu berjalan menghampiri Arion dan duduk di sampingnya kemudian kembali berujar.

"Karena kalau elo emang beneran nggak suka Keisha, lo bakalan apatis nggak peduli dengan apa yang Keisha lakuin ke elo. Tapi, yang gue liat sekarang justru lo mulai adu mulut sama adek gue. Lo selalu bales omongan dia, atau bahkan tanpa sengaja lo selalu ngomong duluan."

Arion seketika terdiam, masih mencerna dengan apa yang di utarakan oleh Keanu.

Keanu yang melihat adik dari Cakra itu yang melamun, langsung saja menampar pelan pundak Arion.

"Udah malem, gue bukan ngusir lo. Cuman bentar lagi waktunya makan malam, dan gue nggak mau bikin nyokap lo kepikiran karena satu anaknya belum balik."

Seolah tersadar dari lamunannya, Arion mengangguk kemudian menerima flashdisk yang disodorkan oleh Keanu kepadanya.

"Thanks Mas, gue pulang dulu." Pamitnya yang mulai beranjak dari duduknya.

Keanu hanya mengangguk sambil menatap kepergian Arion dari hadapannya, dia tak perlu mengantarkan anak itu sampai ke depan.

Di luar rumah Keisha, ketika Arion akan menaiki motornya. Dia baru teringat jika saat dia pergi kemari, dia mensilent ponselnya. Matanya seketika terbuka melihat banyaknya panggilan tak terjawab dari Ajeng, dia baru ingat jika dia memiliki janji dengan Ajeng di cafe jam 4 tadi. Dan sekarang sudah lewat 3 jam dari janji mereka, Arion merutuki ketolol-lannya karena melupakan datenya bersama cewek yang ditaksirnya selama ini. Tanpa banyak berpikir, Arion langsung mengendarai motor hitamnya itu dengan kecepatan tinggi. Dia berharap jika Ajeng kali ini mau memaafkannya, meskipun rasanya akan sulit karena alasan-alasan yang akan dia ucapkan nanti.

Di tempat lain, disebuah minimalis terlihat seorang gadis yang tengah terisak. Melihat postingan dari sebuah media sosialnya, dia sedih, marah dan juga sakit hati melihat cowok yang disukainya itu malah tengah berada disebuah rumah mewah. Dia tahu jika cowok itu bukanlah di rumahnya, tapi rumah cewek yang selalu membully-nya.

Ajeng tidak habis pikir, mengapa Arion begitu tega kepadanya. Cowok itu tidak datang ke cafe langganan mereka, bahkan tanpa memberinya kabar. Dan sekarang dia baru tahu, jika Arion cowok yang ditungguinya selama dua jam itu berada di rumah Keisha. Cewek yang menjadi rivalnya selama ini demi mendapatkan Arion. Melihat postingan di Instagram Keisha semakin membuat Ajeng berpikir, jika selama ini Arion dan Keisha memang memiliki hubungan. Arion yang dicium Keisha tanpa perlawanan, Arion yang menggendong Keisha dan mengantar pulang Keisha, dan sekarang Arion yang bahkan tengah belajar di rumah Keisha. Bukti apalagi untuk memperkuat hubungan mereka coba? Meskipun Arion selalu membantah jika dirinya tidak berpacaran dengan Keisha. Tapi dia tetap tidak percaya, tidak percaya sebelum Arion mengaku tentang perasaannya, apakah cowok itu memiliki perasaan yang sama seperti dirinya? Atau Arion tidak menyukainya, dan hanya penasaran akan dirinya?

Sibuk dengan dugaan-dugaan tentang Arion dan Keisha. Ajeng seketika tersentak kaget, mendengar ketukan pintu dari luar rumahnya. Ajeng ingin sekali menghampiri Arion dan mengungkapkan semuanya, tapi dia juga belum siap untuk bertemu cowok itu. Sampai, ibu Ajeng menghampirinya untuk segera dibukan pintu rumahnya namun Ajeng menolak dan meminta ibunya saja yang membukakan, dan mengatakan jika dirinya sudah tidur. Tanpa banyak tanya, ibu Ajeng membukakan pintu rumahnya dan segera mengatakan jika anaknya itu sudah tertidur. Arion pun hanya bisa pasrah dan meminta maaf karena sudah mengganggu waktu istirahatnya.

Ajeng yang tengah melihat Arion dibalik jendela kamarnya, malah semakin terisak. Dia belum mau bertemu dengan Arion, untuk besok di sekolah pun dia tidak mau. Dan berharap, jika sang ibu mau membantunya untuk tidak pergi ke sekolah.

🍃
🍃
🍃
🍃

Tbc

Adakah yang masih menantikan cerita ini? Maaf banget kalau ada typo, soalnya ini aku baru lanjutin nulis dengan mata yang ngantuk. Xixixi maksih

Jurus TerjituTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang