Bab 11

167 23 2
                                    

Arion mengantarkan Keisha ke rumahnya, mengapa tak langsung saja ke rumah cewek itu? Jawabannya karena ibunya lah yang memerintahkannya, ibunya itu mengatakan jika Keisha akan kesepian di rumah sendiri, sedangkan Keanu sang kakak ada di rumahnya. Arion yang mendengar hal itu tidak bisa berkata-kata lagi selain menurut.

"Turun lo," titah Arion ketika motor yang dikendarainya telah sampai di rumah.

Keisha mendengus kesal, cowok yang disukainya itu benar-benar tidak memiliki hati untuk membantunya. Meskipun Arion selalu berbuat seenaknya yang membuat hatinya selalu sakit. Namun anehnya, Keisha tetap tidak mau berhenti. Dia tetap mengejar Arion-cowok yang jelas-jelas, selalu menolaknya.

Dengan pelan-pelan, takut dia terjatuh dan pantatnya mencium lantai. Keisha menjejakan kaki yang tidak sakitnya itu dilantai. Tapi sepertinya percuma, keseimbangannya mulai goyah dan membuat tubuhnya akan terjatuh. Dia sudah pasrah jika kembali kakinya terkilir dan pantatnya nyeri, matanya sudah tertutup namun dia tidak merasakan apa-apa. Ia tersadar jika tubuhnya ditangkap oleh Arion, lengan Arion memeluk erat pinggangnya. Mata hitam cowok itu memandangnya datar, sedangkan dirinya tetap mengerjap-erjapkan kedua matanya.

"Ck, nyusahin. Bisa nggak sih, lo sehari nggak usah nyusahin gue!"

Decak Arion kesal, namun tindakannya tak lupa untuk membantu cewek menyebalkan itu untuk turun dari motor besarnya.

Keisha mendengus ikutan kesal. "Kok nyalahin aku? Aku nggak pernah yah minta tolong kamu buat bantuin aku selama ini. Bilang aja kamu emang udah naksir sama aku 'kan?"

Memang benar, selama dirinya mengalami cidera Keisha tidak pernah tuh meminta tolong Arion. Setiap dirinya kena apes, anehnya selalu ada Arion disekitarnya. Tidak mungkin jika cowok itu tidak membantunya, tapi sebenarnya Arion bisa saja tidak peduli kepadanya kan, mengingat cowok itu benar-benar tidak menyukainya. Tapi ini, Arion selalu membantunya. Bahkan saat kejadian tadi, dia pikir Arion tidak jadi mengantarnya karena ada Ajeng yang memergoki. Alih-alih menghampiri Ajeng, Arion malah tetap mengantarnya kemari. Apakah sekarang sang Dewi mulai berbalik mendukungnya?

Kalimat yang dilontarkan Keisha membuat Arion seketika tertegun, namun kembali Arion mempertahankan pemikiran warasnya yang menganggap kasihan.

Arion menggendong Keisha masuk ke dalam rumah, setelah pintu rumahnya terbuka. Keanu, Cakra dan dua teman Cakra lainnya memandang mereka berdua dengan pandangan kaget, juga goda.

"Kiw, kiw. Pacar lo, Ion?" Arion tak mengubris, ia mendudukan Keisha di samping Keanu. Setelah itu langsung pergi tanpa berkata-kata.

"Dingin banget, adek lo. Cak."

Cakra hanya terkekeh sudah biasa dengan perangai adiknya.

"Cantik, kenalan dong. Putusin aja, Arion jadian sama gue yuk." Seru Gani.

Lemparan bantal seketika mendarat tepat diwajahnya, Gani mendelik melihat Keanu dalang dibalik lemparan bantal.

Cakra dan Jery terkekeh, sedangkan Keisha hanya mendengus sambil menggeleng.

"Itu adek gue ya, bangsat!"

Jery dan Gani seketika terkejut mendengar ucapan Keanu.

"Kok lo nggak cerita?"

"Ngapain? Gue cerita nggak ada gunanya. Gue tau yah, kelakuan lo berdua kayak gimana." Tandas Keanu memandang tajam kedua temannya.

Lagi Cakra terkekeh melihatnya, ia merasa seru melihat kedua temanya yang kena omel Keanu.

"Yah, Nu. Yakali gue modusin adek, lo." Balas Jery yang tidak terima dituduh oleh Keanu.

"Ck,"

"Itu berlaku buat Gani, gue cowok baik-baik lagi."

Jurus TerjituTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang