"Ajeng,"
Panggilan Arion pada Ajeng membuat cewek sederhana itu membalikkan tubuhnya ke belakang. Dia menatap Arion datar, kemudian kembali lagi ke depan berjalan tanpa membiarkan Arion bersuara.
Arion yang melihat Ajeng kembali melangkah, membuat ia seketika mempercepat langkah kakinya untuk mengejar Ajeng.
"Aku nggak punya hubungan apa-apa sama Keisha, kalau itu yang bikin kamu jauhin aku belakangan ini." Arion berujar langsung ketika langkah kakinya sudah sejajar dengan Ajeng.
Ajeng terdiam, di dalam hatinya ia merasa senang karena Arion jujur kepadanya. Dan dia jelas percaya karena Arion tidak pernah berbohong.
"Mengapa kamu repot-repot menjelaskannya? Bukan kah kita juga tidak memiliki hubungan?"
Skakmat
Arion seketika menghentikan langkah kakinya, membuat Ajeng ikut menghentikan juga. Kini mereka berada di tengah-tengah koridor ada beberapa teman mereka yang berjalan juga melewati mereka dengan pandangan ingin tahu. Ada juga yang masa bodo, karena mungkin bukan urusannya.
"Kukira kamu memiliki perasaan yang sama denganku."
Itu jawaban Arion, jawaban yang membuat perasaan Ajeng berdebar. Tubuh dia seketika membeku, masih tidak percaya dengan pendengarannya. Apa maksud Arion? Perasaan apa yang dimiliki cowok itu? Apakah maksudnya perasaan suka? Atau cinta? Jika Arion selama ini juga menyukainya? Dewiiii dia benar-benar tidak percaya.
Sebelum Ajeng membalas pertanyaan Arion sebuah suara dari belakang Arion menyadarkan mereka berdua.
"Yaelah, Ri. Gue cariin juga taunya masih di sini. Jeng sorry yah, gue pinjem dulu Arion-nya ada urgent nih."
Arion memandang wajah Ajeng dengan senyum tipis, terlihat sedikit kecewa.
"Nggak apa-apa, nggak usah dijawab. Aku udah tahu jawabannya. Duluan yah, Jeng." Arion pamit sambil berjalan bersama Raka temannya meninggalkan Ajeng yang terdiam membisu ditempatnya.
Cewek itu menatap nanar punggung lebar Arion. Seharusnya tadi dia menjawabnya, bukan malah diam seperti patung. Arion juga harus mendengar jawabannya agar tidak salah paham, dia juga harus meresmikan hubungannya segera. Agar cewek-cewek yang mendekati Arion itu sadar diri, termasuk Keisha. Iya benar, dia harus membicarakan ini kembali.
⚘️
⚘️
⚘️Keisha berjalan dengan tertatih-tatih ketika akan menuju gerbang sekolah bersama kedua temannya. Mas Kean yang akan menjemputnya, jadi dia meminta kedua sahabatnya itu untuk mengantarnya sampai depan.
"Lo udah denger belum, Kei. Si Arion katanya nembak si Ajeng di koridor." Buka Nita sesaat ketika mereka telah duduk disebuah kursi panjang yang berada di sana.
"Hah, yang bener lo?" Pekik Karin kaget, tidak percaya dengan yang diucapkan Nita.
Sedangkan Keisha sendiri hanya diam.
"Sumpah gue, tadi gue denger dari anak-anak."
"Terus mereka udah official dong?"
"Justru nggak,"
"Hah!" Karin benar-benar tidak mengerti, maksudnya bagaimana?
"Kok nggak?" Tanyanya lagi.
"Yah mana gue tahu, orang katanya si Arion ditolak."
"HAH!" Kembali Karin berseru lebih keras.
"Iya si Arion ditolak, orang abis nyatain itu si Arion langsung ke ruang bk."
"Dia disidang karena nyatain cinta di koridor?"
Keisha tidak mengerti jalan pikiran Karin mengapa temannya itu berpikir sejauh sana. Untuk apa disidang karena menyatakan perasaan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Jurus Terjitu
Fiksi RemajaKeisha Maureen Abygail sosok cewek idaman para cowok di SMA Bangsa. Seksi, modis, cantik dan body goals, perpaduan yang bagus untuk menjadi icaran. Tak hanya fisiknya yang sempurna, sikapnya yang mudah bergaul dan baik membuat dirinya disukai banyak...