15

521 99 9
                                    

Dear Readers, Happy Reading 💕


14.16

"sebenarnya saya kurang paham dengan gejala amnesia (hilang ingatan) yang terjadi pada Jennie, karena saya bukanlah dokter yang menanganinya kemarin. lagipula saya hanya diberi tugas untuk memulihkan cedera di bahunya. tapi saya akan mencoba sedikit memberi penjelasan untukmu mengenai kondisi Jennie sejauh yang saya pahami.

begini, otak manusia itu memang istimewa, ia punya kemampuan serta kapasitas visual, audio, matematis, analitis,dan psikis yang tidak diketahui batasnya secara pasti. namun meskipun demikian, otak tetap akan bekerja sesuai dengan keinginan manusia itu sendiri.

jadi menurut saya, mungkin, di alam bawah sadarnya, Jennie sendiri lah yang menghapusmu dari ingatannya. tapi jangan khawatir, dinamakan hilang ingatan karena ingatan itu memang hanya hilang, bukan musnah, sehingga tidak menutup kemungkinan untuk dapat kembali lagi suatu saat nanti. nah sekarang menurutmu, kira-kira apa yang membuat otaknya Jennie menghapus dirimu dalam ingatannya? apa kamu pernah berlaku buruk padanya?"

pikiran Jisoo terus terbayang pada ucapan dokter klinik yang ditemuinya siang tadi. sedangkan matanya menatap kosong pada Jennie yang sedang tertawa di seberang lapangan bersama teman-temannya, termasuk Lisa dan Wendy.

"ini tidak benar" gumam Jisoo dengan menggelengkan kepalanya pelan, Rosie yang duduk di samping Jisoo langsung menoleh cepat.

"apanya yang tidak benar?" tanya Rosie karena tiba-tiba Jisoo bicara sendiri dengan pandangan kosong ke depan seperti orang hilang pikiran.

"bagaimana mungkin dia tidak mengingatku sedangkan dia mengingat hampir segalanya termasuk gadis itu!" tambah Jisoo lagi membuat Rosie mengikuti arah pandang Jisoo, matanya bergerak mengikuti sosok Irene yang baru saja menghampiri Jennie, kemudian terlihat berbincang kecil.

Rosie kembali menolehkan kepalanya kembali pada Jisoo untuk mendinginkannya.

"sudahlah Jisoo, jangan ganggu dia untuk sementara ini, kamu tidak kasihan melihat kepalanya yang diperban seperti itu? bahkan dia juga mengalami cedera pada bahunya, kan? biarkanlah dia memulihkan dirinya dulu, beri dia waktu" ucap Rosie bijak, tapi tidak terdengar demikian di telinga Jisoo.

"biarkan? biarkan bagaimana maksudmu, hah? biarkan dia tertawa di atas leluconnya melupakanku? atau jika memang itu sungguhan, aku tetap harus biarkan dia melupakan semua tentangku? begitu? tidak, aku tidak akan membiarkannya!" marah Jisoo menatap tajam Rosie—membuatnya ikut terpancing setelah mendengar keegoisan Jisoo.

"bukankah ini yang kamu inginkan dulu? bukankah kamu yang selalu ingin dia menghilang dari hidupmu? iya kan? lalu kenapa saat kini dia menghilangkanmu, kamu merasa tidak terima? kenapa Jisoo?" tanya Rosie terdengar menantang membuat telinga dan hati Jisoo panas, mendadak ia berdiri dan berjalan pergi meninggalkan Rosie.

"Jisoo?? kau mau kemana?? Jisoo!" panik Rosie saat Jisoo terlihat menuju Jennie di ujung lapangan dengan tubuh terbakar api.

"aku ingin bicara denganmu" ucap Jisoo menatap tajam Jennie yang duduk di hadapannya.

melihat wajah serius Jisoo, Jennie pun berdiri dari duduknya dan membalas tatapan tajam Jisoo padanya.

"dengar, jika kau sedang mempermainkanku denga berpura-pura amnesia, maka ini tidak lucu!" bentak Jisoo penuh amarah dengan menunjuk wajah Jennie.

"senior..."

"aku sedang tidak bicara denganmu!" potong Jisoo menunjuk Irene yang berdiri dari duduknya di samping Jennie, Irene pun mengurungkan niatnya untuk meredakan Jisoo.

"dan kalian jangan coba-coba ikut campur!" lanjut Jisoo menunjuk Wendy dan Lisa yang juga berdiri di sisi lain dari Jennie dengan niat yang sama dengan Irene, mereka pun terpatung karenanya.

CRUSH : Badminton Punya Cerita || Jensoo ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang