28

584 75 37
                                    

Dear Readers, Happy Reading 💕


20.29

"jadi tadi kamu dikeluarkan oleh dosen yang sama dengan yang menegurmu kemarin?" tanya mami sambil menyusun peralatan makan yang sudah bersih ke rak piring, Jisoo mengangguk sedih.

"semua gara-gara dia mi, dia menggangguku sehingga aku tidak bisa berkonsentrasi belajar" adu Jisoo menunjuk Jennie dengan bibirnya.

Jennie terkekeh. "bohong mi, jangan percaya Jisoo, dia kan memang selalu berlebihan" tandas Jennie menyabuni panci dan wajan bekas mami memasak makan malam mereka.

Jisoo mengerucutkan bibirnya saat mami memicingkan mata ke arahnya seolah tak percaya.

"tidak mii, Jisoo tidak bohong, Jennie benar mengganggu Jisoo!" bantah Jisoo sedikit menghentakkan kakinya kesal, Jennie tertawa.

"benarkah? apa mengganggunya seperti ini?" tanya Jennie mencolekkan busa sabun ke hidung Jisoo yang berada di belakang pundaknya.

Jisoo menjerit kesal dan memundurkan tubuhnya.

"mamii, marahi Jennie dong mii. kalau wajah Jisoo alergi bagaimanaa" manja Jisoo membersihkan hidungnya dari busa sabun.

mami hanya menggelengkan kepalanya sambil mengambil panci yang sudah bersih di cuci Jennie, putrinya itu memang selalu berlebihan.

"lagi pula kamu ini kalau tidak membantu ya jangan di sini, pergi ke ruang tengah dan temani papi saja sana" ucap mami membela Jennie membuat Jisoo berdecak kesal, tapi ia sedang tidak ingin jauh dari pacarnya.

"Jisoo membantu kok, mi. bantu Jennie agar tidak kedinginan hihihi" balas Jisoo tertawa girang dan kembali pada posisi sebelumnya, memeluk Jennie dari belakang, tanpa melakukan apa-apa.

Jennie dan mami saling pandang karena dibuat gemas oleh tingkah Jisoo.

.
.
.
.

"loh belum tidur?" sapa Jennie saat memasuki kamar bernuansa pink Jisoo.

Jisoo yang tengah membaca buku menggeleng. "kamu kenapa lama sih?" tanya Jisoo menutup buku dengan mata mengikuti Jennie yang berjalan ke arahnya.

Jennie memberikan senyum manisnya.

"iya tadi mengobrol dulu dengan papi mami, kan tidak enak jika langsung tidur, sayang" balas Jennie memberi pengertian sambil mengusap rambut Jisoo.

Jisoo sedikit bergeser kemudian menepuk pelan kasur bekasnya duduk.

"sini duduklah, aku kedinginan" manja Jisoo menarik ujung baju Jennie.

Jennie tersenyum mengerti karena Jisoo memang sudah menyelimuti separuh tubuhnya hingga ke perut. ia duduk di samping Jisoo sambil memeluk hangat bahu pacarnya itu dari samping. Jisoo balas memeluk pinggang Jennie kesenangan, kemudian menyandarkan kepalanya di bahu pacarnya.

"besok kamu kuliah?" tanya Jennie mengecup singkat rambut Jisoo.

Jisoo mengangguk sambil mengeratkan pelukannya.

"bisa bolos tidak? aku ingin mengajakmu pergi jalan-jalan" tawar Jennie.

Jisoo menaikkan arah pandangnya ke wajah Jennie.

"kemana? apa kita akan pergi berkencan?" tanya Jisoo polos, Jennie mengangguk cepat.

"tapi aku belum memikirkan akan pergi ke mana" balas Jennie memutar otaknya sambil mengelus rambut Jisoo.

mendengar hal tersebut, Jisoo buru-buru menatap Jennie dengan mata berbinarnya.

"kalau begitu biar aku saja yang pilih tempatnya!" semangat Jisoo berapi-api.

CRUSH : Badminton Punya Cerita || Jensoo ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang