3. awal mula

541 28 0
                                    

Maaf jika ada kesalahan dalam penulisan dan tanda baca author baru mohon bantuannya...

(•) translate
Happy Reading!!!



Disuatu pagi dikediaman keluarga Raharjo.

"QUEEN BANGUN INI JAM BERAPA??" ucap sang mama sambil teriak didepan pintu kamar yang memang dikunci dari dalam. Karena tidak ada jawaban mama Tari pun kembali berteriak.

"QUEEN!! TANGI RA? WES JAM 8 PORA SEKOLAH??!" tangan mama Tari juga menggedor pintu kamar wanita yang kini sedang bobo manis.
•"Queen!! Bagun ga? Udah jam 8 sekolah ga??!"

Queen pun menjawab dengan tidak berdosanya
"KOK GA DIBANGUNIN DARI TADI ASTAGAAA!"

"Gausah teriak!, Kamu aja yang kebo dari tadi diteriakin suruh bangun ga bangun bangun". Kata mama Tari.

Mama Tari pun kembali menuju ruang makan yang disana sudah ada ayah Satya dan abang Fernan. Jika kalian tanya dimana Cantika, jawabannya adalah sama masih bersiap didalam kamar.

"Mana adik ma?'" tanya Fernan.
"Baru bangun tuh masih siap-siap" jawab mama Tari.

"Mereka tuh ya ga pernah kapok dihukum karena terlambat hih" ucap ayah Satya.

"Padahal ini hari pertama mereka berdua loh hmm" ucap sang mama dengan tangan yang memijat pangkal hidungnya.

"Biasa ma anak muda" ujar si abang sambil senyam senyum.

"Dibelain karena dulunya juga begitu, dasar!" balas sang mama.

Tiba tiba...
"MAA!! KATANYA JAM 8 INI LOH BELUM ADA JAM 7 HUAAA!" bisa ditebak itu siapa??, ya kedua anak perempuan keluarga Raharja yang berteriak secara kompak.

"Ya kalian kalo ga digituin ga bangun" balas sang mama.

"Udah udah ayo sarapan!" Lerai sang ayah.

Selesai sarapan ketiga kakak beradik itupun berpitan.

"Yah, ma, kita sekolah dulu" ucap Queen diangguki oleh Cantik.
"Yah, ma, abang juga pamit berangkat ke korea" ucap fernan.

"Iya, hati hati ya!!" Ucap sang ayah.
"Jaga diri disana bang" ucap mama sambil menahan tangis.

Queen dan Cantika juga menahan tangisnya agar tak keluar saat ingin ditinggal oleh sang abang tercinta.

"Iya pasti, udah gausah nangis, abang bakal baik baik aja" ucap Fernan.

Kemudian mereka berlima pun berpelukan, setelahnya mereka berangkat dengan Fernan diantar kebandara oleh taxi, Queen dan Cantika berangkat menggunakan motor masing-masing.

Jika kalian berpikir mereka menggunakan motor mewah kalian salah, mereka menggunakan motor beat dengan stiker mahkota serta beberapa tulisan graffiti  pada motor si Queen, dan masih utuh keluaran pabrik milik Cantika.

~•~

Berbeda dengan Queen, disisi lain dikediaman keluarga Saputra.

"Sayang, bangun udah pagi sekolahkan hari ini??" Ucap sang bunda lembut disamping putranya yang sedang tertidur.

"eung.. iya bun ini bangun" ucap sang anak.

Ya, dia Alfarez cowok dingin katanya yang berubah jadi hangat jika bersama keluarga.

Dimeja makan keluarga Saputra sudah ada sang ayah dan Sandy sang adik yang baru saja turun dari kamar lengkap dengan seragamnya.

"Farez mana ma?" Tanya Fendy sang ayah

"Baru bangun." jawab mama dengan singkat.

"Pagi!" Sapa Farez yang baru turun dari atas.

"too/juga" balas mereka bersama.

Mereka memulai sarapan dengan hening tanpa suara karena kebiasaan dari para tetua mereka.

Setelah selesai sarapan Farez dan Sandy pun berpamitan berangkat sekolah.

Farez mengeluarkan motor Vario nya yang berwarna hitam degan garis stiker merah, disusul Sandy dengan motor N-max berwarna abu miliknya.

"Kok pake vario rez??" Tanya Sandy.

"Gue abang lo njir, ga sopan lo!" Jawab Farez dengan nada sewotnya.

"Alah baperan lo!" Balas Sandy tak kalah sengit.

"Ck, gue lagi pengen aja pake ini." Jawab Farez dengan malas.

"Ohhh.. biar keliatan makin cupu ya??, Atau biar keliatan feminimnya." Tanya Sandy dengan nada menggoda kearah sang abang.

"Sialan lo, sini ga Lo!" Farez menjawab sambil menstandartkan motornya kembali.

Sandy yang mendapat tanda bahaya mulai menyalakan motornya sambil menertawakan sang abang.

"YA KAN EMANG CANTIK BANG!" Teriak Sandy karena dia mulai melajukan motornya.

"LIAT AJA NANTI!!" Jawab Farez dengan teriak.

Dengan perasaan kesal Farez mulai menjalankan motornya menuju sekolah barunya.

"Liat kelakuan anakmu bun." kata Fendy sambil memijat pangkal hidungnya.

"Yang buat kamu." Jawab ketus sang bunda, kemudian berlalu meninggalkan sang suami.

Fendy yang mendengar jawaban sang istri hanya tersenyum kecil.








Tbc.
Tengkyuu yang udah baca.
Jujur saya lupa alurnya karena ngetik part 1 nya udah agak lama huhu...
Baru berani publish eh malah lupa sama alurnya gimana T_T

Cowok Gue Itu!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang