Maaf jika ada kesalahan dalam penulisan dan tanda baca author baru mohon bantuannya...
(•) translate
Happy Reading!!!Setelah apa yang terjadi tadi Queen tak berhenti menebar senyum sampai sekarang saat ia tiba dirumah ia masih terus tersenyum.
"Lo ga gila kan Queen?" Tanya Cantika yang heran melihat tingkah sang kakak.
Queen mendekati Cantika yang sedang duduk disofa ruang tengah.
"Gue waras kok tapi keknya gue mulai agak gila." Ucap Queen yang masih mempertahankan senyuman nya.
Ia mendudukkan dirinya disamping sang adik kemudian ia memeluk tubuh adiknya dan mencium pipi sang adik secara tiba tiba.
"YAK QUEEN!! LO KENAPA SIH." Teriak Cantika karena kaget.
"JANGAN TERIAK TERIAK CANTIK GA BAIK DIDENGER TETANGGA." Tegur sang mama dari dapur tanpa sadar ikut berteriak.
Queen menertawakan sang adik yang kini memasang wajah cemberut.
"Gue seneng banget aaaaaa." Ucap Queen kemudian merebahkan tubuhnya dengan berbantal paha Cantika.
"Kenapa? Dapet lotre? atau menang togel?" Tanya Cantika bercanda.
"Dapet candu baru." Jawab Queen antusias.
"Jangan bilang lo nyoba narkoba." Selidik Cantika.
"Ngga! Gila kali gue." Bantah Queen.
"Siapa tau lo kan udah ngelanggar apa yang ayah larang." Ucap Cantika santai.
"Siapa tau lo mau ngelanggar sampai sana." Lanjut Cantika dengan watados.
"Ga usah sok suci lo!" Saut Queen tak terima.
"Yang terpenting gue belum pernah nyoba alkohol." Ejek Cantika.
"Itu karena lo belum cukup umur hahaha." Ejek Queen balik.
"Sialan lo!" Saut Cantika tak terima.
"Emang apa candu baru lo?" Tanya Cantika menghentikan candaan mereka.
"Bibirnya Farez." Jawab Queen dengan menunjukkan senyuman lebar nya sehingga gigi gingsulnya terlihat.
"Lo udah nyoba?" Tanya Cantika tak percaya.
"Udah tadi! Rasanya beda dari yang dulu dulu." Jawab Queen antusias.
"Bahkan ini lebih wah daripada yang pertama bareng Rafa." Lanjutnya.
"Kek nya emang lo udah jatuh sedalam itu sama bang Farez kak." Ucap Cantika.
"Iya kalik gatau gue." Queen menjawab dengan mengedikkan bahunya.
"Keknya biar lo tobat juga." Ejek Cantika disambut dengan tawa mereka berdua.
~•~
Setelah kejadian tadi disekolahan Farez sudah menyakinkan jika perasaannya memang untuk Queen, entah apa yang membuatnya bisa menerima Queen.
Ia tidak mengerti dengan perasaannya sendiri, kenapa bisa ia menerima orang yang jelas jelas selalu mengganggunya.
Hingga suara sang papi memecahkan lamunannya.
"Farez turun dulu ada yang mau papi bicarakan sama kamu." Ucap Fendy.
"Iya pi, bentar aku ganti baju dulu." Jawab Farez.
Setelah papinya berlalu dari sana ia segera mengganti pakaiannya dan juga turun kebawah menemui sang papi.
Saat sampai diruang keluarga ia bisa melihat disana ada sang bunda dan Sandy yang sedang rebahan dengan berbantal paha sang bunda.
"Ada apa Pi?" Tanya Farez to the point.
"Duduk dulu." Ucap sang papi.
Farez mendudukkan dirinya disofa single berhadapan langsung dengan sang papi.
"Papi mau ngomong tapi nunggu seseorang dulu." Kata Fendy.
"Oh oke." Jawab Farez.
Farez bercanda dengan Sandy dan ditengahi oleh sang bunda, tak lama kemudian bel rumah berbunyi.
"Sandy awas dulu bunda mau buka pintu."
Dengan terpaksa Sandy bangun dari posisi nyamannya.
"Rez sini dong gantiin bunda." Ucap Sandy seolah tak berdosa.
Farez berjalan kearah Sandy, tapi bukan Sandy yang rebahan tapi malah Farez yang menggunakan paha Sandy untuk rebahan.
"Eh udah dateng." Ucap Fendy saat melihat sang istri datang bersama tamu yang ia tunggu.
"Duduk dulu saya buatkan minum." Bunda mempersilahkan sang tamu.
"Farez bangun ada tamu." Tegur Fendy.
Farez bangun dari posisi nyamannya dan terkejut saat melihat adanya sang teman sekelas yang sedang duduk bersama pria paruh baya.
Setelah keduanya duduk Fendy memulai pembicaraan.
"Jadi Farez kamu kenal dia kan." Tanya Fendy sembari menunjuk perempuan yang sedari tadi tersenyum.
"Ga kenal." Jawab Farez sedangkan perempuan tadi membulatkan matanya.
"Bukannya kamu sekelas dengan anak saya." Ucap pria paruh baya yang ternyata ayah dari perempuan itu.
"Iya satu kelas tapi ga kenal." Jawab Farez santai.
"Lah terus lo sekolah satu taun ngapain anjir." Ucap Sandy kaget karena sang abang yang sangat acuh.
"Hus Sandy bahasanya." Tegur bunda membawa minum dari belakang, ia kemudian mendudukkan diri disebelah Farez.
"Ya belajar lah namanya juga sekolah." Jawab Farez dengan watados.
"Emang cuma belajar? Ga mungkin dong lo ga kenal sama temen sekelas lo sendiri?" Tanya Sandy tak percaya.
"Kenal kok gue kenal Queen sama Fildan." Jawab Farez santai.
"Kamu ga kenal aku?" Tanya perempuan itu tak percaya.
"Aku Risa, Risa Dewi." Ucapnya memperjelas.
" Ga, gue ga kenal sama lo." Jawab Farez.
"Farez ga boleh gitu." Tegur sang bunda.
"Udah udah lagian setelah ini kan mereka akan kenal bahkan jauh lebih kenal lagi." Ucap papa Risa.
"Maksud om?" Tanya Farez.
"Kamu akan papi jodohkan dengan Risa, tapi kalian akan menikah setelah lulus." Jawab Fendy.
"Apa apaan sih Pi ga Farez gamau." Tolak Farez.
"Loh kenapa anak saya aja cantik kok." Ucap papa Risa.
"Saya sudah punya pacar." Jawab Farez.
"Dan lo juga tau kan? Kayaknya ga mungkin lo ga denger pernyataan nya Queen deh." Lanjutnya.
"Kapan lo punya pacar? Kok ga cerita?" Bisik Sandy tak terima.
"Diem dulu lo." Jawab Farez.
"Bawa pacar kamu kerumah baru papi percaya."
"Kita lanjutkan pembicaraan perjodohannya bersama pacar Farez sekalian kita lihat siapa pacarnya." Usul Bunda Tara yang disetujui oleh kedua belah pihak.
"Gimana setelah pengambilan raport." Kata papa Risa.
"Ya saya setuju." Jawab Fendy.
"Kalo begitu kami permisi." Ucap papa Risa.
Risa masih terus memandangi Farez hingga tubuhnya menghilang dari balik pintu.
"Farez udah pasti nolak perjodohan ini." Ujar Farez.
"Tapi ini demi kebaikan kita rez, kalo pacar kamu anak baik baik papi akan batalkan tidak apa." Ucap sang papi.
"Oke, Farez keatas dulu." Setelah Farez beranjak hanya ada suasana hening dibawah.
Tbc.
Tengkyuuu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cowok Gue Itu!!
Fiksi RemajaSilahkan baca jika tertarik.. Baru belajar jan dihujat!! Hanya ingin menuangkan ide saja! gatau mau bikin desk apa intinya.. perjuangan seorang cewe mengejar cowo cantik tapi dingin, dengan bermodalkan pemikiran dia ingin menjadi pihak atas juga gil...