Maaf jika ada kesalahan dalam penulisan dan tanda baca author baru mohon bantuannya...
(•) translate
Happy Reading!!!Setelah kekacauan tadi mereka kembali memulai makan malam disertai dengan candaan.
"Bapak Fendy tidak usah khawatir saya akan ngebantu bapak." Ucap Fernan, dan di iyakan oleh Fendy.
"Maaf saya ga bisa ikut makan malam, saya harus buru buru masih ada urusan." Pamit Fernan.
"Iya, makasih ya nak Fernan." Kini bunda Tara yang menjawab.
Fernan mengangguk kan kepalanya sebagai jawaban.
"Ntar pulangnya jangan malem malem, gue ntar tidurnya ga dirumah utama." Ucap Fernan kepada sang adik.
"Okee." Balas Queen.
Setelah Fernan pergi mereka kembali berbincang.
"Kamu beneran pacarnya Farez?" Tanya bunda kepada Queen.
"Iya tan." Jawab Queen.
"Bunda aja terus panggil dia papi." Ucap Tara sembari menunjuk sang suami.
Fendy hanya memutar bola matanya malas melihat sang istri.
"Iya bun." Balas Queen.
"Kok lo mau sih kak sama abang gue?" Tanya Sandy.
"Sama gue aja lebih ganteng." Lanjutnya.
"Gatau dipelet keknya gue sama abang lo, sabilah kuy abang lo kegedean gengsi." Jawab Queen santai.
"Ck apaan gaada." Saut Farez kemudian memisahkan sang pacar dengan adiknya.
Mereka hanya tertawa melihatnya.
"Farez papi minta maaf, buat nak Queen makasih ya." Ucap Fendy.
"Iya pi." Jawab Queen dan Farez barengan.
"Keknya kita jodoh deh rez, nyatanya nge jawab aja sehati." Ucap Queen dengan nada sedikit menggoda.
"Iyaa emang kita takdir." Balas Farez.
"Cieee udah nerima gue ekhem." Goda Queen.
"Sebahagia lo aja deh cape gue." Jawab Farez.
Mereka yang melihat hanya tersenyum.
"Pi aku mau tinggal sendiri." Ucap Farez tiba-tiba.
"Lah kenapa?" Tanya Tara.
"Anggap aja tanda maaf." Jawab Farez santai.
"Alasan spesifiknya apa?" Tanya Fendy.
"Pengen mandiri aja, lagian nanti kelas 2 aku bakal PKL juga jadi biar ga jauh dari tempat praktek." Jawab Farez.
"Papi ngikut bunda mu aja." Ucap Fendy.
"Kalo bunda sih gapapa, asal kamu jangan aneh aneh apalagi ngedeketin narkoba." Bunda berkata sembari mengelus lembut kepala Farez.
"Farez ngga bakal nyentuh narkoba." Jawab Farez pasti.
"Yaudah mau kapan pindah?" Tanya Fendy.
"Besok kalo ngga lusa, ini nanti mau bahas sketsa bangunan resto sama arsiteknya kayaknya bakal pulang larut, atau ngga sih nginep soalnya kan temen aku arsiteknya." Farez menjelaskan.
"Yaudah semangat ya." Ucap bunda.
"Mau ikut bang." Kata Sandy.
"Ga." Balas Farez singkat dan langsung mendapat degusan dari Sandy.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cowok Gue Itu!!
Roman pour AdolescentsSilahkan baca jika tertarik.. Baru belajar jan dihujat!! Hanya ingin menuangkan ide saja! gatau mau bikin desk apa intinya.. perjuangan seorang cewe mengejar cowo cantik tapi dingin, dengan bermodalkan pemikiran dia ingin menjadi pihak atas juga gil...