14. perjalanan

271 25 0
                                    

Maaf jika ada kesalahan dalam penulisan dan tanda baca author baru mohon bantuannya...

(•) translate
Happy Reading!!!



Esok harinya Farez terbangun dengan senyuman yang menghiasi wajahnya.

Ia bangun pukul 10.17 memang saat mengambil raport para murid diliburkan, Farez menuruni tangga menuju ruang tengah, ia menemukan sang adik yang sedang duduk menonton tv dengan mata setengah tertutup.

"Woy!! kalo ngantuk mah tidur." Dengan watados nya Farez mengageti sang adik.

"Ck kaget bangsat, diem deh lo." Degus Sandy.

"Papi sama bunda mana?" Tanya Farez.

"Ngambil raport kalik gatau gue juga baru bangun." Jawab Sandy sembari menguap lebar.

"Kalian udah bangun?" Tanya Tara yang baru saja masuk kedalam rumah bersama sang suami.

Memang panjang umur baru saja diomongin langsung datang.

"Udah bun." Jawab Sandy yang diangguki Farez.

"Nanti malam jangan lupa rez." Ucap papi.

"Yayaya ga akan lupa." Jawab Farez asal.

"Lo beneran punya pacar? Seyakin itu?" Tanya Sandy tak percaya dan hanya dibalas anggukan malas oleh Farez.

"Wihhh ga percaya gue, lo kan anti cewe kok bisa punya pacar?" Ejek Sandy.

"Diem deh lo." Jawab Farez.

Sedangkan kedua orang tuanya hanya mendengarkan percakapan kedua putranya.

~•~

Disisi lain Fernan baru saja turun dari pesawat, waktu menunjukkan pukul 07.00 dia segera bergegas untuk pulang.

Sesampainya di rumahnya ia segera merebahkan dirinya.

"Bersih juga ni rumah." Ucap Fernan karena ia tau gimana pemalasnya sang adik tengahnya.

Fernan memang tidak menuju rumah utama karena pasti disana juga sepi lagian rumah ini lebih dekat dari bandara dan disana terdapat banyak motor dan mobil koleksinya akhir akhir ini saat bisnis keluarga nya naik daun.

Tentu saja disana juga terdapat beberapa kendaraan milik Queen yang jarang dipakai karena ia tau sang adik hanya menggunakan motor matic kebanggaannya.

"Besok aja deh nyusul ke jawanya mau istirahat bentar." Monolog Fernan.

~•~

Disisi Queen ia masih bersantai dengan sang adik sesekali tertawa jika ada yang lucu didalam drama korea yang mereka tonton.

Mereka berada diruang tengah bersama yang lainnya.

"Kamu gaada niatan pindah rumah?" Tanya sang kakek kepada Satya.

"Gatau pa, menurutku malah aman kalo rumahnya ga terlalu mencolok." Jawab ayah Satya.

"Tapi harus tetap waspada apalagi bisnis keluarga kita udah mulai hidup lagi, setelah selama ini bangkrut." Balas sang kakek.

"Emang dulu bangkrut kenapa kek?" Tanya Cantika penasaran.

"Ada seseorang yang ngefitnah buyut kalian jadinya keluarga kita dipandang buruk dan klien mulai berpindah haluan." Jawab sang kakek.

"Siapa yang ngefitnah?" Kini Queen yang bertanya.

"Tetua keluarga Anggara." Bukan kakek yang menjawab melainkan sang nenek.

"Maaf ya ayah dari dulu udah merintis perusahaan kita tapi selalu gagal, ini kalo ga dibantuin abang kalian buat ngehilangin kasus dulu mungkin ayah masih kesusahan, maaf kalian jadi ga bisa dapet kemewahan yang ayah rasain dulu." Ucap sang ayah.

"Gapapa gini aja udah seneng kita, ya ngga dek?" Jawab Queen dengan meminta pendapat sang adik.

"Yaps apalagi sekarang perusahaannya udah bangun lagi dan kak Queen juga udah kaya abang juga kaya." Timpal Cantika dengan nada bercanda.

"Dih lo juga harus kaya lah yakali anak bapak satya cuma gue sama abang yang kaya." Ucap Queen ikut bercanda.

"Tenang aja gue bakal jadi model, gue kan cantik." Jawab Cantika PD.

"Ya emang nama lo Cantika." Balas Queen kemudian mereka tertawa.

"aaaa bukan gitu, bodo amat lah." Sebal Cantika.

Queen dan Cantika tetap berada di ruang tengah hingga sore hari, tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 15.00 dan Queen melupakan janjinya.

Tiba tiba handphone Queen yang berada disofa samping berbunyi dan disana tertera nama "yosayang" ia mengambil hpnya dan menepuk jidatnya karena melupakan kalau ia harus kembali ke ibu kota.

"Mampus gue lupa." Batin Queen.

Cantika hanya melihat tingkah sang kakak dengan heran.

"Halo."

"Lo dimana?"

"Gue masih dijawa maaf gue lupa ini gue mau otw."

"Gausah buru buru pertemuannya masih ntar jam 7."

Queen membulatkan matanya.

"Gue otw sekarang bye." Queen memutuskan telpon sepihak.

Ia bersiap hanya menggunakan celana jeans denim dipadukan kemeja hitam panjang yang lengannya digulung hingga siku, tak lupa rambut yang ia gerai.

"KEK, NEK, YAH, MA." Teriak Queen menggelegar keseluruh rumah.

Mereka yang sedang berkegiatan langsung berlari keruang tengah.

"Kamu ini kenapa." Tanya mama Tari dengan sebal.

"Hehe mau pamit balik ke Jakarta ada yang harus diurus 2 hari mungkin."

"Loh baru dateng kemarin lho kamu." Ucap kakek.

"Ya gimana kek ini ada urusan penting." Ucap Queen lalu menyalimi mereka satu persatu.

"Pamit ya, kek pinjem Tesla nya jangan pelit." Queen berkata seolah tak berdosa.

"Ck kuncinya diruangan kakek, hati hati tapi." Jawab sang kakek.

"Gausah ngebut pelan pelan aja." Ucap sang mama menimpali.

"Siap, dadah." Balas Queen sembari berjalan keluar rumah dan melambaikan tangan.

Queen mengendarai mobil Tesla berwarna silver milik sang kakek.

Dirumah Queen memang mengiyakan ucapan sang mama untuk tidak mengebut tapi tidak dengan kenyataannya yang sedang mengemudi dengan kecepatan diatas rata rata.

"Shit keknya bakal telat deh."

"Kenapa pake acara lupa sih lo Queen."

Monolog Queen menyalahkan dirinya sendiri.













Tbc.
Tengkyuuu.
Saya banyak banyak matur tengkyu buat yang nge vote [cry].

Cowok Gue Itu!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang