Kehidupan di Masa Depan

10 2 0
                                    

"Jadi nona kecil, ada apa dengan keturunan ku sampai kamu bilang keturunan Kojuro lelah mengurus Duo Date dan keturunan ku." tanya Genya duduk di sebelah Kojuro. Aku kembali melanjutkan ceritaku.

"Begini, keturunan Genya itu adalah seorang pemain gitar di sekolah kami. Ia sangat jago bermain gitar dan selalu diajak bermain saat ada acara besar di Sendai. Namun, seperti biasa, keturunan mu itu kurang kalau tentang belajar dan juga sifatnya sedikit menjengkelkan. Sebab itu lah keturunan Kojuro-san itu lelah mengurus 3 orang sekaligus karena mereka bertiga itu mengandalkan nya dalam masalah belajar atau tugas." jelasku membuat mereka berempat bertatapan sejenak.

"Apa keturunan kami bertiga itu menyusahkan keturunan Kojuro?" tanya Masamune. "Ya, mungkin sih. Karena setiap kali keturunan Kojuro membuat sesuatu benda yg penting untuk objek belajar di sekolah pasti selalu dirusak oleh Duo Date atau dimainkan oleh si Fujibayashi ini. Dan itu membuat keturunan Kojuro menjadi orang yg pemarah karena kelakuan 3 orang yg selalu saja menganggunya." lanjutku lagi.

Mata mereka melebar kaget, "bukankah itu keterlaluan? Untung saja keturunan Kojuro masih mau melayani klan Date." ujar Shigezane menghela napas.

"Belum lagi nanti tingkah laku Duo Date dan si Fujibayashi ini membuat keturunan Kojuro tertekan." sahutku membuat Masamune, Shigezane, dan Genya merasa tidak enak dengan Kojuro.

"Kalau tidak salah, Izumi pernah bilang padaku meski ia tertekan karena selalu diandalkan tentang belajar dan tugas tapi kalau tentang olahraga ia mengandalkan Yuka dan Yuki, dan musik ia mengandalkan Ryu." tanpa sengaja aku keceplosan menyebutkan nama keturunan mereka.

Mereka berempat penasaran dengan nama yg aku sebutkan. "Izumi, Yuka, Yuki, dan Ryu... Jadi itu nama mereka ya." gumam Masamune.

Aku menghela napas dan mau tak mau aku harus menjelaskan lagi. "Ya, Izumi itu nama keturunan Kojuro, Katakura Izumi. Keturunan Date yg mirip dengan Masamune itu Yuka, Date Yukano. Keturunan Date yg mirip dengan Shigezane itu Yuki, Date Yukino. Dan keturunan Genya itu namanya Fujibayashi Ryusuke, sering dipanggil Ryu. Mereka selalu bersama kalau tidak salah sejak kelas 6 SD sampai SMA ini. Itu membuat Izumi kesal karna ia seperti diikuti oleh 3 orang yg dianggapnya bodoh itu." jelas ku.

"Hmm, memangnya sepintar apa Katakura Izumi itu, sampai-sampai selalu diandalkan begitu?" tanya Shigezane sambil menggaruk kepalanya.

Aku tersenyum dan memperlihatkan foto Izumi kepada mereka berempat. "Katakura Izumi, ia adalah siswa terbaik dan paling dibanggakan di SMA Sendai Ikue Gakuen. Ia mendapat banyak peringkat sejak ia masih SD dan saat SMA ini ia akhirnya dapat mencapai top 1 siswa terbaik di Jepang." jelasku sambil menunjukkan foto Izumi di hpku.

"Hah?! Top 1? Jepang? Hebat!" teriak mereka bersamaan.

Aku mengangguk, "Yap, dia benar-benar orang yg pintar dan cerdik. Ia bahkan mengalahkan Toyotomi Hideaki, siswi terkenal di SMA daerahnya, Osaka." lanjutku bersemangat. "Toyotomi?" ucap Kojuro.

"Wahh, kau memiliki keturunan yg hebat Kojuro! Dia bahkan bisa mengalahkan keturunan Toyotomi!" sahut Shigezane senang. "Hebatnya, oh ya ngomong-ngomong benda apa yg kamu tunjukkan tadi?" tanya Genya.

"Oh ini adalah handphone, di masa depan orang-orang menggunakan ini karena jaman sudah semakin canggih. Jepang pun menjadi negara maju dan damai, orang-orang jadi tidak perlu membawa katana kemanapun seperti kalian sekarang." Aku memperlihatkan barang belanjaan ku yg daritadi masih Aku bawa, ya kali mau ditinggal ini kan barang berharga.

"Wah, apa itu? Apa itu benda dari masa depan?" tanya Shigezane penasaran melihatku mengeluarkan barang-barang ku. "Ini semua barang yg berasal dari masa depan, kalian boleh melihatnya asal jangan dirusak ya!" pintaku.

Shigezane pun mengambil boneka taiyaki yg selalu Aku bawa ke mana pun. "Wahh, bahkan di masa depan masih ada taiyaki! Tapi ini sangat lembut seperti bantal."

Aku tertawa melihat kelucuan Shigezane, Aku mengambil hp ku dan mengambil fotonya bersama boneka taiyaki. Kulihat Masamune sedikit tertarik dengan jaket yg baru dibeli ini. "Jadi di masa depan, orang-orang tidak lagi memakai kimono tapi memakai pakaian seperti ini." gumam Masamune. Aku mengangguk, dan melihat Genya sibuk bermain dengan boneka kaktus bergerak.

"Ara...Genya-sama kakoi..." suara kaktus itu membuat Masamune, Shigezane dan Kojuro kaget.

"Ahahahah, kaktus ini bisa bergoyang dan bisa meniru suara kita." Genya terus membuat suara dan diikuti kaktus itu sambil bergoyang, lucu sekali. "Wahh, aku mau coba juga!" teriak Shigezane menghampiri Genya dan kaktus itu.

Sementara itu, Aku melihat Kojuro memeriksa 2 gantungan kunci bergambar dirinya dan Masamune. "Tuan Masamune coba lihat ada Tuan di sini!" ujar Kojuro menunjukkan gantungan kunci. Masamune tampak tertarik dengan gantungan itu, ia pun mengambil satu bergambar dirinya, menatap gantungan kunci itu.

Aku tertawa kecil melihat ekspresi kagum Masamune terhadap gantungan kunci, Aku pun mengambil fotonya. Benar-benar lucu, hingga Aku baru menyadari sesuatu.

"Barang belanja ini pasti ada sesuatu yg aku beli dan tidak boleh dibaca orang lain, yg mana ya?" ucapku dalam hati, hingga Aku teringat. "Eh, komik ku!! Komik series ku di mana ya??!" teriakku dalam hati, panik mencari komik itu.

Hingga aku melihat Kojuro sedang membaca buku agak jauh dari kami, saat Aku perhatikan buku yg ia baca adalah cover bergambar Kojuro. Komik series Kojuro dibaca oleh Kojuro?!

Aku tidak bisa membayangkan betapa malunya Aku saat ketahuan membaca komik itu, meski Aku sudah cukup umur tapi tetap saja malu. Aku berlari menemui Kojuro.

"Kojuro-san, itu buku ku bisakah kamu kembalikan?" ucapku pelan menepuk bahunya. Tak lama ia berbalik, dan terlihat wajahnya memerah.

"Bu-buku...buku apa ini...? Kenapa isinya begitu? Pria itu pun adalah aku, bagaimana bisa??" tanya Kojuro sambil menunjukkan bagian adegan kiss.

Aku hanya bisa membeku, Aku bingung harus menjawab apa. Habis lah riwayatku, kalau aku ketahuan oleh temanku itu masih biasa. Tapi ini! Aku ketahuan baca komik series Kojuro di depan Katakura Kojuro langsung!! Ingin rasa nya aku menghilang dari bumi ini. Apa yg harus aku lakukan sekarang?

Kojuro menyentuh kepalaku dan mengetuknya, dikira pintu kali ya. "Aduhh, sakit Kojuro-san!" ucapku memegang kepalaku.

"Jangan lagi membaca buku seperti ini! Buku ini tidak baik, ini hanya akan membuat otakmu jadi terganggu. Kamu mengerti, Nakamura-san?" ujar Kojuro mengambil semua komik ku dan menyitanya.

"Eh, Kojuro-san mau dibawa ke mana buku itu?" tanyaku. "Aku akan membuang nya, ini tidak baik untuk dibaca!" jawab Kojuro keluar dari ruangan utama.

"Membuang?! Eh, Kojuro-san jangan dibuang!" Aku berlari mengejar Kojuro.

The Red String (Katakura Kojuro x Oc) ~Fanfic~ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang