Hukuman

5 0 0
                                    

Tubuhku dibawa menuju ruang utama. Lalu dijatuhkan ke lantai di hadapan para pelayan. Mereka tampak terkejut melihatku...

"Bawa gadis ini ke ruang utama, kita akan mengungkap perbuatannya." ucap Masamune, setelah itu Aku kembali ditarik-tarik menuju ruang utama.

Seperti itulah bagaimana Aku bisa dibawa ke ruangan ini. Mereka akan menginterogasiku di depan para pelayan dan pengikut Klan Date.

"Ya ampun... Apa yg terjadi?"
"Apa yg Ayumi lakukan sampai-sampai dia diperlakukan begitu?"
"Kasihan sekali, Ayumi..."

Aku tidak kuat mendengar pembicaraan mereka tentang kondisiku saat ini... Aku menahan tangisanku, Aku tidak boleh menyerah dan pasrah mengenai perbuatanku yg tidak bersalah.

Tak lama, Masamune datang memasuki ruang utama disusul oleh Shigezane di belakangnya. Seketika ruangan yg tadinya ricuh dan berisik berubah menjadi hening.

Mereka berdua menatapku, bedanya Shigezane menatapku dengan khawatir sedangkan Masamune menatapku dengan dingin. Aku mencoba menenangkan diriku untuk tidak takut pada kondisi ini.

"Bisa kalian ceritakan apa sebenarnya terjadi? Katakan apa adanya dan tidak ada penambahan!" ujar Shigezane.

"Maaf telah mengganggu waktu istirahat anda, Tuan! Tadi, saat sedang menjalankan tugas, beberapa dari kami yg sedang berjaga tiba-tiba dipukul satu persatu hingga tidak sadarkan diri. Lalu saat tersadar, kami melihat gadis ini berada di tempat sedang mencuri kotak yg disimpan oleh Tuan Date. Kami yakin, gadis ini adalah mata-mata yg akan membahayakan Klan Date." jawab salah satu penjaga itu dengan tegas.

"Tidak! Itu tidak benar! Aku tidak mencuri apapun! Aku juga bukanlah mata-mata-Agk!!" kepalaku dengan keras oleh penjaga itu.

"Akui saja perbuatan kotormu! Jika tidak, kami akan terus menyakitimu sampai akhirnya kamu mengaku!" Suasana kembali ricuh dan kacau.

Merasa kesal dengan keributan itu, Masamune akhirnya berbicara.
"DIAM! Berani sekali kalian membuat keributan dihadapanku." Sontak semua orang terdiam dan membisu.

Masamune berdiri dan melangkah mendekati Aku dan beberapa penjaga. Auranya sangat berbeda dari sebelum nya, membuatku merinding. Begitupun para penjaga hanya bisa menunduk ketika Masamune berada di depan mereka.

Dia tidak mengatakan apapun, hanya menatap kami dengan dingin. Aku merasakan sulit untuk bernafas seperti biasa, suasana yg sunyi ini membuatku berpikir suara nafasku akan terdengar.

Tiba-tiba pintu digeser dan orang itu masuk ke dalam. Aku mengangkat kepalaku sedikit untuk melihat siapa itu. Dan ternyata dia adalah Kojuro. Aku merasa sedikit lega saat melihatnya.

Kojuro berjalan mendekati Masamune dan berbisik padanya. Aku tidak tahu apa yg mereka bicarakan tapi Aku berharap Kojuro bisa membelaku.

Darah dilenganku masih mengalir, Aku berusaha menahan rasa pedih ini. "Kumohon... Percayalah padaku... Aku tidak mencuri apapun..." ucapku dalam hati, entah kenapa Aku merasa sulit untuk berbicara.

Tak lama, Masamune mengangguk pelan saat Kojuro selesai berbisik padanya. Lalu, ia kembali menatapku. Aku menundukkan kepalaku hampir menyentuh lantai, takut untuk menatapnya.

"Bicaralah, utarakan pembelaanmu..." ucap Masamune, seperti berbisik di telingaku.

Para penjaga sangat terkejut karena mendengar hal itu, "tapi Tuanku, gadis ini-"

"Siapa yg menyuruhmu bicara?" ucap Masamune dengan tatapan dan nada bicara yg dingin. Dan hal itu membuat penjaga kembali diam.

Perlahan Aku mengangkat kepalaku dan melihat Masamune dan Kojuro yg berdiri di hadapanku. Awalnya Aku ragu dan sulit untuk berbicara tapi setelah Aku melihat anggukkan dari Kojuro sebagai isyarat untuk yakin, Aku menghembuskan nafas dengan lega dan mulai berbicara.

The Red String (Katakura Kojuro x Oc) ~Fanfic~ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang