06

2.4K 163 2
                                    



Ameera menutup matanya untuk menikmati berendam yang selama ini tidak pernah ia lakukan. Mungkin karna kenyamana dari gelembung gelembunh di air, ameera tertidur 5 menit kemudian.

Srekk,

Tak lama kemudian, ameera di bangunkan oleh suara samar besi bergeser di langit langit kamar mandi besarnya.

Karena wajahnya menghadap langit langit, ameera hanya membuka setengah matanya karena ia dalam keaadan belum sadar dari kantuknya.

Sebelum matanya terbuka penuh, ia di melihat banyangan yang jatuh dari langit langit ke bak mandinya.

Byurr.

Suara itu membuatnya sadar sepenuhnya, ameera sempat membeku dua detik dan sebelum ingin menjerit keras, mulutnya tiba tiba ditutup dengan tangan besar dan panas serta banyangan itu mendekat kearahnya.

Ameera sangat terkejut, jantung berdegup kencang, apalagi kini ia menatap sepasan mata gelap seperti malam yang membuatnya hampir berhenti bernafas.

Sekilas atau mungkin hanya ilusinya, ameera bisa melihat kilatan merah di mata gelap dalam itu.

Rasa sakit tiba-tiba melanda kepala dan matanya, ia mejamkan matanya sejenak, hingga ia juga gagal melihat bahwa seseorang di depannya juga menutup mata karena kesakitan, ia hanya samar mendengar suara mendesis, karena ini wajah mereka menjadi lebih dekat.

Bahkan ameera bisa mencium aroman mint dingin seorang pria bahkan aroma yang akrab yaitu darah dari tubuhnya. Ini darah! Ya ampun!

[Ding..]

[Misi kesengsaraan hidup telah terselesaikan]

[Harap untuk mengecek hadiahnya]

[Sampai jumpa lagi tuan~]

Apa? Suara apa itu? Apa yang terjadi?!!

Di kaget kan oleh suara tadi, ameera dengan wajah pucat dan ketakutan kembali berjuang agar lolos dari kepungan laki-laki di depannya ini, akibatnya, ia benar benar lupa dengan keaadan telanjangnya sekarang, dua melon sombongnya itu benar-benar memprovokasi laki-laki tertentu.

"Jadilah baik, dan berhenti bergerak!" Suara serak yang berat dan dalam mengejutkan ameera.

Bahasa yang digunakan untuk berbicara barusan bukanlah bahasa indonesia melainkan bahasa inggris, setelah ameera sedikit tenang walaupun masih ada ketakutan di dalam mantanya, kini ia tidak lagi memberontak, melainkan memperhatika laki laki di depannya.

Karena kepanikannya tadi ia tidak sempat memperhatikan wajahnya, hanya matanya saja yang ia perhatikan.

Sekarang wajah ini, sungguh, dalam dua kegidupannya baik ameera yang dulu dalam ingatannya maupun dirinya yang sekarang, tidak pernah melihat wajah yang begitu tampan seperti laki laki di depannya ini, bagaikan dewa dewa yunani.

Dengan alis lebat yang tertutup rambut hitamnya, rongga matanya yang dalam dan agak sipit, bola mata berwana hitam hidung yang tinggi, dan rahangnya yang tegas, serta bibir tipis nya walaupun berwana sedikit kebiruan dan pucat, tapi itu menjadikannya sosok 'pria dingin'.

Bahkan auranya, auranya sangat menindas dan dominan, membuat suasana menjadi lebih dingin.

Ameera tidak menyadari ketika ia menilai orang di depannya, laki-laki di depannya juga menilai dia.

Laki-laki di depanya mulai melihatnya dari rambutnya berwarna hitam, alisnya yang tebal, 
bola mata biru keabu-abuannya yang indah, wajahnya yang putih mulus tanpa noda, bahkan ia tidak bisa melihat pori-pori di wajahnya, dan.. tahi lalat di ujung hidungnya, yang menurutnya sangat mempesona, ia pun dapat merasakan bibir penuh di bawah telapak tangannya saat ini, serta.. daging lembut di lengannya, harum lembut yang menguar dari tubuh gadis di depannya dan.. daging lembut yang menpel di dadanya nya yang keras membuat matanya semakin gelap.

AMEERA SOULTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang