13

2.4K 217 23
                                    

Beberapa waktu sebelumnya.

Ameera merasa tubuh dan jiwanya di tarik kuat oleh sesuatu, yang membuat perasaan menyakitkan di ulu hatinya.

Setelah beberapa saat, ia merasa ulu hatinya tidak lagi sakit.

Dari indranya bahkan matanya yang tertutup, ameera bisa merasakan perubahan tempat saat ini.

Kemudian ia perlahan membuka kelopak matanya. Menutupnya kembali untuk menyesuaikan cahaya, lalu membuka mata sepenuhnya.

Hal pertama yang menyapa penglihatannya adalah dua bola mata berwarna biru terang, Dua telinga, dan sosok kecil seputih salju melayang di atasnya.

"Ahhh!!"

Tentu saja, ameera terkejut setengah mati!. ia bangkit cepat dan hampir membuatnya terjungkal di tempat.

"Apa..apa itu!" Ameera melihat sekeliling karena sosok tadi menghilang.

Namun pemandanga di sekelilinya membuatnya terkejut, ini adalah ruangan yang agak besar berwana hijau muda lembut di setiap dindingnya.

Ameera tercengang, ia bermaksud berdiri, baru itula dia menyadari bahwa ia sedang berada di tempat tidur berwarna putih bersih yang besar.

Ia melihat kebawah, matanya terbuka lebar, ia melihat cahaya berwana hijau dan putih berputar-putar di sekitar tubuhnya.

Jika ia belum mengalami masalah kehidupan, ia mungkin akan terjungkal dan pingsan.

Saat mencoba untuk tenang, ia mendengar suara kecil yang lembut yang akrab.

[Tuan~]

Itu memang suara yang lembut, namun tetap saja membuatnya merinding, karena ia tidak melihat siapapun yang memanggilnya saat ini!.

Kemudian ia mencoba untuk tenang.

"Permisi..., Siapa kamu? Bisakah kamu menunjukkan diri?" Ucapnya sopan sambil melihat sekeliling.

Seketika sosok kecil muncul dalam pandangannya.

Itu adalah mata biru yang dia lihat sebelumnya.
Ia mempunya bulu yang lebat berwana putih.

"Kucing?" Gumamnya pelan.

Sosok kecil itu perlahan mendarat di pangkuannya, membuat penglihatannya menjadi lebih jelas.

[ Selamat datang Tuan~] sosok itu menyapanya kemudian menggosok kepalanya di sekitar tangannya.

Awalnya ameera membeku, namun lama kelamaan melihat keimutannya membuat ameera tanpa sadar menerima perilakunya.

Perasaan ini sangat akrab.

"Siapa kamu?." Tanyanya lembut, ia meletakkan jari-jarinya di di surai yang lebat.

"Kamu bukan kucing, apakah kamu anak singa?"

[Bukan tuan, saya adalah dewa sistem yang hebat tiada tara!]. Ucapnya bangga sambil menggoyangkan ekor kecilnya.

"Ah kamu anak silang? "

[Tidak!] Selanya cepat.

"Jadi kenapa penampilan mu seperti kucing namun mempunyai surai lebat seperti singa?"

[Beginilah penampilan saya sejak kemunculan saya di alam semesta.]

"Dimana kita sekarang?" Ameera kembali melihat sekelilingnya.

[Tuan, kita berada di ruang portable milikmu. Kamu bisa memasukan kesadaran jiwa kesini untuk menenangkan diri. Kamu juga bisa memasukkan tubuhmu kedalam sini, namun kemampuan anda belum cukup.] Jelasnya perlahan.

AMEERA SOULTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang