6

131 11 0
                                    

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is difficult that I even stay up all night

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is difficult that I even stay up all night.

Tidak boleh publikasikan ceritaku di website lain tanpa seizinku karena memikirkan alur cerita itu sulit sekali bahkan aku sering begadang.

Happy reading

🤖 Jalan-jalan bersama hiro itu

Aku dan hiro berjalan-jalan berdua saja. Semua adik kami ikut pergi bersama kakek ke taman kota. Tentu saja hiro tidak mau ikut jadi aku juga tidak.

"Takdir anak kembar menurutmu sama tidak tanjiro?" Tanya Hiro.

"Tidak niisan." Ucapku.

"Aku ingin melihat dunia dengan cara menjadi atlet." Ucap Hiro.

"Teruskan mimpimu niisan." Ucapku.

"Kau juga harus meraih mimpimu tanjiro." Ucap Hiro.

"Tentu saja." Ucapku.

"Taman hiburan tiketnya naik tidak tanjiro?" Tanya Hiro.

"Harga tiketnya naik." Ucapku.

"Sayang sekali. Aku ingin sekali memakan takoyaki gratis disana." Ucap Hiro.

"Memang uang niisan kurang?" Tanyaku.

"Kurang." Ucap Hiro.

"Kita pulang saja minta uangnya sama touchan." Ucapku.

"Tidak kita terobos saja." Ucap Hiro.

"Niisan itu pelanggaran tidak baik." Ucapku.

"Ikuti ucapan kakakmu kita pasti berhasil masuk ke taman hiburan tanpa mengeluarkan uang." Ucap Hiro.

Hiro mengajakku ke taman hiburan menggunakan bus. Hiro melihat sekeliling sejenak entahlah dia akan melakukan apa. Di depan taman hiburan hiro berlari meninggalkan aku tak lama kembali lagi kepadaku.

"Bagaimana bisa?!" Kagetku.

"Tuh ada zenitsu. Aku palak dia suruh bayar tiket kita berdua." Ucap Hiro.

"Astaga niisan." Ucapku.

"Hehehe lumayan kan dia bucin garis keras adik kita nezuko. Jadi manfaatkan saja." Ucap Hiro.

"Itu tidak baik niisan." Nasihatku.

"Itu baik. Sudah apabila ketahuan touchan aku yang menanggung hukumannya sendirian." Ucap Hiro.

Masuk ke dalam taman hiburan banyak orang yang berkumpul bersama keluarga, pasangan dan yang lainnya. Zenitsu kesini ternyata bersama kakak laki-laki nya.

"Terimakasih traktirannya zenitsu." Ucap Hiro.

"Tidak masalah kakak ipar." Ucap Zenitsu.

"Kalau tidak merepotkan tolong belikan minuman ya." Ucap Hiro.

"Tidak perlu zenitsu." Ucapku.

Aku menarik tangan hiro untuk menjauhi zenitsu. Hiro memang kalau memanfaatkan orang lain sangat keterlaluan sekali. Hiro cengengesan di depanku dan aku memukul perutnya.

"Hey santai saja tanjiro." Ucap Hiro.

"Jangan seperti itu!" Kesalku.

"Iya maafkan niisan." Ucap Hiro.

"Niisan uangnya habis?" Tanyaku.

"Ada." Ucap Hiro.

"Makan yuk!" Ajakku.

"Ayo saja." Ucap Hiro.

Kami berdua selesai makan dan berkeliling di taman hiburan. Hiro mengambil makanan gratis di beberapa stand makanan masalahnya itu dalam jumlah besar. Aku menarik kerah baju hiro agar berhenti. Di tempat sepi hiro makan dengan santai makanan yang dia dapat dari beberapa stand makanan yang menyediakan secara gratis.

"Niisan kebiasaan sekali!" Kesalku.

"Ingat tanjiro. Aku pencinta gratis dan oneesan!" Pekik Hiro.

"Astaga punya kakak satu buat malu saja." Ucapku menepuk keningku.

"Hehehe." Tawa Hiro.

"Minta." Ucapku menarik takoyaki yang berada di tangan hiro.

Kami berdua menikmati makanan gratis dengan tenang. Tak lama ada kembang api malam hari dimana berarti sebentar lagi akan ditutup taman hiburannya. Hiro menguap dan aku menyenderkan kepalaku di pundak hiro.

"Kita pulang?" Tanya Hiro.

"Sebentar lagi saja. Kan biasanya kita memanjat untuk keluar dari taman hiburan yang sudah tutup." Ucapku.

"Ya benar." Ucap Hiro.

"Niisan akan kuliah selama empat tahun?" Tanyaku.

"Iya niisan mengambil sampai S1 saja." Ucap Hiro.

"Aku juga sama." Ucapku.

"Kita bersama-sama sejak kecil dan tumbuh bersama-sama. Tapi dalam beberapa tahun kedepan kita akan berpisah demi meraih impian kita masing-masing." Ucap Hiro.

"Ucapan niisan aneh." Ucapku.

"Hanya sedikit sedih tanjiro. Nanti aku harus terbiasa tidak mendengar pertengkaran semua adikku." Ucap Hiro.

"Niisan menikah muda atau tidak?" Tanyaku.

"Kalau kanae mau secepatnya aku siap saja." Ucap Hiro.

"Iyain aja deh." Ucapku.

"Niisan akan berlatih lebih keras agar bisa menjadi atlet profesional." Ucap Hiro.

"Jangan lupa traktir setiap kamu gajian niisan." Ucapku.

"Tentu saja." Ucap Hiro.

"Aku juga akan traktir niisan setiap aku gajian." Ucapku.

"Aku tunggu itu." Ucap Hiro.

"Niisan kan uang jajannya sama sepertiku. Tapi kok bisa traktir kita semua setiap harinya?" Bingungku.

"Saat di sekolah kebanyakan niisan dapat makanan gratis dari fans. Jadi niisan tidak perlu mengeluarkan uang untuk makan di sekolah." Ucap Hiro.

"Pantas saja niisan sering memberiku bekal entah dari siapa." Ucapku.

"Sisanya aku berikan kepada teman setimku dan cemilan untuk adik-adikku. Bekal dibawa pulang takut sedikit basi untuk kalian semua." Ucap Hiro.

"Aneh niisan dan takeo punya fans sementara aku tidak." Ucapku.

"Kau punya cuma mereka tidak terlalu banyak saja." Ucap Hiro.

"Oh begitu ya." Ucapku.

"Lagipula fansmu kebanyakan sudah mundur saat mengetahui kau punya hubungan dengan pacarmu." Ucap Hiro.

"Dan mereka malah mengejar niisan." Ucapku.

"Hehehe." Tawa Hiro.

Setelah puas bercerita kami pulang dengan melewati pagar belakang taman hiburan. Aku dan hiro memang terbiasa melakukan ini, yah hanya kami berdua saja karena apabila bersama adik-adik kita tidak boleh mencontohkan hal buruk nanti kita berdua yang kena marah kedua orangtua.

🤖 Sesat tapi menyenangkan bagi tanjiro

Ka Twins

~ 04 Desember 2022 ~

Cepat update koutaku habis jadi minggu selanjutnya gak update ya kan sudah update sekarang

✔️ Kamado Tanjiro Twins (oc male reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang