{ IX } Riuweh

1 1 0
                                    

H-1 acara, kini panitia reuni Jakarta tengah kesal habis-habisan. Restoran yang mereka sudah reservasi sebulan lalu malah mengcencel mereka dikarenakan tanggal 15 itu anak pemilik restoran akan mengadakan ulangtahun di restorannya.

"Sialan! Mereka niat buka restoran ngga sih!? Kalo ngeprioritasin keluarga ngapain buka restoran!" Kesal Vigar.

Brummm!

Suara deru motor mendekat kearah sekumpulan alumni SMP Nusa Indah 3.

Dia-

"Laskar!" Sapa Vigar sambil teriak kesenangan.

"Sialan lo katanya tanggal 13 kelar lah ini lo baru munculnya tanggal 14 jam 12 siang, mepet banget!" Kesal Bayuda.

"Yakan biasanya kalian bisa handel, ini kalian marah-marah pasti ada yang ngga beres" balas Laskar yang langsung mendudukkan dirinya di samping Vigar.

Bayuda meringis takut-takut ia diomeli oleh ketuanya itu. "Bumi juga belum ada kabar" celetuk Luoren.

Laskar menoleh kearah Bayuda meminta penjelasan. Bayuda yang ditatap menggelengkan kepalanya sembari menghela nafas panjang.

"Berantakan Kar" adunya lirih.

Louis, Farkan dan Lubis maju menjelaskan pada langit.

Sekitar 20 menit mereka selesai berdiskusi.

"Oke, Luoren kabari di GC pengurus rencananya dirombak yang awalnya di restoran jadi camping di puncak. Masalah Bumi serahin ke saya" ucapnya final.

"Bumi teh Saha?" Tanya Lubis yang sudah Sundaeble banget. Semuanya mengangkat bahu.

Laskar keluar cafe, mencari nama kontak Bumi di smartphone-nya.

Untung saja berdering jadi tanpa ba bi bu Kala langsung mengangkat telpon.

"Assalamu'alaikum? Ada apa Langit?" Suara itu terdengar setelah telpon tersambung.

"Wa'alaikumussalam, kenapa menghilang tidak ada kabar? Temen-temen nanyain nih" ujar Laskar.

"Sorry soalnya kerkomnya baru kelar tadi pagi terus langsung presentasi, ini sekarang lagi ngantri tiket kereta palingan dateng sana malem. Ngga apa-apa kan?" Jelas gadis diseberang sana.

"Kita ganti tempat, restorannya cencel kita karena anak pemiliknya mau ultah"

"What? Cuma gara-gara itu? Terus sekarang? Ini udah h-1 woy!"

"Kita mau camping di puncak, sama buat makanannya si Kavkha katanya udah di jalan tol ke Jakarta"

"Alhamdulillah kalo gitu, tapi kalo camping salah bawa baju dong!" Kesal Kala.

Laskar terdiam beberapa saat. "Hello Langit... Lang-"

"Hm, kalo gitu mending balik ke apartemen siapin barang-barang yang dibutuhin. Tunggu sekitar dua tiga jam"

Tut!

Laskar langsung mematikan telpon sebelah pihak, ia masuk lagi ke cafe lalu memberitahu Vigar yang paling waras di antara semua yang ada di sana bahwa ia akan menjemput Kala di apartemennya.

"Gar, tunggu 2 jam lagi balik mau jemput Bumi di apartemennya" ucap Laskar yang langsung di angguki Vigar.

"Sip-sip cepetan deh jemput dia, kalo ngga ada si Kala ancur dah nih acara 2 anak buahnya ngga bener dan ngga teliti" keluh Vigar.

"Oh Bumi teh Kala cantik ya" ucap Lubis. "Lo biasanya ada maunya kalo muji si Bu Ketu seker" sahut Bayuda. "Itu Bay, gue mau minta Kala tambahin menunya hehehe" ucap Lubis cekikikan lalu tak lama mendapat tampolan cakep dari Farkan.

Laskar PrajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang